• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Menkeu AS: Tidak Legal Menyita Aset Bank Sentral Rusia

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Kamis, 19 Mei 2022 - 11:05
in Ekonomi
Janet Yellen
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Amerika Serikat tidak memiliki wewenang hukum untuk menyita aset bank sentral Rusia yang dibekukan karena invasinya ke Ukraina, kata Menteri Keuangan Janet Yellen pada Rabu (18/5/2022).

Namun Yellen mengungkapkan akan berbicara dengan mitra AS tentang cara membuat Rusia membayar tagihan untuk rekonstruksi pasca-perang Ukraina.

BacaJuga:

Sharp Kurangi Sampah Plastik Lewat Peresmian Mesin RVM di Plaza Indonesia

FIFGROUP Borong 3 Penghargaan dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

Stok BBM di Aceh dan Sumatera Utara Aman, Pakar Minta Penjualan Dibatasi

Yellen juga mengatakan kemungkinan bahwa izin khusus yang diberikan untuk memungkinkan Rusia melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi AS tidak akan diperpanjang ketika berakhir minggu depan, meninggalkan pejabat Rusia seperti “jendela yang menyempit dengan cepat” untuk menghindari default utang luar negeri pertama sejak revolusi Rusia 1917.

Baca Juga : Kongres AS Akan Dengar Kesaksian soal UFO, Pertama dalam Setengah Abad

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina adalah agenda utama pada pertemuan menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) minggu ini, dan Yellen menyerukan peningkatan dukungan keuangan untuk negara yang dilanda perang, yang diperkirakan Bank Dunia menderita kerusakan fisik mingguan senilai 4 miliar dolar AS.

“Saya pikir sangat wajar mengingat kehancuran besar di Ukraina, dan biaya pembangunan kembali yang besar yang akan mereka hadapi, bahwa kami akan meminta Rusia untuk membantu membayar setidaknya sebagian dari harga yang akan dikenakan,” Yellen mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan minggu ini.

Beberapa pejabat Eropa telah menganjurkan agar Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutu lainnya menyita sekitar 300 miliar dolar AS aset mata uang asing bank sentral Rusia yang dibekukan oleh sanksi. Aset tersebut disimpan di luar negeri, tetapi tetap di bawah kepemilikan Rusia.

“Sementara kami mulai melihat ini, sekarang tidak legal di Amerika Serikat bagi pemerintah untuk menyita aset-aset itu,” kata Yellen. “Itu bukan sesuatu yang diizinkan secara hukum di Amerika Serikat.” Seperti dikutip Antara, Kamis (19/5/2022).

Pada pertemuan G7 di pinggiran kota Bonn di Koenigswinter, Yellen bermaksud untuk fokus pada kebutuhan anggaran Ukraina yang lebih mendesak, yang diperkirakan mencapai 5 miliar dolar AS per bulan. Pada Selasa (17/5/2022) dia menekan sekutu AS untuk meningkatkan dukungan keuangan mereka, sementara seorang pejabat pemerintah Jerman mengatakan para menteri akan menjanjikan 15 miliar dolar AS bantuan anggaran baru.

Risiko default Rusia

Rusia memiliki sekitar 40 miliar dolar AS obligasi internasional dan sejauh ini berhasil memenuhi kewajibannya saat ini dan menghindari default atau gagal bayar berkat izin sementara dari Departemen Keuangan AS yang memberikan pengecualian yang memungkinkan bank menerima pembayaran dalam mata uang dolar dari kementerian keuangan Rusia meskipun ada sanksi yang melumpuhkan terhadap Rusia.

Izin berakhir pada 25 Mei, dengan pembayaran besar berikutnya jatuh tempo hari itu.

Pada Rabu (18/5/2022) Yellen mengatakan Departemen Keuangan tidak mungkin untuk memperpanjang pengecualian. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan teknis jika Rusia kemudian mencoba membayar dalam rubel daripada dolar seperti yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian obligasi.

“Belum ada keputusan akhir tentang itu, tapi saya pikir tidak mungkin itu akan berlanjut,” kata Yellen, menambahkan bahwa default teknis tidak akan mengubah situasi saat ini mengenai akses Rusia ke modal.

“Jika Rusia tidak dapat menemukan cara untuk melakukan pembayaran ini, dan mereka secara teknis gagal membayar utang mereka, saya tidak berpikir itu benar-benar mewakili perubahan signifikan dalam situasi Rusia. Mereka sudah terputus dari pasar modal global.”(mg1)

Tags: Aset Bank Sentral RusiaLegalmenkeu assita
Berita Sebelumnya

Pidato di Acara Wisuda NYU, Taylor Swift: Semua akan Baik-Baik Saja

Berita Berikutnya

Sinar Mas Land Siap Kembangkan Proyek Real Estate di Amerika Serikat

Berita Terkait.

IMG-20251205-WA0001
Ekonomi

Sharp Kurangi Sampah Plastik Lewat Peresmian Mesin RVM di Plaza Indonesia

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:30
fif
Ekonomi

FIFGROUP Borong 3 Penghargaan dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:43
spbu
Ekonomi

Stok BBM di Aceh dan Sumatera Utara Aman, Pakar Minta Penjualan Dibatasi

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:32
western
Ekonomi

Best Western Premier The Hive Bersama PT WIKA Realty Resmikan New Deluxe Room

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:35
WhatsApp Image 2025-12-04 at 18.31.00
Ekonomi

Sektor Keuangan Indonesia Siap “Level Up”, Ini Pesan Kunci dari Kemenkeu

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:13
WhatsApp Image 2025-12-04 at 18.15.51
Ekonomi

Lahir dari Kas Masjid, Begini Cikal Bakal BRI yang Berusia 130 Tahun

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:28
Berita Berikutnya
Real Estate

Sinar Mas Land Siap Kembangkan Proyek Real Estate di Amerika Serikat

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    812 shares
    Share 325 Tweet 203
  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Jakarta Siagakan Personel dan Peralatan

    752 shares
    Share 301 Tweet 188
  • Epy Kusnandar Meninggal, Cecep hingga Ujang Preman Pensiun Beri Doa dan Penghormatan

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Wamenbud: Budaya Itu Hal Mendasar, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Turunannya

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.