INDOPOSCO.ID – Di tengah meningkatnya kebutuhan akan pemikiran keagamaan yang lebih segar, inklusif, dan berpihak pada keberlanjutan, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) resmi memperkenalkan tiga buku strategis yang siap membuka babak baru dalam penguatan ekoteologi, moderasi beragama, serta kerukunan umat.
Peluncuran tiga buku strategis dengan judul “Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan”; “Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029”; dan “Trilogi Kerukunan Jilid II” ini tak hanya menjadi penanda komitmen baru, tetapi juga menjadi momentum refleksi nasional akan hubungan manusia, agama, dan lingkungan.
Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa penerbitan tiga buku ini merupakan amanah besar yang dijalankan berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 244 Tahun 2025.
“Setelah memperoleh penetapan program prioritas dari Kementerian Agama, BMBPSDM selaku koordinator pelaksana berikhtiar agar konsep-konsep ini dapat terimplementasikan dengan baik hingga akhirnya hari ini bisa kita launching bersama,” ujarnya di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Buku Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan hadir sebagai fondasi baru yang menggabungkan spiritualitas dengan tanggung jawab ekologis. Harapannya, buku ini menjadi pedoman operasional bagi berbagai program ekoteologi sekaligus pemantik gerakan penyelamatan lingkungan lintas komunitas.
“Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan panduan bagaimana implementasi ekoteologi dilakukan, serta menginspirasi individu dan komunitas untuk terlibat dalam gerakan penyelamatan bumi,” terangnya.
Tak berhenti di tataran konsep, Kaban Dhani -sapaan akrab Muhammad Ali Ramdhani- menegaskan perlunya langkah nyata. Ia bahkan mengumumkan perubahan kecil namun bermakna yang akan dimulai dari internal lembaganya.
“Mulai minggu depan, tidak ada lagi minuman yang menggunakan kemasan plastik di lingkungan BMBPSDM. Kita juga ingin seluruh balai diklat menjadi lebih hijau asri sebagai wujud nyata implementasi ekoteologi,” tuturnya.
Selain buku ekoteologi, BMBPSDM juga menuntaskan Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029, sebagai tindak lanjut dokumen periode sebelumnya dan sejalan dengan Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2023. Dokumen ini dirancang sebagai peta strategis untuk menguatkan sikap moderat di berbagai lini kehidupan beragama.
Peluncuran ini turut menghadirkan buku Trilogi Kerukunan Jilid II, sebuah kumpulan gagasan yang merefleksikan pemikiran original Menteri Agama tentang kerukunan yang adaptif terhadap tantangan zaman. Melalui buku ini, Kemenag berupaya memperluas cara pandang publik terhadap makna kerukunan yang lebih segar, kontekstual, dan aplikatif.
Di akhir sambutannya, Kaban Dhani kembali menekankan harapannya agar ketiga buku tersebut tidak berhenti sebagai dokumen wacana, tetapi benar-benar hidup dalam kebijakan dan tindakan.
“Semoga buku-buku ini dapat menjadi panduan implementatif dalam merawat keberlanjutan kehidupan sekaligus memperkuat moderasi beragama dan kerukunan,” tutupnya.
Dengan tiga buku strategis ini, Kementerian Agama tak sekadar merumuskan gagasan, tetapi menginisiasi gerakan perubahan, sebuah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih harmonis, religius, dan berkelanjutan. (her)









