INDOPOSCO.ID – Temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai adanya kandungan mikroplastik dalam air hujan di sejumlah kota besar Indonesia menuai perhatian serius dari Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani yang menilai hal harus menjadi alarm dini bagi pemerintah untuk memperkuat pengendalian polusi plastik dan perlindungan kesehatan masyarakat.
“Ini bukan sekadar isu lingkungan, tapi sudah menyentuh ranah kesehatan publik. Paparan mikroplastik bisa berdampak pada kulit dan sistem pernapasan masyarakat,” ujar Netty di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Netty mendorong BRIN bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera menyampaikan hasil kajian lanjutan secara komprehensif dan mudah dipahami publik, termasuk penjelasan ilmiah terkait tingkat risiko paparan mikroplastik bagi manusia.
Menurutnya, transparansi informasi penting agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada.
“Kita apresiasi riset BRIN ini, tapi publik juga perlu tahu seberapa besar ancamannya terhadap kesehatan. Pemerintah harus hadir memberi kejelasan, bukan kepanikan,” tegasnya.
Legislator dari Fraksi PKS itu juga menekankan pentingnya edukasi publik mengenai cara sederhana melindungi diri dari paparan mikroplastik, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, pekerja lapangan, dan warga perkotaan.
“Langkah kecil seperti mencuci kulit setelah kehujanan, memakai pelindung tubuh saat beraktivitas di luar, dan mengurangi plastik sekali pakai bisa membantu menekan paparan,” imbuh Netty.
Ia menegaskan bahwa persoalan mikroplastik tak bisa dipisahkan antara isu lingkungan dan kesehatan. Karena itu, ia mendorong adanya kolaborasi lintas kementerian antara Kemenkes, KLHK, dan BRIN untuk memperkuat riset, pemantauan, serta kebijakan pengendalian plastik.
“Kita butuh kerja bersama agar udara, air, dan tanah kita terbebas dari partikel berbahaya. Pengendalian mikroplastik harus jadi bagian dari strategi menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Netty. (nas)
			
			









