• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Tuntutan Gizi Anak Meningkat Tapi Daya Beli Masyarakat Turun

Nelly Marinda Situmorang by Nelly Marinda Situmorang
Kamis, 6 November 2025 - 18:18
in Nasional
anak

Ilustrasi - Anak-anak sekolah dasar sedang menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. istimewa

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Gelombang keluhan mulai terdengar dari pasar-pasar tradisional di berbagai daerah. Dari telur ayam hingga sayuran, dari daging sapi hingga ayam potong, semuanya kompak naik harga dalam waktu yang hampir bersamaan.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI), Tulus Abadi, mengungkapkan bahwa masyarakat kini mulai resah menghadapi kenaikan bahan pangan yang cukup signifikan.

“Harga telur di Jakarta saja sudah tembus Rp38.000 per kilogram (kg), padahal biasanya di kisaran Rp29.000 hingga Rp32.000. Dan dampaknya, inflasi daerah kini rata-rata sudah mencapai 6,6 persen, jauh di atas inflasi nasional,” ujar Tulus melalui gawai, Kamis (6/11/2025).

Namun, setelah ditelusuri, lonjakan ini rupanya bukan tanpa sebab. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah, dinilai menjadi salah satu pemicu tingginya permintaan bahan pangan di berbagai wilayah.

Sayangnya, peningkatan permintaan itu tak diimbangi dengan ketersediaan pasokan di pasar.

“Terjadi kesenjangan antara permintaan dan pasokan. Ketika supply (penawaran) tidak naik, tapi demand (permintaan) melonjak, harga otomatis terdorong naik,” jelas Tulus.

Menurutnya, kondisi ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani secara cepat dan sinergis oleh pemerintah. Ia mendorong adanya langkah konkret untuk memperkuat pasokan pangan, terutama di daerah-daerah yang program MBG-nya sudah berjalan masif.

“Pemerintah harus bergerak cepat, melibatkan semua pihak. Permudah perizinan, buka akses distribusi, pangkas rantai pasok, itu bisa jadi triger untuk menambah suplai pangan ke pasar,” tegas pegiat perlindungan konsumen itu

Tulus juga mengingatkan, jika kondisi ini dibiarkan hingga sebulan ke depan, situasinya bisa makin parah. Sebab, pertengahan Desember akan memasuki momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang secara rutin meningkatkan permintaan bahan pangan setiap tahun.

“Kalau tidak ada strategi khusus menghadapi Nataru, harga bisa melonjak lebih tinggi lagi. Daya beli masyarakat makin tergerus. Ini tidak adil jika dibiarkan begitu saja,” katanya.

Tak lupa, Tulus pun menutup peringatannya dengan nada ironi yang menggugah.

“Jangan sampai paradoks ini terjadi. Apalah artinya seporsi makan bergizi gratis bagi anak-anak, kalau pada saat yang sama orang tuanya harus menanggung harga sembako yang melonjak lebih tinggi dari nilai seporsi MBG itu sendiri.” tambahnya.

Kini bola panas ada di tangan pemerintah. Program MBG mungkin niatnya mulia, tapi tanpa langkah sigap menjaga keseimbangan pasar, sepiring kebaikan bisa berubah menjadi beban yang justru menggerus dapur rakyat. (her)

Tags: Daya Beli MasyarakatGizi Anak
Previous Post

Din Syamsuddin Sebut Dunia Butuh Jalan Tengah Hentikan Ekstremitas Global

Next Post

Bea Cukai Sumbagbar Catatan Kinerja Positif Sampai Triwulan III

Related Posts

nusron
Nasional

Menteri Nusron: Empat Visi Presiden Prabowo Pemanfaatan Tanah dan Tata Ruang yang Berkeadilan

Kamis, 6 November 2025 - 19:09
din
Nasional

Din Syamsuddin Sebut Dunia Butuh Jalan Tengah Hentikan Ekstremitas Global

Kamis, 6 November 2025 - 18:08
kkpp
Nasional

Pengentasan Kemiskinan di Pesisir Melalui Beasiswa Pendidikan KKP

Kamis, 6 November 2025 - 17:57
bowo
Nasional

Prabowo Bantah Masih Dikendalikan Jokowi: Tidak Ada Itu

Kamis, 6 November 2025 - 17:47
kkp
Nasional

Sinergi KKP – Tiongkok Kembangkan SDM dan Inovasi Ekonomi Biru

Kamis, 6 November 2025 - 17:07
maman
Nasional

Cegah Gejolak Sosial, Intelijen Politik Polri Jadi Penggerak Sinergi Atasi Krisis Pangan

Kamis, 6 November 2025 - 16:26
Next Post
bc

Bea Cukai Sumbagbar Catatan Kinerja Positif Sampai Triwulan III

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.