INDOPOSCO.ID – Dalam hidup saya ada dua Tionghoa terkenal yang sengaja tidak mau mengubah nama: Kwik Kian Gie dan Goh Tjing Hok.
Yang pertama Anda sudah tahu: ekonom dan politikus yang meninggal dunia Senin kemarin –dalam usia 90 tahun. Yang kedua, wartawan kawakan yang meninggal di usia 71 tahun lebih tiga dasawarsa lalu.
Tentu masih banyak Tionghoa yang juga tidak mau ganti nama. Misalnya Yap Thiam Hien, ahli hukum dan aktivis hak-hak asasi manusia. Atau Soe Hok Gie. Tapi saya tidak sempat kenal langsung dengan tokoh-tokoh besar itu.
Kwik, saya kenal lama. Sejak tahun 1980-an. Sejak Anda belum lahir. Tidak akrab tapi terus berhubungan. Pun sampai Pak Kwik berumur 90 tahun. Januari lalu saya ke rumah Pak Kwik. Di pedalaman Radio Dalam, Jakarta.

Bersama Kwik Kian Gie sesaat setelah beliau ulang tahun ke 90 tahun, Januari 2025.–
Saat itu Pak Kwik sudah sakit-sakitan tapi masih semangat untuk ngobrol hampir dua jam. Kalau saya tidak memaksa pamit, Pak Kwik masih ingin ngobrol lebih lama.
Saya harus tahu diri: Pak Kwik harus banyak istirahat. “Liver saya sudah sangat parah,” katanya waktu itu. “Terlalu banyak minum alkohol di masa lalu,” tambahnya.
Sebenarnya saya berjanji untuk ke rumahnya lagi. Pak Kwik terlihat sembuh kalau diajak ngobrol. Apalagi soal ekonomi dan politik.
Setelah pertemuan itu kami saling kirim WA. Kadang Pak Kwik kirim naskah. Beliau sangat berharap naskahnya bisa dimuat di Rakyat Merdeka. Ia tahu saya adalah petinggi di koran itu. Saya bertanya mengapa ia sangat fanatik dengan Rakyat Merdeka.
“Berani,” katanya.
Kadang naskah yang dikirim Pak Kwik terlalu panjang. Ada grafiknya. Tidak sukses dikirim lewat WA. Maka saya minta agar dikirim lewat email. Rupanya ia sudah mencoba berkali-kali. Tidak sukses. Akhirnya ia menyerah.
“Saya sudah terlalu tua untuk berurusan dengan email,” katanya.
Senin kemarin ia juga menyerah dalam kehidupan. Ia menyusul sang istri yang meninggal tiga tahun lalu.
Panjang sekali usia Pak Kwik: 90 tahun. Panjang juga pengabdiannya pada bangsa dan negara Indonesia. Ia mencintai Indonesia secara hakiki –bukan dengan cara ganti nama.
Sejak SMA Pak Kwik sudah membuat perkumpulan siswa SMA Tionghoa tapi anggotanya harus yang sudah berwarga negara Indonesia. Saat itu, tahun 1950-an masih banyak orang Tionghoa berstatus WNA –pun anak-anak mereka.
Kwik-muda pilih jadi aktivis sepenuh hati. Begitu terpilih sebagai ketua ia pindah ke Surabaya –hanya karena sekjen terpilihnya pelajar dari Surabaya. Sang Sekjen tidak bisa pindah ke Semarang. Kwik yang mengalah pindah ke Surabaya. Agar organisasi bisa berjalan lancar.
Padahal waktu itu ia baru kelas dua di SMA Karangturi Semarang. Sejak tahun 1950-an pun SMA Karangturi sudah jadi SMA unggul. Sampai sekarang.
Di Surabaya, Kwik mencari orang yang mau diajak mendirikan SMA. Berdirilah SMA Erlangga di Kaliasin. Di salah satu jalan bernama awal ‘Embong’ –beberapa jalan di situ berawalan ”Embong” –seperti Embong Sawo dan Embing Kenongo. Embong sendiri berarti ”Jalan” dalam bahasa Surabaya.
Kwik langsung masuk kelas tiga di sekolah baru itu. Ia juga jadi pengurus inti di sekolah. Maka di samping sebagai siswa, Kwik tiap bulan memikirkan gaji guru-guru di SMA itu.
Lulus SMA Pak Kwik masuk Universitas Indonesia. Awalnya ingin masuk fakultas hukum. Alasannya: agar bisa ikut mengatur negara.
Berdasarkan tujuan Kwik itulah kakaknya yang di Belanda minta Kwik mengambil jurusan ekonomi. “Mengatur negara itu lebih berhasil bila lewat ekonomi,” kata sang kakak seperti ditirukan Kwik untuk saya.
Baru tiga bulan di UI, kakaknya sakit. Kwik harus berangkat ke Belanda. Ia tunggui kakaknya yang sakit. Sampai akhirnya meninggal. Kwik pun menempati rumah kakak itu. Kuliah di Belanda. Di Rotterdam.
Di kampus itu Kwik kecantol gadis di bagian administrasi. Pacaran. Kawin.
Sang istri dibawa pulang ke Indonesia. Jadi WNI. Saat Kwik mendapat tugas sebagai kepala kantor dagang Indonesia di Belanda istri tidak bisa ikut –tidak dapat visa.
Sembilan bulan kemudian visa baru keluar. Sang istri menyusul ke Belanda dengan marah. Begitu mendarat di bandara dia tidak langsung menemui Kwik. Dia ke kantor pemerintah Belanda dulu. Dia tumpahkan kemarahan di situ. Dia gebrak meja.
Hari itu juga keluar paspor Belandanyi. Dia pun kembali jadi warga negara Belanda. Maka saat Pak Kwik menjadi Menko Perekonomian istrinya berstatus warga Belanda. Sampai akhir hayatnyi di Jakarta.
Saat jadi mahasiswa di Belanda itu Kwik masuk klub elite di sana. Hanya anak bangsawan dan orang superkaya yang bisa menjadi anggota klub. Salah satu kegiatan penting klub itu adalah dansa. Juga minum-minum. Happy-happy. Keterusan.
Kwik kecanduan dansa. Sampai usianya yang 90 tahun ia masih terus berdansa (Disway 10 Januari 2025: Dansa 90).
Perkenalan pertama saya dengan Pak Kwik terjadi tahun 1985-an. Sekitar itu. Saya sudah menjadi pimpinan baru Jawa Pos. Masih miskin. Kantor JP masih di Jalan Kembang Jepun. Tapi masyarakat sudah menyebut Jawa Pos melejit seperti meteor.
Meteornya melejit tinggi kesejahteraan wartawannya masih di bumi. Belum ada wartawan yang mendapatkan pun misalnya hanya sepeda motor.
Hari itu saya kumpulkan semua wartawan dan redaktur. Saya tidak mau mereka bisik-bisik di belakang layar. Saya buka saja: majalah Liberty baru saja dapat investor baru. Wartawan mereka langsung dapat sepeda motor. Sedang kalian sudah lebih setahun bekerja keras belum ada perbaikan gaji. Apalagi dapat fasilitas motor.
Maka saya tegaskan kalau ada wartawan yang mau pindah ke Liberty silakan. Asal lapor baik-baik. Dunia ini kecil. Di lapangan kita akan sering bertemu.
Saya tidak akan marah kalau ada wartawan yang pindah ke sana. Hak mereka sepenuhnya untuk memperbaiki nasib. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa di Jawa Pos kecuali masa depan yang cerah. Saya tahu tidak semua orang bisa sabar menunggu masa depan. Maka bila ada yang ingin pindah silakan, pindah baik-baik.
Investor Liberty tersebut adalah Kwik Kian Gie dan Junaidi Joesoef –bos besar perusahaan farmasi PT Konimex. Nama besar lain yang tergabung di situ adalah Bondan Winarno.
Dalam hati saya menderita. Sebagai pemimpin baru di Jawa Pos saya hanya bisa menyuruh kerja keras. Tanpa bisa menyejahterakan karyawan. Saya memang pilih tumbuh apa adanya tapi secara pasti.
Pemilik lama Liberty adalah Goh Tjing Hok. Kejayaan majalahnya rupanya berakhir. Ia undang Kwik masuk ke Liberty.
Sebelum itu Goh berselisih dengan Pemrednya, Basuki Sujatmiko –Tionghoa yang sudah ganti nama.
Saat kehilangan pekerjaan itu Basuki menemui saya. Ingin bekerja di Jawa Pos. Saya terima. Saya ingin punya pengasuh rubrik Hongsui –untuk menarik minat pembaca Tionghoa.
Dua tahun kemudian Liberty mengalami kesulitan. Investasi besar ternyata tidak menjamin sukses. Goh Tjing Hok menemui saya: menyerahkan Liberty-nya. Kwik dan Junaidi Joesoef sudah tidak mau lagi meneruskan investasinya.
Tentu saya tidak tahu internal Liberty. Yang tahu adalah Basuki yang dalam keadaan bertengkar dengan Goh Tjing Hok. Itu berarti saya harus merukunkan Goh Tjing Hok dan Basuki. Ternyata mereka bisa rukun kembali. Basuki pun saya tugaskan memimpin kembali Liberty –sampai ia meninggal dunia.
Berarti Kwik pernah tertarik bisnis media. Atau Junaidi yang merayunya untuk ikut menangani Liberty. Yang jelas Kwik adalah penulis yang andal. Tulisannya tajam. Apalagi kalau lagi menguliti konglomerat. Ia sampai menciptakan istilah yang kemudian sangat populer: konglomerat hitam.
Kwik hampir selalu menulis untuk harian Kompas. Tulisannya sangat ditunggu pembaca.
Sebagai aktivis sejak masih pelajar tidak ayal kalau Kwik akhirnya terjun ke politik. Ia masuk PDI bersamaan dengan Megawati Soekarnoputri. “Tahun 1994”, katanya pada saya enam bulan lalu.
Laksamana Sukardi dalam tulisannya kemarin menyebut masuk PDI tahun 1991. Hampir satu masa dengan Kwik. Sekitar itu.
Kwik dan Laks seperti menjadi darah baru bagi PDI –menjadi sayap intelektual-ekonom di dalam partai. Level PDI pun seperti naik tinggi di kalangan terpelajar.
Saat Megawati mendirikan PDI-Perjuangan keduanya ikut Mega. Harapan Kwik: Mega akan mengibarkan ekonomi kerakyatan –ideologi ekonomi Kwik Kian Gie. Juga sesuai dengan citra yang dikembangkan Mega bahwa PDI-Perjuangan adalah partainya wong cilik.
Kwik pun kecewa. Berat sekali. Ketika Megawati menjadi presiden tidak satu pun ekonom PDI-Perjuangan masuk dalam jajaran tim ekonomi kabinet.
Tim ekonomi Megawati –kata Kwik– justru dikuasai Mafia Berkeley –julukan untuk ekonom pro Amerika lulusan University of California Berkeley.
Bahwa Kwik dan Laks akhirnya masuk kabinet itu semacam “kecelakaan”: Rencana menghapus Bappenas dan kementerian BUMN tidak jadi. Kwik pun jadi Ketua Bappenas, Laks jadi menteri BUMN.
Setelah di dalam kabinet pun Kwik tetap bersuara kritis. Ia seperti tokek di kolam cicak. Kwik tidak takut diberhentikan. Menurut Laks, banyak orang menjadi kritis karena tidak kebagian “jatah”. “Pak Kwik tetap kritis meski pun sudah di dalam,” ujar Laksamana Sukardi.
Saya menyesal tidak segera ke rumah Pak Kwik lagi. Tentu karena saya tidak menyangka Pak Kwik meninggal secepat itu.
Padahal saya ingin sekali diajak ke lantai dua rumah putrinya persis di sebelah rumahnya itu. Yakni satu lantai luas untuk Pak Kwik berdansa sampai di usia senjanya.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Copot Kursi
Jokosp Sp
Salah satu pilihan terbaik “kaburajadulu” adalah ke Jepang. Gaji jadi welder fabrikasi ( Tukang Las boso jowone ) bisa sampai 25 juta. Jika dipotong asuransi, pajak dan administrasi masih ada sisa 18 juta. Dari 18 juta masih harus dikeluarkan lagi untuk biaya makan hariannya (3x sehari) sebesar 3 juta/bln, maka akan ada sisa 15 juta. Dari 15 juta harus kirim ke istri di Indonesia 7-8 juta dan sisanya yang separoh masuk di tabungan. Di Jepang untuk rumah sudah disediakan Mess lengkap dengan alat pemanas ketika masuk musim dingin, atau AC untuk musim panasnya, ada listrik dan instalasi gas termasuk kompor gasnya. Bagi mereka yang jadi para pekerja asal mau ngirit dari tabungan itu bisa dibelikan sawah, atau kebun dan memperbaiki rumahnya. Apalagi mereka yang punya jiwa kreatifitas tinggi, bisa membuat chanel Youtube dan mendowload aktifitas hariannya. Ini bisa menambah pemasukan bulanan yang bisa sama besarnya dengan gaji yang diterima. Bisa lebih beruntung lagi bagi yang masih bujang dan punya wajah “ganteng” lebih, maka bisa mendapatkan gadis Jepang sebagai istrinya. Ini kisah-kisah keren dari beberapa pekerja Indonesia di Jepang yang nasibnya jadi lebih baik. Kehidupan di desa Jepang yang semakin sepi. Banyak rumah hanya ditinggali oleh orang tua sementara anak-anaknya yang dewasa lebih memilih tinggal di kota. Meninggalkan desa yang sepi. Namun tetap bersih, tertata rapi fasilitasnya, dan sangat aman. Terjaga juga keindahan alamnya. #Mendingkaburajadaripadapeluangkerjazonk
Hendri Ma’ruf
Soal Taiwan, mengingatkan saya pada rasa penasaran saya di bulan April 2025, ketika perhatian saya pada interaksi US dan Tiongkok. Saya bertanya pada sebuah Artificial Intelligence tentang apa sih dalam budayanya yang membuat Tiongkok itu begitu kokoh dalam berbangsa dan dalam melawan ancaman luar negaranya. Jawabannya saya pikir bisa dipakai utk juga memahami budaya Taiwan hari ini. Mohon maaf tidak saya terjemahkan: “Please enlighten me with Chinese philosophy, something cultural that is built-in within, so that they become tough, resilient, productive, in the present world environment. JAWABANnya: Chinese philosophy is a rich tapesty of ideas and practices that have shaped the cultural, social, and psychological resilience of individuals and communities in China for thousands of years. These philosophies are deeply embedded in Chinese culture and continue to influence how people aproach life, work, relationships, and challenges in the modern world. Below are some key aspects of Chinese philosophy that contribute to resilience, productivity, and adaptability in today’s global environment: 1) Confucianism: harmony, duty, self-cultivation; 2) Taoism: adaptability and balance; 3) Buddhism: inner peace and detachment; 4) Collectivism vs Individualism; 5) The Middle Way: moderation and pragmatism; 6) Guanxi: relationship networks; 7) Endurance through adversity: the spirit of perseverance; 8) Face and reputation. Tampaknya Kuomintang membawa budaya ini ke Taiwan.
Lagarenze 1301
Santai Sejenak. Seorang guru pergi ke tukang cukur. Setelah potong rambut, ia hendak membayar. Tukang cukur berkata, “Anda telah kerja keras mendidik anak-anak kami, saya tidak bisa menerima uang Anda.” Ketika tukang cukur membuka toko keesokan pagi, ada kartu ucapan terima kasih dan selusin mawar di pintu. Seorang polisi datang untuk potong rambut. Setelah selesai dan hendak membayar, tukang cukur berkata, “Anda telah kerja keras membuat kami hidup dengan aman, saya tidak bisa menerima uang Anda.” Keesokan pagi, tukang cukur menemukan kartu ucapan terima kasih dan selusin donat di depan pintu. Seorang wakil rakyat datang untuk potong rambut. Setelah selesai dan hendak membayar, tukang cukur berkata, “Anda telah kerja keras mewujudkan aspirasi kami, saya tidak bisa menerima uang Anda.” Keesokan pagi, ketika tukang cukur membuka pintu, ada selusin wakil rakyat antre menunggu potong rambut.
Lagarenze 1301
@Agus Suryonegoro III: Tentang Ibu Ima Lawaru yang amat sangat ingin bertemu idola dan ikut gathering. Kejutan bagi saya jika dia ternyata mendaftar. Tapi, tidak terpilih. Perusuh, DO YOUR MAGIC. Saya mau mengundang ibu guru, tapi saya tidak berwenang. Saya mau mbayari ibu guru, tapi takut Mbak Pipit dan Mas Tommy tersinggung. FYI, ibu guru itu memilih hidup di pulau terpencil dan susah sinyal demi merawat sang ibu. Dalam pengabdiannya, dia terus memimpikan bertemu idolanya. Karena belum bisa bertemu secara langsung, cukuplah dia mengoleksi tulisan-tulisan sang idola. Dari awal sampai terbaru. Semoga panita gathering terketuk hatinya untuk mewujudkan mimpi seorang fans. Untuk pertamuan yang tak terlupakan dengan sang idola. Yajng akan dia ceritakan ke anak didiknya. Ke anak-anak pulau. Yang kelak mungkin saja ada yang jadi pejabat tinggi. Seperti menteri ESDM itu. Yang aslinya dari Pulau Tomia juga.
Hasyim Muhammad Abdul Haq
Kalau di Indonesia, semua anggota DPR sama saja. Di-recall, diganti, nanti penggantinya juga sama saja. Selama pemilih masih bisa disogok politik uang, sistem demokrasi kita nggak mungkin membawa negara ini jadi lebih baik. Yang hanya bisa kita lakukan adalah selalu mengedukasi pemilih. Meski mungkin baru 50 tahun lagi cita-cita kita baru terwujud.
Runner
Seperti mereka yang mau jadi mahasiswa universitas top ! Test UTBK. “Mengimpikan” mereka yang mau jadi caleg, cabup, cagub, captes ikut test model “UTBK”. Caranya silahkan dipikir oleh para ahli yang independen, jujur, berintegritas, rekam jejak keilmuan yang mumpuni. Kalau di Sini bisa begini, sebagian besar calon yang jadi mereka yang berkualitas. Maka rakyat bangga dengan wakilnya, bangga dengan yang rakyat pilih. Tidak perlu direcall. Kapan akan terjadi ?, Kan mengimpikan bisa jadi bisa nggak , atau kayaknya kapan kapan.
Gregorius Indiarto
Mencopot “kursi” di Taiwan ternyata lebih ribet dari pada di negeri Q. Di Taiwan perlu “pemilu”, bikin capek KPU, perlu partisipasi rakyat. Di Taiwan, kalau mau kursinya aman, mengabdilah pada rakyat, karena rakyatlah pemilik kursi itu, dan wakil rakyalah yang wajib dan berhak duduk di sana. Sementara di negeri Q, dongkel mendongkel kursi cukup dilakukan hanya oleh ketua “gerombolan”. Kalau mau kursinya aman, “mengabdilah” pada ketua “gerombolan”, karena, meski rakyat pemilik kursi, tapi kursi itu dibawah kuasa pemimpin “gerombolan”, karena mereka merasa kursi itu sudah “dibeli” dari rakyat, meski tidak semua rakyat “menjualnya”. Met pagi, salam sehat, damai dan bahagia.
Sadewa 19
“Kenapa Anwar Ibrahim diminta turun ?” Tanya saya ke sopir taksi yg mengantar saya ke KLIA. Sang sopir dengan antusias menjawab “Karena saat pemilu dia begitu banyak janjinya, ekonomi akan membaik, pendidikan gratis dan macam-macam. Sekarang sudah tiga tahun dia menjabat, ekonomi malah turun, maka dia layak turun”. Wow, saya tercengang. Sepertinya rakyat Malaysia sudah tidak mau kalah dengan tetangganya. Ingin maju, dan terus maju menyalip Singapura. Pemimpin yg tidak bisa membuat ekonomi maju, harus turun Malaysia tentu juga khawatir jika disalip oleh Indonesia, harga diri bisa hancur, kalah oleh negara yg banyak kirim TKI kesana. Ternyata wabah ketidakpuasan rakyat sedang muncul dimana mana, di Taiwan, di Malaysia dan di negara tetangganya (anda sudah tahu) Wabah ini membuat sulit tidur para politikus. Sebelumnya saya sengaja naik bus dari Singapura ke Malaysia, ingin berpetualang seperti anak pak Iskan. Sepanjang perjalanan, saya bisa melihat perbedaan negara yg maju dan setengah maju dari kondisi jalan raya, dan gorong gorong nya. Negara maju ingin memastikan tidak boleh ada tikus yg muncul dari gorong-gorong apalagi muncul politikus. Mungkin karena itulah Singapura, bisa kebal terhadap wabah ketidakpuasan rakyatnya. Mereka fokus membangun ekonomi, meningkatkan transportasi publik, dan menutup gorong-gorong.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
BRIPTU AISYAH LIDEL, LULUSAN TERBAIK DI: “AKADEMI KEPOLISIAN TURKI”.. Briptu Putri Aisyah Lidel, Polwan asal Polda Riau, dinobatkan sebagai lulusan terbaik (“Okul Birincisi”) atau “Adhi Makayasa” di Akademi Kepolisian Turki (PAEM) tahun ajaran 2024–2025. Ia menerima langsung sertifikat kelulusan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada 23 Juli 2025 dalam upacara resmi di Ankara. Aisyah merupakan satu dari dua Polwan Indonesia yang mengikuti pendidikan di Turki, bersama Brigpol Fella Afrillia. Prestasinya sebagai peringkat pertama mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional, khususnya di bidang kepolisian. ### Ruar biasa..
Hardiyanto Prasetiyo
Seperti yg anda tahu bahwa kalimat recall ini sangat menakutkan di dunia perotomotifan. Saking menakutkannya sampai-sampai Toyota sendiri menerapkan Jidoka dalam standarisasi TPS-nya. Jidoka memberikan kewenangan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses produksi untuk menghentikan proses ketika menemukan produk yang abnormal. Di dunia perotomotifan recall dlm skala besar adalah gerbang kebangkrutan. Recall dilakukan jika produk abnormal terdeteksi sebagai bagian dari safety part. Tidak semua komponen mendapatkan label safety part, hanya tertentu dan itupun ditentukan oleh pabrikan. Nampaknya sistem demokrasi Taiwan mengadopsi sistem recall pabrikan otomotif, ibarat mobil adalah negara, safety part adalah pejabatnya, maka jika negara sdh mulai dibahayakan oleh pejabatnya, recall adalah jawabannya. Tp yg juga harus anda tahu ini tidak berlaku di Konoha. Ups…
HONDA CBR150R
Ini ide bagus untuk diterapkan di Indonesia, terutama dimasa ekonomi sulit seperti sekarang, setiap saat bisa recall anggota dpr/dprd/dprd II/dpd sambil berharap ada serangan fajar seperti pilkada kemarin, kena recall atau ndak urusan nanti, siapa pun yang bertahan atau harus diganti sama2 tidak berguna juga bagi rakyat, yang ditunggu serangan fajarnya.
Liáng – βιολί ζήτα
Mohon Maaf sebelumnya kepada semuanya….. Saya tidak ingin disebut sebagai pemicu kegaduhan dalam hal per-gathering-an, oleh karena itu saya ingin mengklarifikasinya sebagai berikut : 1. Tentu saja, saya pribadi sangat menghargai “hak” yang mengadakan acara gathering disway untuk memilih siapa saja yang dikehendakinya. 2. Masalahnya, jikalau dilakukan pendekatan secara psikologis, betapa “janggal”nya pemilihan peserta gathering !! 3. Jikalau pemilihan melalui undian, bagaimana mungkin bisa jatuh ke orang yang sama (dalam jumlah yang cukup banyak) secara berturut-turut dalam beberapa kali acara gathering ?? Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal !! 4. Maka, secara psikologis pula timbul dugaan di dalam pikiran saya adanya kemungkinan-kemungkinan tertentu (dan….. ini sangat wajar dan manusiawi), sebagai berikut : ● kemungkinan besar ada semacam donasi dari orang-orang yang terus-menerus terpilih ikut gathering tersebut, sehingga pihak disway merasa sungkan. ● kemungkinan lainnya, orang-orang yang selalu terpilih itu memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. 5. Jikalau point ke-4 di atas memang benar, mengapa tidak berupa undangan saja kepada mereka-mereka itu.
Juve Zhang
Ketika tahun 2021 Tesla berhasil menjual 2 juta unit mobil….BYD masih anak ingusan hanya jual 729 unit ….sangat beda antara Kaisar dan follower….. cukup 3 tahun sang Kaisar sudah tertunduk lesu….2024 Tesla hanya jual 1,7 juta unit dan BYD melambung ke 4,27 juta unit …..Tesla jadi follower turun ke bawah penjualan nya akan halnya BYD melejit bagaikan Meteor …..konon 2025 ini BYD mau jual 5 juta unit…..sangat ambisius…, itulah mengapa harga jual diskon 34%….. BYD sedang menuju tangga Meteor yg lebih tinggi lagi…..akan halnya Tesla entah mungkin makin terpuruk…..masa ke emasan Tesla sudah lewat….Kaisar BYD yg akan memimpin ke depan…..Tesla yg awalnya jualan disini sampai 1 milyar pernah dikejar kejar Om Lurah sampai ke Space X agar buka pabrik Baru di Indonesia…..BYD gak dilirik masih ecek ecek waktu om Lurah ngejar ngejar melon eh Elon……wkwkw…nasib berkata lain kini BYD primadona EV Dunia sudah jauh meninggalkan Tesla…….sudah ngebut beberapa laps di depan Tesla…..Di Eropa pun kalah Tesla….kalau Amerika tak pasang tarif tinggi mungkin Di Amerika BYD juga akana unggul….. untungnya Om Biden bantu Tesla…… wlwkw
Lagarenze 1301
Santai sejenak 2. Seorang menteri menghadiri rapat dengan DPR. Dalam rapat yang berlangsung panas, menteri dikuliti habis-habisan oleh anggota DPR. Menteri yang kesalnya sudah diubun-ubun protes ke ketua sidang. “Bapak Ketua, SEPARUH ANGGOTA DPR INI BODOH,” kata menteri. Seketika ruang sidang heboh. Semua anggota DPR interupsi sambil menunjuk-nunjuk menteri. “Pak Ketua, ini pelecehan, ini penghinaan. Martabat kami diinjak-injak. Kami menuntut yang bersangkutan minta maaf dan mencabut pernyataannya,” teriak mereka emosional. Ketua sidang meredakan suasana dan meminta menteri memenuhi tuntutan anggota DPR. Menteri mengalah. Ia berdiri, dan sambil bersedekap mengakui kekeliruannya. “Saya minta maaf sebesar-besarnya. Saya tarik ucapan saya tadi. SEPARUH ANGGOTA DPR INI TIDAK BODOH.”
daeng romli
Gak bisa mbayangno, klo saja rakyat disini punya hak seperti rakyat yg ada di Taiwan, mungkin saja separoh bahkan lebih dr anggota DPR sdh “diwassalamkan” oleh rakyat. Jadi tetap bersyukur saja dgn keadaan yg seperti ini saja. Cukup Gus Dur saja yg mengatakan bahwa dpr itu seperti “murid taman kanak kanak”. #wesngonoae #salam
Lukman Nugroho
Salah satu tema yang layak untuk dibahas dalam gathering adalah tema 80 tahun Indonesia merdeka. Sudahkan Indonesia ini benar-benar merdeka? Sudahkan bangsa ini benar-benar telah bebas dari belenggu. Sudahkan rakyatnya makmur dan sejahtera? Sudahkan rakyatnya bebas bersuara mengkritik dan mengingatkan pemerintahnya? Sudahkan pemerintah bertanggung jawab dengan nasib rakyatnya yang masih belum punya pekerjaan? Sudahkan para pemegang amanat, pemerintah, DPR, legislatif dan yudikatif telah bekerja dengan baik? Sudahkah teknologi dan pangan kita mandiri? Sudahkah keadilan tegak dinegeri ini? Sudahkan para pelaku kejahatan dihukum setimpal? Dan ada banyak tanya dihati. Gelap atau terangkah negeri ini? Semua bergantung cara dan sudut pandang masing-masing. Sudahkah konstitusi negeri ini dibaca, difahami dan dihayati lalu dilaksanakan? Sudakah bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya telah dikuasai oleh negara. Lalu digunakan sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran rakyatnya? Dari gathering para perusuh. Kami berharap, lahir petisi yang akan membuat bangsa ini lebih baik. Sebab negeri ini akan kian kuat, jika para perusuh dan segenap kita tak lelah mencintai negeri ini.
pak tani
Permata GIIAS 2025 BYD mengegerkan dunia per-otomotifan konoha. BYD ATTO1 langsung hajar market paling gemuk. LCGC tentu melotot. Tragisnya, Wuling juga kena hajar, harga lama nyaris 400jt, sekarang jual 200juta. Tidak terbayang bagaimana perasaan pembeli awal Wuling Bingo. Mungkin sampai ingin COPOT KURSI dan lempar ke jalan. wkwkwkwk. Yang ngenes, waini. Minggu lalu masih lihat iklan Wuling Bingo 2nd, harga 250. Sekarang harga baru 200, kira2 penjualnya bagaimana,
Lukman Nugroho
Pak Bos lahir di tanggal 17 Agustus katanya. Menikah juga dibulan Agustus katanya. Jangan lupa. Sebelum perayaan 50 tahun pernikahan. Perlihatkan dulu keaslian ijazahnya. Ups, buku nikahnya. Hehehe







