• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Jangan Pilih Caleg DPR 2029 yang Abaikan Tuntutan Rakyat 17+8

Juni Armanto by Juni Armanto
Sabtu, 6 September 2025 - 09:00
in Nasional
Desain tanpa judul

Kreator konten sekaligus influencer Andovi da Lopez berorasi dalam unjuk rasa di depan Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta, Jumat (5/9/2025). Foto : Antara/Katriana

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Influencer sekaligus kreator konten, Andovi da Lopez, menyerukan kepada massa aksi dari aliansi masyarakat sipil dan mahasiswa agar tidak memilih calon legislatif DPR pada Pemilu 2029 yang tidak mengakomodasi tuntutan rakyat yang dikenal dengan 17+8.

“Kalau mereka enggak penuhi tuntutan ini, 2029 kita jangan pilih mereka sama sekali,” tegas Andovi saat berorasi di hadapan ratusan demonstran di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/9/2025).

Ia menekankan bahwa Jumat, 5 September 2025 adalah batas waktu yang diberikan kepada pemerintah untuk merespons dan memenuhi tuntutan rakyat yang sudah disuarakan selama rangkaian aksi sebelumnya.

Tuntutan 17+8 sendiri terdiri dari dua bagian: 17 poin yang diminta dipenuhi dalam waktu dekat (paling lambat 5 September 2025) dan 8 tuntutan jangka panjang yang ditargetkan selesai paling lambat 31 Agustus 2026.

Dalam seruannya, Andovi menekankan bahwa kekuatan utama rakyat Indonesia ada pada suara mereka. Oleh karena itu, jika para wakil rakyat dan pemerintah gagal menindaklanjuti tuntutan tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak memberikan suara kepada mereka dalam pemilu mendatang.

“Yang paling minimal bisa gue lakuin adalah gue inget nama-namanya, dan gue enggak bakal coblos mereka lagi,” ucap Andovi dengan nada tegas.

Ia menilai langkah ini sebagai bentuk konsekuensi politik terhadap pihak-pihak yang tidak berpihak pada suara rakyat.

Andovi pun meminta para anggota DPR memanfaatkan waktu empat tahun ke depan untuk membuktikan komitmen mereka terhadap tuntutan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa tuntutan 17+8 bersifat dinamis dan akan terus berkembang, sehingga masyarakat perlu terus mengawalnya.

Isi dari tuntutan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari desakan agar Presiden menarik TNI dari pengamanan sipil, menghentikan kriminalisasi terhadap demonstran, hingga pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kasus Affan Kaurniawan serta kekerasan aparat pada aksi 28–30 Agustus 2025.

Tuntutan kepada DPR mencakup pembekuan kenaikan tunjangan dan fasilitas anggota, transparansi anggaran, serta dorongan kepada Badan Kehormatan DPR untuk menyelidiki anggota yang bermasalah, termasuk melalui KPK.

Kepada partai politik, masyarakat menuntut pemecatan kader DPR yang tidak etis, komitmen untuk berpihak kepada rakyat, serta keterlibatan dalam ruang dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.

Sementara untuk institusi kepolisian, desakan meliputi pembebasan demonstran yang ditahan, penghentian kekerasan, serta penegakan prosedur pengamanan yang sesuai SOP. Anggota polisi yang melanggar HAM juga diminta diproses secara transparan.

Untuk TNI, massa mendesak agar kembali ke barak, menghentikan intervensi terhadap urusan sipil, serta memastikan anggota tidak mengambil alih fungsi kepolisian.

Dari sisi ekonomi, pemerintah diminta menjamin upah layak, mencegah pemutusan hubungan kerja massal, melindungi pekerja kontrak, dan membuka ruang dialog dengan serikat buruh terkait isu outsourcing dan upah minimum.

Adapun delapan tuntutan jangka panjang meliputi reformasi besar-besaran DPR, pembenahan partai politik, reformasi sistem perpajakan, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta transformasi institusi kepolisian agar lebih profesional dan humanis seperti dilansir Antara.

Poin lainnya termasuk penarikan total TNI dari ranah sipil, penguatan lembaga independen seperti Komnas HAM, serta evaluasi kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan nasional. (aro)

Tags: aksidemoMassa
Previous Post

Putra Tri Ramadani Tembus Semifinal IFSC World Cup Koper 2025

Next Post

Pemerintah Didesak Segera Tuntaskan Masalah Beras

Related Posts

mendes
Nasional

Dari Kampung Cikondang, Mendes Kampanyekan Lumbung Pangan dan Desa Adat

Minggu, 9 November 2025 - 20:24
tokoh-agama
Nasional

Tokoh Agama Dakwah Menyejukkan, Stafsus Menag: Tekan Angka Radikalisme

Minggu, 9 November 2025 - 20:13
soeharto
Nasional

Survei INSS: Mayoritas Publik Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Minggu, 9 November 2025 - 20:01
parlemen
Nasional

Delegasi Asia-Pasifik Tegaskan RI sebagai Pusat Gerakan Global untuk Palestina

Minggu, 9 November 2025 - 19:16
iklim2
Nasional

Islamic Relief Indonesia Gelar event Dialog Talanoa: Krisis Iklim Menghebat, Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Justru Rugikan UMKM

Minggu, 9 November 2025 - 19:11
hindu
Nasional

Akreditasi Widyalaya Terkendala Infrastruktur, Dirjen Bimas Hindu: Kami Intervensi Lewat PPG

Minggu, 9 November 2025 - 18:08
Next Post
IMG-20250906-WA0004

Pemerintah Didesak Segera Tuntaskan Masalah Beras

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    699 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    676 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.