INDOPOSCO.ID – PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pembangkit. Komitmen ini diperkuat dengan implementasi sistem digitalisasi rantai pasok biomassa berbasis marketplace, yang dikembangkan oleh PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), dan kini mulai dioperasikan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala, Cilacap, yang dikelola oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jawa Tengah 2 Adipala.
Marketplace biomassa ini merupakan platform digital yang menghubungkan penyedia biomassa lokal seperti petani, koperasi, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan unit pembangkit listrik berbasis cofiring. Aplikasi ini memungkinkan proses transaksi, distribusi, dan pelaporan biomassa dilakukan secara transparan, real-time, dan terintegrasi dengan sistem operasional pembangkit.
Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi besar PLN Group dalam mempercepat transformasi energi nasional menuju sistem yang lebih hijau, efisien, dan inklusif.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, menyampaikan digitalisasi biomassa merupakan tonggak penting dalam pengelolaan energi primer yang berkelanjutan.
“Kami melihat biomassa sebagai peluang strategis, bukan hanya untuk diversifikasi energi, tetapi juga untuk membuka ruang partisipasi masyarakat dalam ekosistem energi nasional. Digitalisasi melalui marketplace ini memungkinkan proses yang lebih transparan, efisien, dan berdampak langsung bagi ekonomi lokal,” ujarnya.
Sebagai operator pembangkit, PLN Indonesia Power memainkan peran sentral dalam memastikan kesiapan infrastruktur, sistem pembakaran, serta pelatihan sumber daya manusia (SDM) untuk menyerap biomassa secara optimal. PLTU Adipala menjadi salah satu unit pionir yang telah mengadopsi cofiring biomassa dan kini menjadi lokasi percontohan integrasi marketplace dalam operasional pembangkit.
“Digitalisasi ini bukan hanya soal efisiensi operasional, tapi juga tentang menciptakan ekosistem energi yang lebih inklusif. Kami ingin memastikan bahwa transisi energi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar pembangkit,” kata Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Hanafi Nur Rifa’i dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
Aplikasi ini dikembangkan oleh PLN EPI sebagai bagian dari strategi digitalisasi rantai pasok energi primer. Fitur utama dalam platform ini meliputi: Pendaftaran dan verifikasi penyedia biomassa; Pemantauan stok dan kualitas bahan baku; Sistem lelang dan penawaran harga; Integrasi logistik dan pelacakan pengiriman; Dashboard analitik untuk monitoring serapan biomassa.
Dengan sistem ini, penyedia lokal dapat menjual limbah organik seperti sekam padi, serbuk gergaji, atau tandan kosong sawit secara langsung ke pembangkit, tanpa perantara, dengan harga yang lebih adil dan proses yang lebih cepat.
“Marketplace ini membuka akses pasar yang lebih luas bagi masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa biomassa tidak hanya menjadi solusi energi, tapi juga sumber penghidupan baru,” jelas Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir.
Petani dan pelaku UMKM kini memiliki pasar baru untuk limbah organik yang sebelumnya tidak bernilai. Terbentuknya ekosistem bisnis baru di sekitar pembangkit, seperti jasa pengeringan, penggilingan, dan logistik biomassa.
Diversifikasi bahan bakar melalui biomassa memperkuat ketahanan energi nasional. Mengurangi ketergantungan pada batubara impor, terutama di wilayah dengan potensi biomassa tinggi. Serta yang tak kalah pentingnya, cofiring biomassa membantu menurunkan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan untuk mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060.
Digitalisasi biomassa melalui marketplace adalah inovasi teknologi serta langkah strategis PLN Group dalam membangun masa depan energi yang lebih hijau, adil, dan inklusif. PLN Indonesia Power, bersama PLN EPI dan seluruh entitas PLN Group, terus memperkuat kolaborasi untuk memastikan bahwa transisi energi tidak hanya terjadi di pusat, tetapi juga dirasakan manfaatnya hingga ke masyarakat. (srv)









