• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

11 Anggota Sindikat Penipuan di Myanmar Divonis Mati Pengadilan China

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:12
in Internasional
kejahatan-dunia

Kelompok kriminal Ming dijatuhi hukuman karena melakukan penipuan telekonomunikasi dan pembunuhan di Myanmar. (ANTARA/CCTV)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pengadilan China menjatuhkan hukuman mati terhadap 11 anggota sindikat kriminal keluarga Ming atas kasus penipuan telekomunikasi hingga pembunuhan berencana di Myanmar.

Vonis dijatuhkan Pengadilan Rakyat Menengah Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Senin (29/9), terhadap 39 anggota kelompok tersebut.

BacaJuga:

Hamas Minta Pasukan internasional Tidak Menjaga Keamanan Internal Gaza

Dorong Pilpres Digelar di Tengah Perang, Parlemen Ukraina Diminta Siapkan Payung Hukum

ASEAN Kerahkan Tim Pengamat Pantau Deeskalasi Konflik Thailand-Kamboja

Sebelas terdakwa, termasuk dua pemimpin utama Ming Guoping dan Ming Zhenzhen, divonis mati. Lima orang dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan dua tahun, 11 orang dipenjara seumur hidup, dan 12 lainnya divonis 5 hingga 24 tahun, disertai denda, penyitaan aset, dan deportasi.

Media pemerintah seperti dilansir Antara, Selasa (30/9/2025) menyebut hukuman ini bertujuan memberi keadilan bagi korban sekaligus peringatan bahwa kelompok kriminal di luar negeri tetap dapat dihukum berat.

Sejak 2015, keluarga Ming membangun “kompleks kejahatan” di Kokang, Myanmar, dengan memanfaatkan pengaruh sejumlah anggotanya.

Mereka mendirikan pusat penipuan di Laoje, Shiyuanzi, dan daerah lain, menarik pendana, serta berkolaborasi dengan geng bersenjata.

Kejahatan yang dijalankan mencakup penipuan telekomunikasi, kasino ilegal, narkoba, dan prostitusi.

Hasil penipuan dan perjudian melebihi 10 miliar yuan (Rp23,4 triliun), membuat banyak keluarga bangkrut dan korban disiksa.

Kelompok itu menggunakan kekerasan, termasuk membunuh, untuk mengontrol korban.

Dalam kasus penipuan telekomunikasi, 10 warga China tewas dan dua luka saat mencoba melarikan diri atau menolak perintah.

Pada 20 Oktober 2023, empat orang tewas dan empat luka ketika kelompok Ming menembaki korban yang hendak dipindahkan untuk mencegah mereka pulang ke China.

Pengadilan menyebut Ming Guoping, Ming Zhenzhen, dan terdakwa lain melanggar 14 dakwaan, termasuk penipuan, pembunuhan, dan penganiayaan.

Mereka dihukum mati karena “kejahatan berat dan memicu kemarahan publik,” sementara pelaku dengan peran lebih kecil dihukum sesuai tingkat keterlibatan.

Kasus ini menyita perhatian publik sejak 2023. Pada November, polisi Wenzhou mengeluarkan daftar pencarian bagi para pemimpin kelompok.

Melalui kerja sama dengan Myanmar, tiga anggota kunci ditangkap dan diserahkan ke China. Pada 2024, jaksa mendakwa 39 anggota kelompok itu.

China dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan kampanye melawan penipuan telekomunikasi dengan mengirim tim penegakan hukum ke Myanmar, Thailand, dan Kamboja.

Pada Juli, Kementerian Keamanan Publik menyatakan telah menyelesaikan 1,74 juta kasus penipuan telekomunikasi periode 2021–2025, membongkar lebih dari 2.000 pusat penipuan luar negeri dan menangkap 80.000 tersangka.

Dalam kasus terpisah, sidang terhadap 21 anggota sindikat keluarga lain berbasis di Myanmar atas dakwaan penipuan dan pembunuhan berencana berakhir September di Shenzhen, Guangdong. Putusan akan diumumkan kemudian. (wib)

Tags: Anggota SindikatDivonis MatiMyanmarpenipuan
Berita Sebelumnya

Kenali Jantung Lebih Dekat, Jangan Abaikan Risiko Aritmia

Berita Berikutnya

Koran Indoposco Edisi 1 Oktober 2025

Berita Terkait.

palestina
Internasional

Hamas Minta Pasukan internasional Tidak Menjaga Keamanan Internal Gaza

Rabu, 17 Desember 2025 - 05:19
zelensky
Internasional

Dorong Pilpres Digelar di Tengah Perang, Parlemen Ukraina Diminta Siapkan Payung Hukum

Senin, 15 Desember 2025 - 23:33
anwar-ibrahim
Internasional

ASEAN Kerahkan Tim Pengamat Pantau Deeskalasi Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 15 Desember 2025 - 10:55
WhatsApp Image 2025-12-14 at 23.45.01
Internasional

Wamenlu Libya Optimistis Kunjungan ke RI Bangkitkan Kerja Sama Bilateral

Senin, 15 Desember 2025 - 03:16
WhatsApp Image 2025-12-14 at 22.58.27
Internasional

Bentrok dengan Kamboja, Thailand Berlakukan Darurat Militer Jam Malam di Empat Distrik

Senin, 15 Desember 2025 - 00:17
WhatsApp Image 2025-12-14 at 20.37.29
Internasional

Teror Berdarah di Pantai Bondi Sydney, 10 Orang Tewas Ditembak

Minggu, 14 Desember 2025 - 21:22
Berita Berikutnya
Koran Indoposco Edisi 1 Oktober 2025

Koran Indoposco Edisi 1 Oktober 2025

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.