INDOPOSCO.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa rasa solidaritas dan kepedulian antarsiswa SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan faktor penting dalam membantu proses pemulihan para korban ledakan.
“Saat saya keluar dari ruang perawatan anak-anak yang menjadi korban, saya melihat banyak teman mereka datang menjenguk. Itu menunjukkan betapa kuatnya rasa empati dan solidaritas di antara para siswa. Kebersamaan seperti ini menjadi kekuatan yang luar biasa,” ujar Arifah di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (8/11/2025) malam.
Menurutnya, kondisi fisik para korban yang tengah dirawat di RS Islam Jakarta sudah menunjukkan perkembangan positif. Selain penanganan medis, dukungan emosional dari teman sebaya juga berperan besar dalam mempercepat proses pemulihan trauma.
Arifah, bersama jajaran Kementerian PPPA, turut menjenguk korban untuk memberikan dukungan moral serta memastikan proses pemulihan psikologis berjalan dengan baik.
“Kami memberikan semangat kepada anak-anak dan keluarga agar tetap tegar serta tidak kehilangan motivasi untuk melanjutkan sekolah. Beberapa dari mereka bahkan sudah berbagi cita-cita—ada yang ingin menjadi polisi, ada pula yang bercita-cita menjadi pengusaha. Mari kita doakan bersama agar semua terwujud,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pemulihan bagi para korban, keluarga, dan pihak sekolah menjadi fokus utama Kementerian PPPA.
Arifah juga mengimbau masyarakat agar tidak membuat spekulasi mengenai dugaan pelaku ledakan yang disebut-sebut berasal dari sekolah yang sama, karena kasus tersebut tengah ditangani secara profesional oleh pihak kepolisian.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, pemerintah daerah, serta lembaga terkait untuk memastikan pendampingan jangka panjang bagi para siswa, guru, dan keluarga korban,” tambahnya dilansir Antara.
Peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang berada di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut (AL).
Berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terdengar ketika para siswa dan guru sedang melaksanakan Salat Jumat di masjid sekolah, disusul suara ledakan kedua dari arah berbeda.
Data dari Pos Pelayanan Polri di RS Islam Cempaka Putih menyebutkan bahwa hingga Sabtu pukul 10.30 WIB, terdapat 96 korban ledakan yang mendapat perawatan di tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat.
Rinciannya, RS Islam Cempaka Putih merawat 43 orang, terdiri atas 14 pasien rawat inap dan 29 pasien yang telah dipulangkan. Di RS Yarsi terdapat 15 pasien, dengan 14 masih dirawat dan satu telah pulang, sementara RS Pertamina Jaya menangani tujuh korban, satu di antaranya masih menjalani perawatan.
Secara keseluruhan, 67 korban telah diperbolehkan pulang, sedangkan 29 lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit tersebut. (aro)









