• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Ketika BKSDA Evakuasi Anak Buaya di Kediri

Juni Armanto by Juni Armanto
Selasa, 15 Maret 2022 - 00:35
in Nusantara
buaya

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memperlihatkan buaya muara (Crocodylus porosus) sepanjang 50 sentimeter yang ditemukan dari anak Sungai Brantas, Kelurahan Dermo, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). Foto : Antara/Prasetia Fauzani

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur di Banyakan, Kabupaten Kediri, mengevakuasi anak buaya jenis buaya muara (Crocodylus porosus) dari anak Sungai Brantas yang lewat Kota Kediri karena dekat dengan permukiman warga.

“Kami hanya mengamankan, jenisnya buaya muara. Untuk ukurannya kurang lebih 50 sentimeter, jadi masih dikatakan anak. Jumlahnya satu ekor,” kata Kepala Resort Konservasi Wilayah I Kediri Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur di Banyakan, Kabupaten Kediri, Senin (14/3/2022).

Ia mengatakan temuan itu dari warga yang awalnya melihat ada penampakan mirip buaya. Laporan temuan itu kemudian ditembuskan ke aparat dan dilanjutkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.

Pihaknya langsung menindaklanjuti informasi tersebut, sedangkan buaya itu akhirnya bisa dievakuasi. Oleh karena ukurannya masih 50 sentimeter, buaya temuan itu masih kecil.

Baca Juga: Peneliti Minta Aparat Tindak Tegas Pemburu Hewan Dilindungi

David menduga anak buaya itu mencari makanan hingga dekat dengan perkampungan warga.

Untuk itu, pihaknya mengevakuasi satwa itu ke tempat konservasi, demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Kami evakuasi, karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Bisa menjadi konflik dengan masyarakat, dan peluang tinggi ditangkap lalu dibunuh,” kata dia.

Dengan temuan anak buaya itu, katanya, diduga Sungai Brantas memang salah satu habitatnya. Temuan di Kelurahan Dermo, Kota Kediri itu bukan sebagai yang pertama, karena sejak 2020 sudah ada tiga kali laporan. Laporan itu yang masuk ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur di Banyakan, Kabupaten Kediri.

Sejak laporan 2020 itu, dua ekor anak buaya berhasil dievakuasi, sedangkan satunya kabur. “Kalau melihat (lokasi temuan anak buaya, red.) mau tidak mau harus mengakui ini habitatnya, jadi ketika ada masyarakat yang menemukan ini peristiwa normal. Yang perlu diketahui adalah langkah yang harus dilakukan,” ujarnya dikutip Antara.

Pihaknya juga terus memantau dan berencana melakukan penyisiran di lokasi temuan, Kelurahan Dermo, Kota Kediri. Ia mengimbau masyarakat berhati-hati terlebih saat di dekat area Sungai Brantas, karena sungai tersebut memang habitat buaya.

Dari dua ekor anak buaya yang berhasil dievakuasi sejak 2020, satu ekor sudah dibawa ke lembaga konservasi di Malang. Di tempat itu, anak buaya dirawat dan dilatih untuk liar. Jika sudah dianggap memungkinkan untuk dilepasliarkan, nantinya akan dilakukan.

“Untuk satunya lagi masih di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur di Banyakan, karena kan baru dievakuasi,” kata dia.

Zainul Mustofa, warga Kelurahan Dermo, Kota Kediri, mengaku awalnya sempat melihat penampakan seperti batang kayu pada Jumat (11/3/2022). Posisinya hanya diam saja dan berwarna cokelat.

Pada Sabtu (12/3/2022), dirinya kaget karena yang awalnya dikira batang kayu ternyata anak buaya. Awalnya, keluar bagian kepala, kemudian seluruh tubuh ke darat, sehingga dirinya bisa memastikan seekor anak buaya.

“Saya langsung lapor ke RT, lalu ke babinsa dan BPBD Kota Kediri. Ini baru sekali ini saja terlihat di belakang rumah. Ini yang memancing juga mulai was-was, tidak diizinkan orang tua,” kata dia.

Ia berharap, ke depan tidak ada lagi penampakan anak buaya di belakang rumah, karena jarak antara sungai dengan rumahnya dekat.

Ia mengatakan sungai di belakang rumahnya adalah anak Sungai Brantas. Namun, ia tidak mengira akan ada anak buaya di belakang rumahnya. (mg3)

Tags: binatangbuayajatimsatwa
Previous Post

China Bantah Tuduhan Persenjatai Rusia

Next Post

Diduga Kedinginan, Pendaki Asal Depok Tewas di Gunung Gede

Related Posts

priguna
Nusantara

Vonis terhadap Dokter Priguna Telah Akomodasi Hak-Hak Korban

Selasa, 11 November 2025 - 01:11
soni
Nusantara

Andra Soni Perintahkan ASN Pemprov Banten Responsif pada Permasalahan Masyarakat

Senin, 10 November 2025 - 23:23
Wawancara Hasil Riset Mhasiswa.
Nusantara

Langkah Mitigasi Bencana, DMC Dompet Dhuafa Gulirkan Sekretariat FPRB Medana

Senin, 10 November 2025 - 19:39
semeru
Nusantara

Gunung Semeru Kembali Bergolak, Letusan Capai Ratusan Meter!

Senin, 10 November 2025 - 13:51
kapolda-banten
Nusantara

Peringati Hari Pahlawan 2025, Ini Pesan Kapolda Banten

Senin, 10 November 2025 - 11:32
andra
Nusantara

Gubernur Andra Soni Apresiasi Inovasi Teknologi Santri di Ponpes Assa’adah Serang

Senin, 10 November 2025 - 10:39
Next Post
gunung gede

Diduga Kedinginan, Pendaki Asal Depok Tewas di Gunung Gede

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    717 shares
    Share 287 Tweet 179
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.