• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Menkop: Perkuatan Ekosistem Industri Bioethanol Bisa Libatkan Koperasi Petani

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:10
in Nasional
menkop

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, pada acara Rapat Pembahasan Percepatan Rencana Investasi Bioetanol, di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Kamis (23/10). foto: Ist

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Langkah Kementerian Koperasi (Kemenkop) untuk masuk ke dalam suatu ekosistem industri bioethanol di Indonesia, melalui koperasi, sepertinya semakin terbuka lebar.

Terlebih lagi, saat ini, sudah ada beberapa pihak diantaranya Toyota Motor Manufacturing Indonesia (produsen mobil), Pemprov Lampung (penyedia produk pertanian untuk bahan baku ethanol), hingga Kementerian Investasi dan Hilirisasi terkait regulasi, yang siap menapaki produksi bioethanol di Indonesia.

“Kemenkop juga memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan potensi bioethanol di Indonesia,” ungkap Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, pada acara Rapat Pembahasan Percepatan Rencana Investasi Bioetanol, di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Kamis (23/10).

Acara dihadiri Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto.

Menkop optimis ekosistem industri bioethanol tak lama lagi bisa segera terwujud karena memang sudah diinisiasi Kementerian Investasi dengan menyiapkan segala regulasinya. Bahkan, Pemprov Lampung sudah menyiapkan lahan ratusan ribu hektar untuk bahan baku, seperti ubi kayu, tebu, dan jagung.

“Regulasi dari Kementerian Investasi sudah ada, serta pihak Toyota juga berkepentingan untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Artinya, kami di Kemenkop tinggal membahas bagaimana model bisnisnya dengan skema inti plasma
dimana koperasi juga terlibat,” papar Menkop Ferry.

Dalam skema tersebut, lanjut Menkop, intinya adalah Toyota, sedangkan plasmanya itu para petaninya yang bisa terkonsolidasi melalui koperasi. Diantaranya, koperasi petani ubi kayu, petani tebu, dan koperasi petani jagung.

“Untuk ekosistem ini, bukan Gapoktan, tapi koperasi. Karena, jika Gapoktan tidak merujuk ke satu badan usaha. Harus ada plasma petani yang terorganisir melalui koperasi petani, dengan Toyota sebagai intinya,” terang Menkop Ferry.

Namun, berdasarkan pengalaman-pengalaman yang lalu, Menkop mewanti-wanti jangan sampai plasmanya ketinggalan, sedangkan di sisi lain intinya berjalan terlalu cepat. “Harus selalu ada perbaikan dalam ekosistem inti plasma ini,” tandas Menkop.

Menkop Ferry mendukung penuh ekosistem bioethanol ini dalam model koperasi, khususnya nanti dalam operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Menurut Menkop, Kopdes Merah Putih memang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto, bukan hanya sebagai tempat untuk menyalurkan dan menjual barang-barang, tapi juga berfungsi sebagai offtaker dari produk masyarakat

“Kalau itu bisa dilakukan bersama-sama, kita bisa sediakan alat-alatnya untuk fungsikan Kopdes Merah Putih sebagai offtaker. Saya rasa ini bagus,” ucap Menkop.

Sementara Wamen Investasi Todotua Pasaribu menyatakan, ke depan Toyota emang bakal concern pada konsep kendaraan yang menggunakan bahan bakar hidrogen dan ethanol.

“Dan kabar baiknya adalah Kementerian ESDM sudah menyebut bahwa kita sudah masuk ke baham bakar E10, atau penggunaan ethanol 10%,” kata Todotua.

Artinya, lanjut Todotua, bila dengan E10 maka akan tercipta potensi captive market sekitar tiga jutaan kiloliter. “Bahkan, bisa mencapai kebutuhan empat juta ethanol. Kondisi ini harus kita seimbangkan dengan kekuatan produsi ethanol nasional,” kata Todotua.

Bahkan, menurut Todotua, pihak Toyota juga sudah siap untuk masuk pengamanan feedstock terhadap produk hidrogen dan ethanol. “Begitu juga akan terlibat dalam upstream-nya di industri ethanol,” kata Todotua.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebutkan bahwa GDP Lampung itu sekitar 26% merupakan kontribusi sektor pertanian, sedangkan industri olahannya hanya 17-18%. “Jadi, masih sangat sedikit,” ungkap Gubernur Lampung.

Di sektor pertanian, produksi terbesarnya adalah singkong (nomor 1 nasional), berikutnya tebu (nomor 2 nasional), dan jagung (nomor 3 nasional), dengan luas lahan ratusan ribu hektar. “Ketiga produk tersebut belum dioptimalkan secara maksimal,” kata Gubernur Lampung.

Dengan kondisi seperti itu, Gubernur Lampung menyatakan semangatnya meningkatkan potensi pertaniannya untuk masuk ke dalam ekosistem industri ethanol sebagai bahan baku.

“Memang, di Lampung ada dua perusahaan ethanol, namun masih terbatas dalam menyerap produk pertanian kami. Masih sangat over supply,” ungkap Gubernur Lampung.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto menyatakan bahwa pihaknya akan memaparkan hasil studi pihak Toyota terkait ethanol, hingga beberapa contoh penerapannya di beberapa negara, seperti Brazil, India, dan Thailand. “Ini bisa menjadi referensi untuk langkah kita selanjutnya ke depan,” ujar Nandi. (srv)

Tags: BioethanolFerry JuliantonomenkopPerkuatan Ekosistem Industri
Previous Post

Resmi Dibuka, FLOII Expo 2025 Dorong Ekspor Industri Hortikultura

Next Post

DPR Minta Pengembang Perumahan Vasana Buka Akses Jalan ke Rumah Ibadah

Related Posts

WhatsApp Image 2025-11-01 at 09.43.2
Nasional

Sukseskan Program MBG, Kementerian PANRB Perkuat Kelembagaan BGN

Sabtu, 1 November 2025 - 09:51
bnpt
Nasional

BNPT Sebut Pendekatan Berbasis Riset Krusial Hadapi Ancaman Terorisme

Sabtu, 1 November 2025 - 06:06
kraf
Nasional

Pemerintah Buka Peluang Kerja Sama Ekraf dengan Negara Afrika-Pasifik

Sabtu, 1 November 2025 - 05:50
pdp
Nasional

Badan PDP Dinilai Penting Guna Cegah Risiko Aplikasi Jual Beli Foto

Sabtu, 1 November 2025 - 04:40
ekraf
Nasional

Menteri Ekraf Dukung IdeaFest Ciptakan Inovasi Kreasi Berdaya Saing

Sabtu, 1 November 2025 - 03:33
whooshhh
Nasional

Prabowo Diminta Percepat Restrukturisasi Utang Whoosh, Setop Jebakan Sunk Cost Fallacy

Jumat, 31 Oktober 2025 - 23:57
Next Post
ketua-komisi3

DPR Minta Pengembang Perumahan Vasana Buka Akses Jalan ke Rumah Ibadah

BERITA POPULER

  • expo

    Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional 2025 di Wajo

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

    869 shares
    Share 348 Tweet 217
  • Ampas Teh

    714 shares
    Share 286 Tweet 179
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Presiden Prabowo Pulang Lebih Cepat dari KTT ASEAN karena Hal Mendesak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.