• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

BRICS Dinilai Dapat Mengurangi Ketergantungan terhadap Negara Barat

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Kamis, 17 Juli 2025 - 03:30
in Ekonomi
brics

Lanskap Kota Rio De Janeiro, Brazil, dari balik kaca panoramik Trem generasi keempat yang dioperasikan sejak 2019 menuju ke Patung Kristus Sang Penebus di Gunung Corcovado, Rie De Janeiro, Brazil, Minggu (6/7/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Langkah Indonesia menjadi anggota tetap BRICS diyakini dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara Barat dan lembaga-lembaga internasional yang terafiliasi, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Menurut laporan lembaga riset ekonomi dan sosial Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI yang dikutip di Jakarta, Rabu, bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, kelompok negara yang kini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab, secara strategis sangat signifikan.

BRICS menyumbang 37 persen produk domestik bruto (PDB) dunia (2024), memiliki 46 persen populasi dunia, dan mencakup 25 persen wilayah daratan dunia.

Perekonomian negara-negara anggotanya juga terus menunjukkan pertumbuhan, naik lebih dari empat kali lipat dari 1990 hingga 2023, serta menyumbang 24,2 persen ekspor dunia dan 19,4 persen impor dunia pada 2023.

Baca Juga :  Untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen, Pemerintah Harus Tingkatkan Investasi dan Ekspor

Laporan tersebut menyebut salah satu keuntungan konkret yang bisa diraih Indonesia adalah akses terhadap New Development Bank (NDB), atau yang sebelumnya dikenal sebagai BRICS Development Bank.

Bank pembangunan multilateral ini didirikan oleh anggota awal BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) dengan fokus pada pembiayaan proyek publik atau swasta melalui pinjaman, penjaminan, penyertaan modal, dan instrumen keuangan lainnya.

NDB juga akan bekerja sama dengan lembaga internasional lain dan memberikan bantuan teknis pada proyek-proyek yang didukungnya.

Meskipun sumber pendanaan utama NDB adalah China dengan persentase 48 persen, yang sangat bergantung pada perkembangan dan agenda ekonomi China, NDB dinilai tetap memiliki potensi pendanaan besar untuk pembangunan Indonesia.

Baca Juga :  Terus Berinovasi, AQUA Japan Raih Top Innovation Choice Award 2021

Namun, LPEM FEB UI memperingatkan bahwa pendanaan dari NDB cenderung berorientasi mendukung sistem logistik untuk industri China dan sekaligus menciptakan permintaan untuk produk China.

Selain itu, ada risiko debt-trap diplomacy atau diplomasi jebakan utang seperti kasus Belt and Road Initiative (BRI) di Sri Lanka yang perlu diwaspadai.

Lebih lanjut, studi tersebut memandang bahwa Indonesia juga berpeluang mendapatkan akses pasokan minyak murah dengan jumlah besar dari Rusia dan Iran.

Meski demikian, laporan tersebut juga menyoroti bahwa tantangan Indonesia dengan bergabung dengan BRICS tidak mudah karena BRICS belum seefektif G7 atau OECD dalam menghasilkan kebijakan ekonomi riil.

“Di BRICS belum terdapat tarif preferensial, penghapusan hambatan non-tarif dan kerja sama integrasi ekonomi lainnya yang signifikan,” tulis laporan tersebut.

Baca Juga :  Gabung BRICS, DPD: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persen

Data dari Bank Indonesia menunjukkan negara-negara kreditur atau pemberi utang terbesar bagi Indonesia pada 2023 adalah: Singapura 56,55 miliar dolar AS, Amerika Serikat 29,09 miliar dolar AS, Jepang 23,22 miliar dolar AS, dan China 20,97 miliar dolar AS.

Dari organisasi internasional, kreditur terbesar adalah Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) Bank Dunia 21,63 miliar dolar AS, Asian Development Bank 10,19 miliar dolar AS, dan IMF 8,65 miliar dolar AS. (bro)

Tags: BRICSNegara Barat
Berita Sebelumnya

Freeport Tanggapi Rencana Penerapan Bea Ekspor Keluar Emas

Berita Berikutnya

DPR Kritik PTN yang Terima 30 Ribu Lebih Mahasiswa Baru

Berita Terkait.

tempImage04Ix8h
Ekonomi

WGC: Prospek Emas 2026 Bergantung Tarif Dagang dan Suku Bunga AS

Kamis, 13 November 2025 - 06:09
IMG-20251112-WA0018
Ekonomi

Kimberly-Clark, UNICEF, dan Project HOPE Kolaborasi Dukung Kesehatan Perempuan dan Bayi di Indonesia

Rabu, 12 November 2025 - 21:48
SIAL
Ekonomi

SIAL InterFOOD 2025 Resmi Dibuka: Pameran F&B Terbesar di Asia Tenggara

Rabu, 12 November 2025 - 17:26
bahlil
Ekonomi

PNBP ESDM Tembus Rp200,66 Triliun, Pemerintah Fokus pada Energi untuk Rakyat di 2026

Rabu, 12 November 2025 - 17:09
BRI
Ekonomi

AgenBRILink Dorong Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Jadi Simpul Keuangan Penggerak Ekonomi Desa

Rabu, 12 November 2025 - 15:17
emas
Ekonomi

Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Kompak Lanjutkan Tren Lonjakan Harga

Rabu, 12 November 2025 - 13:13
Berita Berikutnya
ptn

DPR Kritik PTN yang Terima 30 Ribu Lebih Mahasiswa Baru

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2718 shares
    Share 1087 Tweet 680
  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    861 shares
    Share 344 Tweet 215
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    711 shares
    Share 284 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    671 shares
    Share 268 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.