• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Wakil Ketua Komisi VII DPR: Kearifan Lokal Harus Jadi Roh Perfilman Indonesia di Era Digital

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Selasa, 12 November 2024 - 14:07
in Nasional
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (dua dari kiri) di sela FGD Penelitian Fundamental Reguler DRTPM Kemdikbudristek-UBM di Hotel Aryaduta Suites, Semanggi, Jakarta pada Senin (11/11/2024). Foto: Ist

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (dua dari kiri) di sela FGD Penelitian Fundamental Reguler DRTPM Kemdikbudristek-UBM di Hotel Aryaduta Suites, Semanggi, Jakarta pada Senin (11/11/2024). Foto: Ist

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal dalam memproduksi karya sinematik.

Hal itu disampaikan Rahayu dalam Focus Group Discussion (FGD) Penelitian Fundamental Reguler Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek-UBM bertajuk ‘Permodelan Proses Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Sinema Indonesia Pasca Disrupsi Digitisasi Film dan Layanan VOD’ di Hotel Aryaduta Suites, Semanggi, Jakarta pada Senin (11/11/2024).

Penelitian yang diketuai oleh Dr. Daniel Susilo ini memetakan pola produksi, distribusi, dan konsumsi film Indonesia melalui survei dengan melibatkan 1.000 responden dari empat kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali.

Mengacu pada hasil penelitian tersebut, Rahayu Saraswati menyoroti keunikan sinema Indonesia terletak pada kearifan lokal yang diusung dalam setiap karya.

“Kearifan lokal adalah roh yang membedakan film Indonesia dari film-film luar negeri. Kita memiliki nilai-nilai budaya yang kaya dan unik di setiap daerah, dan itu harus menjadi elemen utama dalam setiap produksi film yang kita hasilkan,” ujar Rahayu.

Penelitian ini mengidentifikasi perubahan pola konsumsi sinema masyarakat Indonesia yang kini semakin bergantung pada layanan video on demand (VOD). Hal ini memengaruhi strategi distribusi film nasional yang harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital.

“Pasca disrupsi digitasi, film tidak hanya diproduksi untuk bioskop tetapi juga untuk platform digital. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi industri kita untuk menjangkau lebih banyak penonton,” kata Rahayu.

Selain aspek distribusi, penelitian ini juga menemukan bahwa film Indonesia berperan besar sebagai produk ekonomi kreatif yang mampu menyumbang secara signifikan pada perekonomian nasional. “Film bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian penting dari ekonomi kreatif. Dengan mengangkat nilai budaya kita, film dapat menjadi alat pelestari kebudayaan sekaligus sumber pendapatan negara,” jelas Rahayu.

Di samping itu, Rahayu menekankan bahwa VOD membuka peluang bagi sineas muda untuk menampilkan karya mereka kepada publik yang lebih luas tanpa harus menembus jaringan bioskop yang terbatas.

“Layanan digital seperti VOD memudahkan sineas lokal, terutama yang masih muda, untuk berkarya dan menunjukkan kreativitas mereka. Ini adalah momentum bagi mereka untuk berinovasi,” ungkapnya.

Namun, ia juga mengingatkan akan pentingnya kebijakan yang mendukung pengembangan ekosistem perfilman lokal. Menurutnya, pemerintah perlu terlibat lebih aktif dalam memberi fasilitas dan regulasi yang melindungi hak cipta serta mendorong pertumbuhan film lokal.

“Kita perlu kebijakan yang berpihak pada sineas lokal. Misalnya, perlindungan hak cipta dan insentif untuk produksi film yang mengangkat budaya Indonesia,” tuturnya.

Dr. Daniel Susilo, Ketua Penelitian Fundamental Reguler DRTPm Kemdikbudristek, menjelaskan penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan strategis bagi pengembangan industri film Indonesia di era digital. “Penelitian kami bertujuan untuk menyediakan model yang bisa diadopsi oleh industri perfilman nasional dalam menghadapi tantangan disrupsi digital,” terang Dr. Daniel.

Menurut Dr. Daniel, adaptasi teknologi dalam setiap aspek produksi dan distribusi film akan menjadi kunci keberhasilan di tengah persaingan global. Ia juga menyoroti peran data dalam memahami preferensi masyarakat terhadap konten lokal.

“Melalui survei yang kami lakukan, terlihat jelas bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan tinggi terhadap film yang mengusung nilai budaya dan kearifan lokal. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh para sineas untuk menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan jati diri bangsa,” pungkasnya. (bro)

Tags: DPR RIEra Digitalkearifan lokalkomisi vii dpr riPerfilman Indonesia
Previous Post

Ketua YAPETA Tinton Soeprapto Dukung MPR Beri Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Next Post

Pertagas Raih Penghargaan Internasional di BIXPO Awards 2024

Related Posts

abdullah
Nasional

Ungkap Temuan Kerangka Farhan dan Reno Kerusuhan Agustus, Komisi III DPR Dorong Pembentukan TGPF

Rabu, 12 November 2025 - 11:11
willy
Nasional

Perkuat Perlindungan Saksi dan Korban, Komisi XIII Targetkan Jadi Hak Inisiatif DPR Akhir Tahun Ini

Rabu, 12 November 2025 - 09:49
bnn
Nasional

BNN Gandeng Rusia Tingkatkan Profesionalisme Penegakan Hukum Narkotika

Rabu, 12 November 2025 - 07:24
jubir
Nasional

Prabowo Direncanakan Temui Mantan PM Australia Paul Keating di Sydney

Rabu, 12 November 2025 - 04:16
sekjend-asan
Nasional

Sekjen ASEAN Sebut Integrasi Ekonomi Perkuat Kemitraan Dengan Jepang

Rabu, 12 November 2025 - 03:15
kemenhut
Nasional

RI-Malaysia Berhasil Amankan 257 Tanaman Dilindungi di Perbatasan

Rabu, 12 November 2025 - 01:13
Next Post
Pertagas Raih Penghargaan Internasional di BIXPO Awards 2024

Pertagas Raih Penghargaan Internasional di BIXPO Awards 2024

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    1898 shares
    Share 759 Tweet 475
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    707 shares
    Share 283 Tweet 177
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.