• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Memahami dengan Jernih Dinamika Media Sosial, Mewaspadai Bahaya Radikalisme

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Rabu, 8 Oktober 2025 - 13:04
in Nasional
WhatsApp Image 2025-09-14 at 21.25.13

Ilustrasi sosial media. Foto: Dokumen INDOPOSCO

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pergerakan netizen yang kritis dari pergerakan Peringatan Darurat, Indonesia Gelap, sampai 17 + 8 harus dipahami dengan jernih oleh semua pihak sebagai dinamika yang multidimensi. Ada keresahan rakyat yang murni dipicu oleh sejumlah kebijakan yang belum sesuai harapan mereka, namun terlihat pula ada pola dari kekuatan tidak bertanggungjawab yang berupaya menunggangi gerakan rakyat yang murni.

Hal tersebut disampaikan oleh Haryo Moerdaning Putro, pakar strategi kampanye digital dalam sebuah tulisan yang diterima awak media, Selasa (7/10/2025).

BacaJuga:

KKP Salurkan Alat Pembersih Air untuk Korban Bencana di Sumatra

Sambut Nataru, Terminal Kampung Rambutan Siagakan 182 Bus dan Perketat Uji Kelayakan

Lebih Akurat, Transparan, dan Terintegrasi, e-Rapor Versi 2025 Resmi Berlaku

“Social media melahirkan demokratisasi narasi dan membuka ruang partisipasi publik yang belum pernah ada sebelumnya, dan menjadi tempat lahirnya gerakan massa di ranah digital. Hal ini tentu memiliki banyak dampak positif.”

“Namun dari hasil social media listening, maupun riset yang kami lakukan, tak bisa dipungkiri adanya potensi ancaman dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab dengan ideologi radikal yang justru memanfaatkan gerakan rakyat yang murni sebagai Kuda Troya,” katanya.

“Apalagi apa yang terjadi di social media itu lebih dari yang terlihat di permukaan. Di balik semua postingan kita, ada kekuatan algoritma pemilik platform, lalu ada pula kreator konten dari para influencer besar, influencer mikro, clipper, homeless media, hingga buzzer dan cyber army baik yang organik maupun berbasis mesin yang semuanya bergerak dengan agendanya masing-masing.”

“Semuanya ini jika dijahit dengan tepat maka bisa digunakan untuk mengendalikan tren di dunia digital, persepsi netizen, dan pada akhirnya diskursus di tengah masyarakat secara umum. Di tangan yang tepat ini tentu hal yang baik, namun akan sangat berbahaya jika kekuatan ini justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak dengan ideologi radikal,” ujarnya.

Menurutnya inilah pentingnya semua pihak untuk melihat situasi terkini dengan jernih dan hati-hati, dari pihak gerakan massa, Pemerintah, aparat penegak hukum, hingga netizen secara umum.

“Gerakan massa yang kritis terhadap Pemerintah harus lebih waspada, jangan sampai gerakan yang murni berlandaskan kepedulian terhadap bangsa dibelokkan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk menciptakan situasi sosial-politik yang tidak kondusif.”

“Begitu pula dengan Pemerintah dan aparat, semuanya harus membangun kapasitas untuk memilah-milah apa yang terjadi di lanskap social media dengan presisi. Tidak semua gerakan yang kritis di social media itu ditunggangi, namun di sisi lain tidak semuanya juga murni,” paparnya.

Namun demikian di tengah dinamika ini, ia berpandangan bahwa kehadiran social media sebagai ruang publik tetap dibutuhkan dan harus terus dirawat secara bersama-sama. Tujuannya bagaimana agar social media dapat berfungsi optimal sebagai “balai warga” dan ruang demokrasi digital, alih-alih dibajak menjadi pabrik konten radikal dan tempat tumbuhnya paham radikalisme.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut, proses edukasi ke masyarakat harus terus diperkuat melalui kolaborasi antara Pemerintah, aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya termasuk pemilik platform dan perwakilan netizen secara umum terutama mereka yang memiliki ilmu yang relevan seperti akademisi maupun teman-teman di komunitas agensi digital.

Selain itu, Pemerintah juga harus terus meningkatkan kualitas dan jangkauan komunikasi publiknya.

“Karena komunikasi publik yang buruk hanya akan memperbesar ruang fabrikasi dari pihak tak bertanggungjawab. Upaya ini juga harus melibatkan para perwakilan platform global yang ada di Indonesia, bagaimana agar konten radikalisme bisa ditindak tegas tanpa mencederai kebebasan berekspresi,” katanya lagi.

“Pada akhirnya dinamika social media itu multidimensi dan bisa menjadi pedang bermata dua. Adalah tugas kita semua untuk menggenggam pedang tersebut secara bersama-sama untuk melawan para pihak yang justru memanfaatkannya untuk memecah belah Bangsa dan merusak demokrasi kita.”

“Social media harus dapat berfungsi optimal sebagai “balai warga” dan ruang demokrasi digital yang sehat tempat lahirnya berbagai gagasan, inovasi, dan kemajuan,” tutupnya. (ibs)

Tags: media sosialRadikalisme
Berita Sebelumnya

LEPAS dan Chery Group Tanda Tangani Geneva Initiative: Wujudkan Mobilitas Elegan, Cerdas, dan Berkelanjutan di Panggung Dunia

Berita Berikutnya

Ketua MPR-RI akan teruskan aspirasi AMPPS ke Panglima TNI

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-12-20 at 16.49.17
Nasional

KKP Salurkan Alat Pembersih Air untuk Korban Bencana di Sumatra

Sabtu, 20 Desember 2025 - 17:06
WhatsApp Image 2025-12-20 at 16.05.02
Nasional

Sambut Nataru, Terminal Kampung Rambutan Siagakan 182 Bus dan Perketat Uji Kelayakan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 16:25
pelajar
Nasional

Lebih Akurat, Transparan, dan Terintegrasi, e-Rapor Versi 2025 Resmi Berlaku

Sabtu, 20 Desember 2025 - 16:06
nu
Nasional

Cegah Perpecahan, Gerakan Kebangkitan Baru NU Minta Evaluasi Total Kepemimpinan PBNU

Sabtu, 20 Desember 2025 - 15:42
wamen-bkkbn
Nasional

Wamen Isyana Melihat Langsung Produksi dan Distribusi MBG 3B untuk Ibu Hamil di Kupang

Sabtu, 20 Desember 2025 - 15:14
kapolri
Nasional

Polri Mutasi Besar-besaran 1.086 Personel di Akhir 2025, Ada Perubahan Kapolda hingga Kapolres

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:05
Berita Berikutnya
aliansi

Ketua MPR-RI akan teruskan aspirasi AMPPS ke Panglima TNI

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.