INDOPOSCO.ID – Sidang perkara perdata antara MNC Asia Holding dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) kembali berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi. Sidang itu digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2025) kemarin.
CMNP menghadirkan mantan Kepala Seksi Anggaran Sulistiowati dalam sidang kali ini. Sulistiowati kembali menegaskan bahwa transaksi negotiable certificate of deposit (NCD) merupakan transaksi tukar menukar.
Namun, keterangan yang disampaikan Sulistiowati disanggah Kuasa Hukum MNC Asia Holding Hotman Paris Hutapea. Hotman menyebut Sulistiowati tidak memenuhi syarat sebagai saksi karena kesaksian tidak dilihat, dirasakan atau didengar langsung.
“Menurut hukum acara, seorang saksi hanya mendengar dari orang atas suatu peristiwa, tidak memenuhi syarat sebagai saksi,” kata Hotman di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, Sulistiowati tidak pernah mengetahui langsung diskusi antara jajaran Direksi terkait transaksi NCD antara kedua belah pihak bersama Drosophila Enterprise Pte Ltd.
“(Saksi) tidak melihat adanya perundingan antara CMNP dengan Drosophila maupun dengan PT Bhakti (MNC Asia). Hanya dia dengar dari atasannya. Jadi, katanya-katanya, itu bukanlah saksi,” ujar Hotman.
Hotman juga sempat mencecar surat transaksi yang tidak ada klausul tukar-menukar. Dengan demikian, kesaksian Sulistiowati justru dianggap menguntungkan pihak MNC Asia Holding.
“Saksi hari ini sangat menguntungkan, karena untuk mereka tidak ada nilai apapun, karena saksi mereka hari ini tidak melihat peristiwa transaksi tersebut,” imbuh Hotman.
Perkara perdata itu bermula dari transaksi tukar menukar surat berharga (Negotiable Certificate of Deposit/NCD) senilai USD 28 juta pada 12 Mei 1999, MNC Asia Holding (saat itu PT Bhakti Investama) bertindak sebagai perantara. Masalah muncul karena NCD tersebut tidak dapat dicairkan pada 22 Agustus 2002 karena Unibank, penerbit NCD, ditetapkan sebagai Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU). (dan)
 
 
			 
			 
 
					








