• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Moderasi Beragama Masyarakat Suku Badui Sangat Tinggi

Sumber Ginting Editor Sumber Ginting
Sabtu, 10 Desember 2022 - 17:33
in Nusantara
Badui
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Masyarakat suku Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Sunda Wiwitan  adalah kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur yang bersatu dengan alam.

Ada yang berpendapat bahwa Sunda Wiwitan juga memiliki unsur monoteisme purba, yaitu di atas para pangersa dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang setara dengan Tuhan Yang Maha Esa.

BacaJuga:

Semeru Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai Ketinggian 1,2 Km

Risma Apresiasi Sopir Ambulans yang Bekerja Tanpa Libur dan Tanpa Pamrih

Banjir Bandang Terjang Kawasan Wisata Guci Tegal di Jateng

Pemerhati masyarakat Badui Uday Suhada mengatakan kepercayaan Sunda Wiwitan yang dianut suku Badui diwariskan secara turun temurun oleh leluhur mereka lewat tradisi lisan bukan tulisan. Cara tokoh adat Badui mewariskan nilai-nilai kepercayaan Sunda Wiwitan adalah dengan keteladanan (teladan hidup) bukan diajarkan secara tertulis.

Baca Juga : Mantan Kades di Tangerang Jadi Tersangka Pungli

“Mereka percaya keseimbangan alam, berdamai dengan alam, menghormati leluhur akan membawa kedamaian, keharmonisan dan kesejahteraan. Karena itu, dalam setiap upacara Seba Badui, mereka selalu berpesan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Karena merusak lingkungan dan hutan sama artinya merusak kedamaian dan keharmonisan kehidupan,” ujar Uday kepada indopos.co.id, Kamis (8/12/2022).

Uday yang pernah melakukan penelitian di komunitas suku Baduy ini mengatakan, hutan dan lingkungan di kawasan Badui terjaga dengan baik karena mereka memegang kepercayaan Sunda Wiwitan.

“Mereka sangat menjaga keseimbangan alam. Hutan lindung di kawasan Badui terjaga dengan baik. Mereka membuka kebun di lahan yang memang sudah ditetapkan tokoh adat untuk berkebun. Sedangkan kawasan yang dilindungi tidak pernah tersentuh,” katanya.

Terkait relasi dengan agama lain dalam hal ini Islam, Kristen dan Budha, masyarakat Badui sangat terbuka dan ramah.

“Mereka terbuka menerima siapapun yang datang ke kawasan Badui tanpa memandang latar belakang agama, suku, bahasa dan lain-lain. Masyarakat Badui itu sederhana, jujur, tulus dan ramah dalam menerima siapapun yang berwisata ke sana,” ungkap Uday.

Uday mengungkapkan, memang ada sejumlah warga Badui yang berpindah ke agama Islam, kristen dan Budha tetapi jumlahnya tidak signifikan. Masyarakat Badui yang pindah agama ini, tidak lagi tinggal di komunitas Badui tetapi bergabung dengan masyarakat lainnya di luar Badui.

“Saya memiliki pengalaman pribadi dengan masyarakat Badui. Mereka selalu mengingatkan saya untuk salat. Mereka tidak menggunakan jam tangan dan suara azan tidak terdengar di sana tetapi mereka tahu waktunya untuk salat. Jadi kalau berbicara soal moderasi beragama, mereka sangat moderat. Mereka sangat taat pada kepercayaan dan adat mereka tetapi mereka tidak fanatik berlebihan dan menutup diri terhadap orang lain. Mereka terbuka dan ramah dengan orang lain apa pun agamanya,” katanya.

Menurut Uday, akhlak dan perilaku masyarakat suku Badui, sangat mulia. Orang Badui sangat memanusiakan manusia, antikekerasan, berdamai dengan alam dan lingkungan sekitar.

“Kita berharap keberadaan masyarakat suku Badui harus tetap terjaga dengan baik dan dilindungi oleh pemerintah. Ada banyak nilai yang diajarkan oleh masyarakat Badui, salah satunya keseimbangan alam dengan cara menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Uday. (gin)

Tags: Desa KanekesKabupaten LebakKecamatan LeuwidamarMasyarakat suku BaduiProvinsi BantenSunda Wiwitan
Berita Sebelumnya

Lakers Kembali Kalah setelah Tertekan pada Perpanjangan Waktu

Berita Berikutnya

MUI Lebak: Kerukunan Umat Beragama di Badui Kondusif

Berita Terkait.

semeru
Nusantara

Semeru Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai Ketinggian 1,2 Km

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:35
megawati
Nusantara

Risma Apresiasi Sopir Ambulans yang Bekerja Tanpa Libur dan Tanpa Pamrih

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:54
banjir-bandang
Nusantara

Banjir Bandang Terjang Kawasan Wisata Guci Tegal di Jateng

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:15
gempa
Nusantara

Morowali Diguncang Gempa Bumi Hebat, BMKG: Kedalaman Hiposenter 2 Km

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:13
17662446477196850985929255910004 (1)
Nusantara

Banjir Bandang Landa Kawasan Wisata Guci Tegal

Minggu, 21 Desember 2025 - 07:16
17662371664905061185514063000915
Nusantara

Polda Aceh Bangun 300 Sumur Bor Air Bersih untuk Korban Bencana

Sabtu, 20 Desember 2025 - 21:17
Berita Berikutnya
KH-Wawan-Gunawan

MUI Lebak: Kerukunan Umat Beragama di Badui Kondusif

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.