• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Kemenparekraf Dorong Desa Wisata Tahan terhadap Bencana

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Kamis, 30 Juni 2022 - 17:18
in Nasional
kemenparekraf

Desa Wisata Detusoko Barat di Ende, NTT merupakan salah satu desa wisata dalam kawasan Floratama yang menjadi perhatian Kemenparekraf. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong agar desa wisata dalam kawasan Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama), Nusa Tenggara Timur, menjadi desa wisata yang tangguh terhadap bencana lewat manajemen krisis.

“Manajemen krisis itu bagaimana pendekatan sistemis yang bertujuan untuk membangun kapasitas ekosistem pariwisata dalam menyiasiagakan, merespon, dan memulihkan diri dari suatu krisis,” kata Koordinator Bidang Manajemen Krisis, Direktorat Tata Kelola Destinasi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Danesta F Nugroho ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis.

BacaJuga:

DK PBB Bentuk Dewan Perdamaian, Komisi I DPR RI: Harus Jamin Hak Warga dan Kemerdekaan Palestina

Temuan Mengejutkan Wakapolri: Mayoritas Kapolsek Berkinerja Kurang Baik

Kolaborasi dengan UIN Jakarta dalam Sertifikasi, Kemenhaj Dorong Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan

Krisis kepariwisataan karena faktor alam dan non-alam akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja ekosistem parekraf, seperti menurunnya jumlah kunjungan wisatawan, menurunnya pendapatan sektor ekonomi kreatif, menurunnya tingkat hunian kamar hotel, dan pekerja sektor pariwisata. Oleh karena itu, perlunya empat fase manajemen krisis, yakni fase kesiapsiagaan, fase tanggap darurat, fase pemulihan, dan fase normalisasi.

Danesta juga mengatakan Kemenparekraf tengah berfokus pada fase kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko bencana lewat mitigasi bencana.

Baca Juga: Sandi Promosi Rumah Adat di Tebing Tinggi Dengan “Storynomics Tourism”

Agar destinasi wisata aman dari bencana, ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan pada masing masing fase. Pada fase kesiapsiagaan sendiri, dilakukan kegiatan pemahaman risiko bencana, yakni tentang ancaman bahaya lokal baik historis maupun potensi ke depan serta pemahaman tentang jumlah masyarakat dan aset terpapar. Selain itu, ada pula fasilitas aman bencana dan tata kelola risiko bencana.

Sementara itu dalam upaya pengelolaan risiko bencana, ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni mitigasi struktural, mitigasi non struktural, peningkatan kejelasan informasi mengenai kondisi, penguatan kesiapsiagaan wisatawan, penguatan siklus rantai peringatan dini, pendataan wisatawan, fasilitator informasi akses bagi wisatawan, dan fasilitator asuransi, serta membangun dan meningkatkan kualitas fasilitas pariwisata.

“Fokus kita bagaimana meningkatkan kapasitas suatu destinasi pariwisata dan desa wisata sehingga dapat mengurangi risiko bencana di desa wisata,” kata dia.

Guna mendorong desa wisata tangguh terhadap bencana, Kemenparekraf juga telah menyusun Business Continuity Plan (BCP) atau Manajemen Kelangsungan Usaha pada Sektor Parekraf dengan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran pelaku usaha mengantisipasi ketika terjadi risiko bencana. Tujuannya yakni mengurangi potensi kerugian ekonomi ketika terjadi bencana.

Dia menyebut konsep itu ideal dikembangkan di kawasan destinasi pariwisata guna meningkatkan keberlanjutan serta mempercepat pemulihan kawasan ketika terjadi bencana atau gangguan yang berdampak besar.

Berdasarkan profil bencana kawasan Floratama, Kemenparekraf mendata Kabupaten Manggarai Timur sebagai daerah dengan risiko multi bencana terbesar diantara daerah lain dalam wilayah Floratama. Sedangkan daerah dengan tingkat risiko paling rendah berada pada Kabupaten Ngada.

Selanjutnya, Kemenparekraf juga telah mengidentifikasi ancaman bencana pada beberapa desa wisata dalam kawasan Floratama. Selain itu ada pula desa tangguh bencana yang telah terbentuk di tiap kabupaten dalam Floratama.

Untuk melakukan mitigasi bencana, berbagai langkah dan masukan dilakukan Kemenparekraf, termasuk mendorong penggunaan dana desa pada setiap desa wisata. Prioritas penggunaan dana desa untuk mitigasi dan penanganan bencana alam itu seperti pembuatan peta potensi rawan bencana di desa, pembangunan jalur evakuasi, penyediaan penunjuk jalur evakuasi, kegiatan tanggap darurat bencana alam, penyediaan tempat pengungsian, serta rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan.

“Dana desa bisa digunakan untuk mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam sesuai kewenangan desa,” ucap dia. (bro)

Tags: bencanaDesa WisatakemenparekrafKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Berita Sebelumnya

Seragam Baru Timnas Indonesia akan Dijual Bebas

Berita Berikutnya

Pemkab Jayapura Kekurangan 514 Guru

Berita Terkait.

WhatsApp Image 2025-11-19 at 08.52.55
Nasional

DK PBB Bentuk Dewan Perdamaian, Komisi I DPR RI: Harus Jamin Hak Warga dan Kemerdekaan Palestina

Rabu, 19 November 2025 - 09:52
WhatsApp Image 2025-11-19 at 08.32.10
Nasional

Temuan Mengejutkan Wakapolri: Mayoritas Kapolsek Berkinerja Kurang Baik

Rabu, 19 November 2025 - 09:35
WhatsApp Image 2025-11-19 at 08.22.54
Nasional

Kolaborasi dengan UIN Jakarta dalam Sertifikasi, Kemenhaj Dorong Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan

Rabu, 19 November 2025 - 08:51
WhatsApp Image 2025-11-19 at 07.45.55
Nasional

Gantikan Mardani Pimpin BKSAP DPR, Syahrul Aidi Prioritaskan Isu Palestina dan Sudan

Rabu, 19 November 2025 - 08:35
mendikmen
Nasional

Empati dan Imajinasi Tak Tergantikan AI, Kemendikdasmen: Program 7 Jurus BK Hebat Fokus Pencegahan

Rabu, 19 November 2025 - 07:27
ketua-dpr
Nasional

Ketua DPR Sebut Dunia Pendidikan Indonesia Darurat Perundungan

Rabu, 19 November 2025 - 06:16
Berita Berikutnya
jayapura

Pemkab Jayapura Kekurangan 514 Guru

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4065 shares
    Share 1626 Tweet 1016
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    940 shares
    Share 376 Tweet 235
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2779 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    754 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.