• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Anggaran untuk Belanja Berkualitas, Ekonom: Program MBG Tidak Masuk Kategori itu

Redaksi Editor Redaksi
Kamis, 13 Februari 2025 - 17:51
in Nasional
Ilustrasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Dokumen INDOPOSCO)

Ilustrasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Dokumen INDOPOSCO)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pemerintah seharusnya memastikan bahwa efisiensi anggaran diarahkan pada belanja yang berkualitas. Selain itu memberikan dampak maksimal bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ekonom Achmad Nur Hidayat melalui gawai, Kamis (13/2/2025). Ia mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan kategori belanja berkualitas.

BacaJuga:

Korupsi CSR BI, KPK Periksa Dua Notaris

Ini Respons KPK atas Permintaan ICW untuk Periksa Gubernur Sumut

Menkeu: Ada Lembaga Kembalikan Anggaran Rp 3,5 Triliun

“Habiskan Rp71 triliun dan direncanakan bertambah Rp100 triliun di 2025, ini tidak bisa dikategorikan belanja berkualitas,” ujarnya.

“Belanja MBG memiliki dampak ekonomi yang minim serta berpotensi menimbulkan efek samping negatif,” imbuhnya.

Ia mempertanyakan efisiensi anggaran hingga Rp306,1 triliun dari Kementerian dan Lembaga hanya untuk program MBG. Apalagi program tersebut tidak memberikan dampak signifikan dalam penciptaan lapangan pekerjaan maupun peningkatan daya beli masyarakat.

“Kebijakan ini justru dapat menutup sumber pendapatan bagi para pedagang kantin sekolah yang selama ini bergantung pada aktivitas jual beli di lingkungan pendidikan,” katanya.

“Dengan hilangnya pasar mereka, terjadi penurunan daya beli dan perputaran ekonomi lokal. Ini seharusnya menjadi prioritas dalam pengelolaan anggaran negara,” imbuhnya.

Salah satu indikator belanja berkualitas adalah adanya efek domino yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, program MBG malah membatasi ruang bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang.

“Alokasi dana sebesar itu seharusnya diarahkan ke sektor yang lebih produktif, seperti penciptaan lapangan pekerjaan, investasi dalam industri berbasis ekspor, dan peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM,” ucapnya.

Selain itu, masih ujar dia, pemerintah harus memperhitungkan kondisi fiskal yang semakin terbatas akibat akumulasi utang dari pemerintahan sebelumnya. Per November 2024, total utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp8.680,13 triliun, dengan rasio utang terhadap PDB hampir 40 persen.

Sementara, beban bunga utang pun terus meningkat, di mana pada Semester I 2024, pemerintah telah membayar bunga utang sebesar Rp239,96 triliun atau 48,3 persen dari pagu APBN 2024.

Untuk tahun 2025, rencana pembayaran bunga utang bahkan mencapai Rp552,9 triliun, meningkat 10,8 persen dari outlook 2024 yang sebesar Rp499 triliun. (nas)

Tags: Makan Bergizi GratisProgram Makan Bergizi GratisProgram MBG
Berita Sebelumnya

Pemerintah Gratiskan Pajak Usaha bagi Penyewa Properti di IKN

Berita Berikutnya

Institut Kemandirian Bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah Hadirkan Pelatihan Servis Motor Matic di Semarang

Berita Terkait.

budi
Nasional

Korupsi CSR BI, KPK Periksa Dua Notaris

Sabtu, 15 November 2025 - 07:07
boby
Nasional

Ini Respons KPK atas Permintaan ICW untuk Periksa Gubernur Sumut

Sabtu, 15 November 2025 - 06:06
purbaya
Nasional

Menkeu: Ada Lembaga Kembalikan Anggaran Rp 3,5 Triliun

Sabtu, 15 November 2025 - 00:30
ekraf
Nasional

Kemenekraf Tetapkan DIY Masuk 15 Lokasi Prioritas Ekonomi Kreatif

Jumat, 14 November 2025 - 23:13
bupras
Nasional

Kasus Korupsi CSR BI, Aspri Hotman Paris Mangkir dari Panggilan KPK

Jumat, 14 November 2025 - 22:32
mui
Nasional

MUI Anggap Perlu Redefinisi Gerakan Dakwah agar Tetap Relevan

Jumat, 14 November 2025 - 22:12
Berita Berikutnya
Institut Kemandirian Bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah Hadirkan Pelatihan Servis Motor Matic di Semarang

Institut Kemandirian Bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah Hadirkan Pelatihan Servis Motor Matic di Semarang

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3945 shares
    Share 1578 Tweet 986
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2762 shares
    Share 1105 Tweet 691
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Pengadilan Tolak Gugatan PT HighScope Indonesia dan YPPBA dan Kabulkan Gugatan Rekonvensi YBTA

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Islamic Relief Indonesia Gelar event Dialog Talanoa: Krisis Iklim Menghebat, Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Justru Rugikan UMKM

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.