• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Butuh Desain Kebijakan untuk Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Begini Kata Analis

Sumber Ginting by Sumber Ginting
Senin, 9 Juni 2025 - 21:01
in Nasional
Pragi

Ilustrasi pasangan Prabowo-Gibran. Foto: Dokumen INDOPOSCO

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pemerintah harus menciptakan lapangan kerja dengan menyusun sistem. Karena lapangan kerja tidak tercipta hanya karena ada pertumbuhan ekonomi, tetapi harus ada desain kebijakan yang menyasar pemerataan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Analis Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat melalui gawai, Senin (9/6/2025). Ia menegaskan, pemerintah harus berpindah dari logika “growth first, employment later” menuju logika “employment-driven growth.”

“Jika benar ingin menciptakan 19 juta pekerjaan, maka harus fokus ke lapangan konkret,” katanya.

Menurutnya, negara harus kembali kepada agenda pembangunan yang berorientasi pada rakyat. Yakni, pertumbuhan yang berbasis wilayah pinggiran, penguatan ekonomi lokal, pemberdayaan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), dan program padat karya.

“Pemerintah harus mengedepankan pendekatan kebijakan yang inklusif dan berbasis bukti,” katanya.

Dia menambahkan, dibutuhkan langkah konkret untuk menciptakan sistem yang memperkuat pekerja lokal dan melindungi mereka dari ancaman disrupsi. Ini mencakup pendidikan vokasi berbasis kebutuhan dunia usaha, penguatan koperasi tenaga kerja, dan perlindungan pasar domestik dari serbuan impor murah.

“Kegagalan janji pemerintah mencerminkan rendahnya partisipasi publik dalam proses kebijakan. Pemerintah harus membuka ruang dialog yang sungguh-sungguh dengan masyarakat,” jelasnya.

Dikatakan dia, rakyat harus menjadi pelaku, mitra, dan pengawal utama pelaksanaan kebijakan. Sudah saatnya setiap daerah memiliki peta jalan penciptaan kerja yang melibatkan pemda (Pemerintah Daerah), dunia usaha, akademisi, organisasi buruh, dan kelompok pemuda.

“Pemerintah pusat harus mendukung dengan regulasi yang mendorong kolaborasi, bukan sekadar komando vertikal,” ucapnya.

“Kita butuh kepemimpinan yang berani mengambil keputusan sulit, yang mau mendengarkan rakyat, dan yang siap mempertanggungjawabkan komitmennya. Karena dalam republik yang demokratis, janji adalah utang politik,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada saat kampanye 2024 lalu pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjanjikan 19 juta pekerjaan baru. Namun hingga satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran janji kampanye tersebut belum terwujud. (nas)

Tags: Lapangan Kerja BarupemerintahPrabowo - Gibran
Previous Post

Polisi Klaim Tidak Akan Kewalahan Amankan Wacana CFN dan Perluasan CFD

Next Post

Polemik Tambang Nikel Raja Ampat, AMPI Yakin Bahlil Lindungi Tanah Papua, Tuduhan Tidak Berdasar

Related Posts

hafid
Nasional

Kemkomdigi Jelaskan Langkah Utama Transformasi Digital Nasional

Jumat, 31 Oktober 2025 - 02:20
hadi
Nasional

Ini Perbedaan Peran Ketua Tim MBG dan Kepala BGN

Jumat, 31 Oktober 2025 - 01:11
amki
Nasional

AMKI dan Akmil Siap Berkolaborasi Perkuat Literasi dan Nasionalisme

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:41
dasco
Nasional

Dasco Terima Kunjungan Abu Bakar Ba’asyir, Ini yang Dibahas

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:31
brian
Nasional

Mendiktisaintek: Inovasi Kunci Indonesia Hadapi Tantangan Masa Depan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:32
gracs
Nasional

Di GRACS IPSS 2025, Grab dan Veda Praxis Serahkan Hasil Riset Legitimate Interest ke Kemkomdigi

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:12
Next Post
Jerry-Sambuaga

Polemik Tambang Nikel Raja Ampat, AMPI Yakin Bahlil Lindungi Tanah Papua, Tuduhan Tidak Berdasar

BERITA POPULER

  • expo

    Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional 2025 di Wajo

    1169 shares
    Share 468 Tweet 292
  • Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

    867 shares
    Share 347 Tweet 217
  • Raih Predikat Sangat Memuaskan, Pemkot Semarang Terbaik dalam Pengawasan Kearsipan Tingkat Nasional

    751 shares
    Share 300 Tweet 188
  • Ampas Teh

    704 shares
    Share 282 Tweet 176
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.