• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

BPJS Watch: Jaminan Sosial di Indonesia Harus Setara dengan Negara Maju

Redaksi Editor Redaksi
Minggu, 2 Maret 2025 - 21:21
in Nasional
bpjs

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. ( Dokumen INDOPOSCO)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Menyandingkan kondisi jaminan sosial di Indonesia dengan negara-negara maju, perlu banyak pembenahan dari sisi regulasi dan pelaksanaannya.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar melalui gawai, Minggu (2/3/2025). Ia mengatakan, pelaksanaan jaminan sosial Indonesia harus menyamai negara-negara maju tersebut.

BacaJuga:

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Tutup Pembekalan Awak Media 2025, Kemhan RI Beri Applaus Lihat Demonstrasi Kesiapsiagaan di Daerah Rawan

Tak Berhenti di Laboratorium, Brian Minta Sains dan Teknologi Dekat dengan Masyarakat

“Negara Skandinavia dan beberapa di Eropa memiliki cakupan Jaminan Sosial tertinggi di dunia, yaitu Kesehatan dan pendidikan 100 persen gratis, dan Jaminan pensiun 60-80 persen dari gaji terakhir,” beber Timboel.

Lalu, lanjut Timboel, tunjangan kehilangan pekerjaan di Jepang hingga 80 persen dari gaji terakhir serta Asuransi Kesehatan termasuk free medical check up tahunan. Singapura, Taiwan, dan Tiongkok memiliki subsidi Pendidikan dan perumahan, Taiwan punya bansos bagi lansia dan penyandang disabilitas.

Ia menyebut, pengelolaan dana pensiun di berbagai negara sudah sangat membantu perekonomian negaranya, seperti dana kelolaan pensiun di Belanda $ 2.06 Triliun (210 persen dari PDB), Islandia $ 44.9 Miliar (194 persen dari PDB), Denmark (175 persen dari PDB).

Lalu, Australia $ 1.75 Triliun (128.7 persen dari PDB), Singapura (86.8 persen dari PDB), Hong Kong $ 189.8 Miliar (54 persen dari PDB), Tiongkok (Estimasi 45 persen dari PDB, Malaysia 60 persen dari PDB, Jepang $ 4.32 Triliun (37 persen dari PDB), dan Taiwan 39 persen dari PDB.

“Tapi Jaminan Pensiun di Indonesia masih rendah, dan nilainya jauh di bawah negara-negara yang telah disebut di atas, yaitu masih sekitar 6 persen dari PDB,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dana kelolaan jaminan pensiun (termasuk jaminan hari tua atau JHT dan program Jaminan sosial lainnya) akan sangat mendukung perekonomian Indonesia. Namun, menurut dia, saat ini belum optimal.

“Seperti bila kita bandingkan dengan negara tetangga kita Singapura dan Malaysia,” ucapnya.

Ia menambahkan, jaminan sosial menjadi instrument yang membantu eksistensi perusahaan. Di tengah maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor padat karya, Pemerintah menerbitkan PP no. 6 tahun 2025 tentang Program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan PP no. 7 Tahun 2025 tentang relaksasi Iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) di sektor padat karya.

Ia menyebut, isi PP no. 6 Tahun 2025 adalah kenaikan manfaat uang tunai menjadi 60 persen untuk paling lama 6 bulan di Program JKP; Masa daluarsa klaim JKP menjadi 6 bulan. Lalu, perusahaan pailit atau tutup dan menunggak paling lama 6 bulan, maka pekerja ter PHK dapat manfaat JKP; Kepesertaan JKN diperluas serta Rekompisisi JKm (Jaminan Kematian) dihentikan untuk mendukung ketahanan dana JKm. (nas)

Tags: BPJSBPJS Watchjaminan sosial
Berita Sebelumnya

Prihatin Penutupan PT Sritex, Legislator Sampaikan Empat Catatan yang Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Berita Berikutnya

Tujuh Tahun Perjalanan KKP – FAO Kelola Ekosistem Perikanan Darat Kritis di Indonesia

Berita Terkait.

abd-muti
Nasional

Sebut Jumlah ABK Terus Bertambah, Mendikdasmen: Ini Tantangannya

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:49
menhan
Nasional

Tutup Pembekalan Awak Media 2025, Kemhan RI Beri Applaus Lihat Demonstrasi Kesiapsiagaan di Daerah Rawan

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:15
diknas
Nasional

Tak Berhenti di Laboratorium, Brian Minta Sains dan Teknologi Dekat dengan Masyarakat

Minggu, 21 Desember 2025 - 13:41
pelajar
Nasional

AFS GFLN 2025, Jalan Sunyi Pelajar Daerah Menuju Panggung Dunia

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:16
menkop
Nasional

Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:05
lpdb
Nasional

Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:51
Berita Berikutnya
nyoman

Tujuh Tahun Perjalanan KKP - FAO Kelola Ekosistem Perikanan Darat Kritis di Indonesia

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.