• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Internasional

WHO Serukan Perlindungan Sistem Ekologi dan Kesehatan

Redaksi Editor Redaksi
Kamis, 7 April 2022 - 10:38
in Internasional
Poonam Khetrapal Singh

Direktur Regional organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh. (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Kawasan Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh menyerukan setiap negara untuk memprioritaskan keadilan kesehatan dan mempercepat langkah untuk melindungi sistem ekologi dan kesehatan.

“Perubahan iklim membahayakan kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan berkelanjutan miliaran orang di kawasan dan seluruh dunia,” kata Poonam Khetrapal Singh melalui siaran pers WHO yang diterima di Jakarta, Kamis (7/4).

BacaJuga:

Penutupan Pemerintahan AS Diproyeksikan Berakhir Rabu Malam

Denmark Siapkan Aturan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 15 Tahun

Kebijakan Trump Tekan Laba Produsen Mobil Jepang dan Jerman

Ia mengatakan perubahan iklim adalah ancaman tunggal terbesar yang mengancam manusia dan menyebabkan 13 juta kematian setiap tahun akibat pengaruh lingkungan.

Baca Juga : WHO: Hampir Enam Juta Orang Meninggal Karena Covid-19

Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan 250 ribu kasus kematian tambahan setiap tahun pada kurun 2030 dan 2050. Untuk itu, WHO mendorong setiap negara untuk saling berbagi strategi kebijakan demi melindungi bumi dan seluruh penghuninya.

Kawasan WHO Asia Tenggara, kata Poonam, menjadi rumah bagi lebih dari 2 miliar penduduk diperkirakan mengalami jumlah kematian tertinggi akibat perubahan iklim.

Poonam mengatakan perubahan iklim telah mempengaruhi curah hujan yang tinggi, bencana banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan serta berdampak pada kesehatan.

Kenaikan suhu juga menyebabkan wabah penyakit menular, sengatan panas (heat stroke), trauma, dan bahkan kematian akibat panas yang ekstrem. Kegagalan panen akibat perubahan iklim mendorong malnutrisi dan kekurangan gizi.

“Polutan-polutan yang meracuni udara juga berdampak pada kesehatan kita. 90 persen orang di seluruh dunia menghirup udara tercemar, yang mengakibatkan 7 juta kematian setiap tahun termasuk 2,4 juta kematian di Kawasan Asia Tenggara,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis (7/4/2022).

Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi, kata Poonam, mengungkap ketimpangan dan sulit dipertahankannya keputusan-keputusan politik, sosial, dan komersial yang ada.

Melalui Hari Kesehatan Sedunia 2022 dengan tema ‘Planet kita, kesehatan kita,’ WHO menyerukan langkah prioritas. Pertama, lindungi dan pelihara sumber kesehatan manusia dan alam. “Perbaiki kualitas udara, dukung penghijauan dan usaha tani berkelanjutan, dan perkuat sistem pangan,” katanya.

Kedua, perkuat pelayanan esensial mulai dari air dan sanitasi, hingga energi bersih di fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan. Sesuai dengan deklarasi Malé 2017, bangun fasilitas pelayanan kesehatan tangguh iklim yang mempromosikan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Ketiga, pastikan transformasi energi yang cepat dan sehat. Meskipun negara-negara di Kawasan telah mencetak kemajuan yang patut dipuji menuju energi terbarukan, tetap dibutuhkan lebih banyak tindakan, yang disertai dengan penegakan ketat standar kualitas udara.

Keempat, promosikan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan. Penyakit yang diakibatkan kurangnya akses pangan atau konsumsi makanan dan minuman ultraproses sebagai kontributor besar penyakit-penyakit tidak menular.

Kelima, bangun kota yang sehat dan layak huni yang berkelanjutan dengan ruang hijau dan sehat untuk mendorong aktivitas fisik, dan mengurangi emisi gas rumah kaca maupun cedera lalu lintas jalan.

“Kita berada di sebuah momen penting. Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang kita ambil saat ini dapat memperburuk kerusakan pada sistem-sistem ekologi yang menyokong kesehatan dan penghidupan manusia, atau dapat mempromosikan dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih hijau,” katanya.(mg1)

Tags: kesehatanPerlindungan Sistem EkologiWHO
Berita Sebelumnya

Ed Sheeran Menang Atas Gugatan Hak Cipta “Shape Of You”

Berita Berikutnya

Tawuran Sarung Berujung Maut, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

Berita Terkait.

trump-3
Internasional

Penutupan Pemerintahan AS Diproyeksikan Berakhir Rabu Malam

Kamis, 13 November 2025 - 15:03
anak2
Internasional

Denmark Siapkan Aturan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 15 Tahun

Senin, 10 November 2025 - 00:02
pelabuhan
Internasional

Kebijakan Trump Tekan Laba Produsen Mobil Jepang dan Jerman

Minggu, 9 November 2025 - 22:03
musium
Internasional

MIA, Museum dengan Koleksi Seni Islam Paling Lengkap di Dunia

Minggu, 9 November 2025 - 06:13
palestina
Internasional

Lawan Agresi Israel, Hizbullah Minta Pemerintah Lebanon Bergabung

Jumat, 7 November 2025 - 13:13
beruang
Internasional

Polisi di Jepang Diizinkan Tembak Beruang karena Serangan Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 00:07
Berita Berikutnya
Pertengkaran

Tawuran Sarung Berujung Maut, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3227 shares
    Share 1291 Tweet 807
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2745 shares
    Share 1098 Tweet 686
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.