INDOPOSCO.ID – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2025. Dalam periode tersebut, perusahaan berhasil membukukan kenaikan pendapatan 69 persen, laba usaha sebesar 144 persen, dan laba bersih 129 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan terkonsolidasi periode sembilan bulan pertama 2025, BRMS mencatatkan pendapatan sebesar USD183 juta, laba usaha sebesar USD69 juta, serta laba bersih mencapai USD37 juta.
Direktur and Chief Financial Officer BRMS, Charles Gobel, mengatakan peningkatan kinerja keuangan tersebut ditopang oleh dua faktor utama.
“Pertama, produksi emas kami naik sebesar 25 persen dari 45.366 oz di Sembilan bulan pertama 2024 menjadi 56.552 oz di Sembilan bulan pertama 2025. Kedua, harga jual emas juga meningkat sebesar 34 persen dari USD2.347 di 9M 2024 menjadi US$3.156 di 9M 2025,” kata Charles, dalam keterangannya, dikutip Kamis (30/10/2025).
Pada kuartal pertama 2025, BRMS mencatat biaya lain-lain sebesar USD7,5 juta yang terdiri dari penghapusan peralatan pabrik Carbon in Leach (CIL) pertama yang sudah usang seiring dengan peningkatan kapasitas pabrik. Sementara pada kuartal kedua 2025, terdapat biaya lain-lain sebesar USD6,5 juta yang berasal dari penghapusan proyek eksplorasi bauksit di masa lampau.
Anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM), telah memulai operasi pushback di area tambang terbuka River Reef, Poboya, Palu. Kegiatan pushback yang dimulai pada kuartal kedua 2025 awalnya ditargetkan selesai di kuartal keempat 2025. Namun, berdasarkan evaluasi tim operasi CPM di lapangan, periode tersebut kemungkinan akan sedikit lebih panjang hingga kuartal pertama 2026.
Meski demikian, tim CPM berhasil menambang dan memproses bijih dengan kadar emas lebih tinggi dari area bagian bawah lubang tambang pada kuartal ketiga 2025, dibandingkan rata-rata kadar emas di kuartal sebelumnya. Kondisi ini mendorong kenaikan produksi emas pada kuartal ketiga 2025.
Selama kegiatan pushback berlangsung, CPM hanya dapat menambang di area yang tidak terdampak, sehingga kadar emas dalam bijih yang ditambang berpotensi berfluktuasi sepanjang periode tersebut (kuartal IV 2025 – kuartal I 2026). Aktivitas penambangan diharapkan kembali normal dengan kadar emas yang lebih tinggi pada Maret atau April 2026.
Direktur Utama CPM, Damar Kusumanto, menjelaskan, rata-rata kadar emas dalam bijih yang kami proses pada Q3 2025 adalah sekitar 1,5 g/t, yang mana sedikit lebih tinggi dari kadar emas yang diproses pada Q2 2025 (1,4 g/t).
“Oleh karenanya, produksi emas di Q3 2025 sedikit meningkat dari produksi emas pada kuartal sebelumnya. Hal ini dikarenakan keberhasilan kami dalam menambang dan memproses bijih dengan kadar emas yang lebih tinggi dari area bagian bawah di lubang tambang,” ujarnya.
Damar menambahkan bahwa BRMS telah mencatat produksi emas sekitar 64 ribu troy oz pada tahun 2024. Perusahaan mengantisipasi penurunan kadar emas di kuartal IV 2025 akibat operasi pushback yang tengah berjalan, yang dapat berdampak pada produksi. Kendati demikian, BRMS tetap menargetkan produksi emas tahun 2025 mencapai 68 ribu – 71 ribu troy oz, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Setelah operasi pushback tersebut selesai, kami dapat kembali menambang bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi di area baru yang tersedia di bulan Maret/April 2026. Oleh karenanya, kami optimistis produksi emas BRMS di tahun 2026 nanti akan lebih besar dari produksi di tahun 2025 ini. Hal ini dikarenakan kandungan emas yang lebih tinggi yang ditambang di tahun 2026 setelah operasi pushback selesai, dan peningkatan kapasitas pabrik carbon in leach di Poboya, Palu,” jelas Damar.
BRMS saat ini tengah meningkatkan kapasitas pabrik Carbon in Leach (CIL) pertamanya dari 500 ton menjadi 2 ribu ton bijih per hari sejak pertengahan 2025. Peningkatan kapasitas ini diharapkan rampung pada semester kedua 2026.
Selama proses peningkatan berlangsung, pabrik CIL pertama dihentikan sementara. Untuk mengantisipasi hal ini, perusahaan memastikan pabrik CIL kedua tetap beroperasi dengan kapasitas rata-rata 4.500 ton bijih per hari sejak pertengahan 2025.
Direktur CPM, Agus Sitindaon, yang bertanggung jawab atas operasional pabrik dan penambangan di Poboya, menyatakan pabrik CIL kedua mampu beroperasi dengan rata-rata kapasitas 4.500 ton bijih per hari.
“Hal ini dikarenakan jenis bijih dan batuan yang diproses di lokasi tambang kami tidak terlalu keras seperti perkiraan kami sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan pabrik CIL kami mampu memproses bijih yang kami tambang dengan lebih cepat,” katanya.
“Kami berharap proses peningkatan kapasitas pabrik CIL pertama menjadi 2 ribu ton bijih per hari dapat diselesaikan di bulan Oktober tahun 2026. Oleh karenanya kedua pabrik CIL yang ada dapat memproses bijih dengan total kapasitas sekitar 6 ribu ton bijih per harinya mulai di akhir tahun 2026/awal tahun 2027 nanti,” tambahnya.
Proyek tambang emas bawah tanah BRMS di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, juga menunjukkan kemajuan signifikan. Pembangunan portal atau pintu masuk tambang telah selesai, sementara terowongan (decline) bawah tanah telah mencapai lebih dari 350 meter dari mulut tambang per Agustus 2025. PT Macmahon Indonesia, selaku kontraktor tambang, menargetkan operasi komersial dimulai pada pertengahan 2027.
Direktur Utama & Chief Executive Officer BRMS, Agus Projosasmito, menegaskan bahwa perusahaan berencana memulai penambangan di prospek emas bawah tanah dengan kadar tinggi (3,5–4,9 g/t) pada pertengahan 2027.
“Kandungan emas yang tinggi tersebut akan terlihat dalam peningkatan produksi emas yang cukup signifikan di semester kedua tahun 2027 nanti,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis, mulai dari optimalisasi produksi, penguatan kapasitas pabrik, hingga pengembangan tambang bawah tanah berpotensi tinggi, BRMS terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama industri emas nasional. Perjalanan menuju peningkatan produksi dan efisiensi jangka panjang kini makin nyata, menandai babak baru pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan ini. (srv)









