• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Integrated Farming Perkuat Ketahanan Pangan Indonesia

Juni Armanto Editor Juni Armanto
Minggu, 6 Februari 2022 - 05:59
in Ekonomi
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Foto : Kemenkop UKM

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Foto : Kemenkop UKM

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Sistem pertanian terintegrasi (integrated farming system), yang mengelola potensi pertanian dari hulu ke hilir, dianggap menjadi model yang pas untuk ditiru para petani dan peternak, maupun koperasi di sektor pangan. Tak hanya dinilai bisa meningkatkan kesejahteraan petani, integrated farm ini juga diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) juga tengah memprioritaskan untuk mendorong pengembangan koperasi-koperasi pangan.

BacaJuga:

FWD Insurance Ajak Masyarakat Rayakan Hidup dengan Cara Unik Lewat #PlayMyWay

Kinerja Moncer Geo Dipa 2025, Rating ESG Naik dan Proyek Strategis Berjalan

Menkeu: Dana Bencana Sumatera Aman, APBN 2026 Siapkan Rp 60 T

Integrated Farming System sendiri, merupakan sistem pertanian dengan upaya memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan, hortikultura, hewan ternak dan perikanan, untuk mendapatkan agro ekosistem, yang mendukung produksi pertanian (stabilitas habitat), peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam.

“Ini semacam menciptakan sirkulasi ekonomi. Yang saya lihat contohnya yang ada di Mas Ihsan Farm ini dalam 1 hektare (ha) saja bisa menghasilkan omzet hingga Rp 12 miliar per tahun. Kalau model seperti ini diadopsi, bukan hanya petaninya yang sejahtera, tetapi juga menjaga ketahanan pangan kita,” ucap Menteri Teten dalam kunjungannya ke peternakan Mas Ihsan Farm di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (5/2/2022).

Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi Sekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi, dan Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman.

Menteri Teten menjabarkan, peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja secara signifikan.

Sektor ini menyumbang kontribusi sebesar 16,04 persen terhadap total PDB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada triwulan II-2021, meningkat 7,07 persen yoy. Sementara dari data SUTAS BPS 2018 mencatat, bahwa dari 27,6 juta pelaku usaha di sektor pangan, 48,9 persen atau 13,5 juta pelaku usaha begerak di sektor peternakan.

Di mana dalam sektor perternakan ini terdiri dari tiga komoditas utama yaitu 49,3 persen ayam atau 6,7 juta pelaku usaha, 34,2 persen sapi potong atau 4,6 juta pelaku usaha, dan 22,5 persen kambing atau 3 juta pelaku usaha.

“Tapi tantangannya dewasa ini, masih banyak skala usahanya masih kecil-kecil dan perorangan. Sekitar 90 persen dari pelaku usaha perunggasan di Tanah Air merupakan peternak unggas mandiri/perorangan, sehingga sulit menghadapi persaingan dengan konglomerasi peternakan,” sebut Teten.

Untuk itu, terkait model integrated farm yang diterapkan Mas Ihsan Farm, Teten memastikan akan mengajak sang pemilik, Sri Darmono Susilo untuk menjadi inkubator mitra kementerian, melalui program inkubator usaha yang ada di LPDB-KUMKM.

“Segera secepatnya setelah dari sini saya instruksikan dan koordinasi dengan Sekretaris KemenKopUKM Pak Arif, kami ajak Mas Ihsan Farm untuk mengembangkan model pertanian integrasi bersama inkubator di LPDB. Yang pasti tahun 2022 ini sudah harus jalan,” tegas Menteri Teten.

KemenKopUKM kata Menteri Teten, kian memperkuat korporatisasi peternak sebagai bagian dari program besar kementerian dalam pengembangan koperasi di sektor produksi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong korporasi sektor pangan.

“Di mana peternak yang skala usahanya masih kecil-kecil dan perorangan dapat berbisnis dalam skala ekonomi dan lebih efisien, sehingga kesejahteraannya meningkat,” imbuhnya.

Founder dan Owner Mas Ihsan Farm Sri Darmono Susilo menceritakan, usaha pertanian dan pertanian yang dimilikinya berdiri sejak 1993. Saat ini hasil pertanian dan peternakan yang menerapkan model integrated farming system ini mampu menghasilkan omzet Rp 8-11 miliar per bulan.

Darmono mengelola total lahan berukuran 20 ha yang menghasilkan aneka produk. Mulai dari pangan, energi (biogas), pakan ternak, hingga pupuk organik (asam humat).

“Kalau cuma dari dari seekor sapi atau domba, hanya menghasilkan pendapatan tak lebih dari 30 persen saja. Tapi, jika dengan peternakan terintegrasi dengan sistem Closed-Loop akan menghasilkan banyak produk yang memiliki nilai ekonomi jauh lebih tinggi,” jelas Alumnus Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Dari seekor sapi, 30 persen hanya menghasilkan energi dan daging. Sedangkan 70 persen lainnya menghasilkan biogas, pakan, dan pupuk kompos. Yang paling mahal adalah menghasilkan bibit atau sel sapi (sperma dan sel telur).

“Namun yang terpenting dalam pengelolaan model pertanian integrated farm ini letaknya pada kemampuan dari SDM menghubungkan antar elemen yang ada. Sehingga diharapkan memang benar-benar dipelajari secara menyeluruh dan mendalam,” imbaunya. (aro)

Tags: Integrated FarmingKemenKopUKMKetahanan PanganKoperasiUKMUMKM
Berita Sebelumnya

Dikira Obat Rematik Eh Ternyata Racun, Seorang Nenek Tewas

Berita Berikutnya

Kepala BKKBN Apresiasi Pengabdian Masyarakat Serentak di 30 Provinsi 

Berita Terkait.

fwd
Ekonomi

FWD Insurance Ajak Masyarakat Rayakan Hidup dengan Cara Unik Lewat #PlayMyWay

Sabtu, 20 Desember 2025 - 10:33
dipa
Ekonomi

Kinerja Moncer Geo Dipa 2025, Rating ESG Naik dan Proyek Strategis Berjalan

Jumat, 19 Desember 2025 - 23:03
purbaya
Ekonomi

Menkeu: Dana Bencana Sumatera Aman, APBN 2026 Siapkan Rp 60 T

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:12
bagus
Ekonomi

Holding UMKM Expo 2025, Jalan Baru Usaha Mikro Indonesia Menembus Pasar Dunia

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:01
brii
Ekonomi

Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKN Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:18
kpii
Ekonomi

Langkah Strategis KPII: Akuisisi Permata Citra Inovasi untuk Perluas Sinergi Usaha

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:08
Berita Berikutnya
Kepala BKKBN Apresiasi Pengabdian Masyarakat Serentak di 30 Provinsi 

Kepala BKKBN Apresiasi Pengabdian Masyarakat Serentak di 30 Provinsi 

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.