• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Ini Cara Menaikkan Kelas Singkong Jadi Pangan Bernilai Jual Tinggi

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Sabtu, 22 Januari 2022 - 18:45
in Ekonomi
Kementan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Suwandi (kedua kanan), dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. Foto: Kementan

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Singkong merupakan salah satu pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan aneka ragam produk olahnya. Hal ini tentunya diperlukan sentuhan atau penanganan aspek hilirnya agar pengolahan singkong menjadi produk pangan yang naik, tidak lagi indentik dengan pangan untuk masyarakat pedesaan namun bisa naik kelas menjadi pangan yang dikonsomsi di perhotelan atau masyarakat kelas atas bahkan ekspor.

Berangkat dari ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan hilirisasi pengembangan singkong menjadi aneka pangan olahan guna menggairahkan sektor perekonomian masyarakat pedesaan dan nasional. Melalui kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani yang dilakukan secara daring, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupaya mengedukasi dan menyebarkan informasi kepada masyarakat dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dan topik yang menarik.

BacaJuga:

Coway Indonesia Teruskan CSR “Journey to Purity”, Donasi ke Yayasan dan Masjid di Jakarta

Harga Spesial Mulai Rp 249 Juta Selama GJAW 2025, JAECOO J5 EV Tembus 6 Ribu Pemesanan

Regulasi Hulu Migas Dinilai Masih Terlalu Kompleks

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menuturkan, upaya nyata Kementan untuk meningkatkan semangat petani singkong adalah dengan menghadirkan hilirisasi. Pengembangan budidaya hingga hilirisasi produk olahan singkong merupakan pengejewantahan strategi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam Cara Bertindak 2 (CB2) terkait diversifikasi produksi dan pangan lokal seperti jagung, ubi jalar, ketela, porang, singkong, talas, sagu dan lainnya yang diolah sebagai pangan alternatif selain nasi.

“Produk olahan singkong yang diproduksi seperti tepung mocaf di kampung singkong Salatiga adalah hotspot yang sebenarnya masih bisa kita kembangkan lagi dalam banyak hal,” kata Suwandi dalam webinar tentang pengolahan singkong tersebut, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga : FAO Apresiasi Kemajuan Pertanian dan Ketahanan Pangan Indonesia Selama Pandemi

“Kita juga harus lindungi petani melalui berbagai kebijakan terkait harga atau lainnya. Harapannya, singkong ini bisa lebih naik kelas dan menjadi makanan yang dapat dinikmati kaum milenial,” sambung Suwandi.

Peneliti Singkong, Prof. Ristono yang merupakan penemu singkong Gajah menjelaskan singkong Gajah sedikitnya dapat menjawab 3 masalah terbesar yang di hadapi dunia saat ini, yakni mulai dari masalah pangan, energi dan kesehatan. Untuk pangan, singkong Gajah diolah sedemikian rupa menjadi tepung mocaf yang sangat layak untuk menggantikan tepung gandum yang ada selama ini.

Untuk energi, sambungnya, tepung kanji dapat digunakan sebagai perekat dalam pembuatan briket batu bara (biobriket). Dan untuk kesehatan, kandungan flanovoid di Singkong Gajah juga dapat menyembuhkan penyakit kanker.

“Bahkan sisa dari proses produksi ini dapat digunakan sebagai media tanam sehingga nyaris tanpa limbah,” jelasnya.

Acara bimbingan teknis ini dilanjutkan dengan pengenalan produk olahan singkong. Sumedi Sastrawiharja yang merupakan Owner the Oyek Food, mengatakan oyek dapat menjadi alternatif makanan sehat. Bahan baku oyek atau tiwul yaitu tepung Krekel, memiliki keunggulan antara lain gluten free, murah, tanpa bahan pengawet, indeks glikemiks rendah, menggunakan bahan lokal, menjaga kearifan budaya lokal dan diet friendly.

“Untuk menggaet minat kaum milenial, saya berinovasi dengan penggunaan kemasan yang kekinian. Dengan packaging yang kekinian ini saya harapkan dapat menarik minat kaum milenial untuk mengkonsumsi oyek, sehingga oyek tidak akan punah,” tuturnya.

“Oyek itu bagus untuk berbagai kalangan, baik lansia, pelaku diet, penderita diabetes, dan masyarakat yang sadar kesehatan,” pinta Sumedi.

Berbeda dengan FX Subeno, Owner Mie Reshik Cap Dokar. Menurut Subeno, produk olahan singkong yang menarik minatnya untuk dikembangkan adalah mie lethek.

“Mi lethek adalah makanan khas Bantul yang berbahan dasar tepung tapioka dan singkong dan pada tahun 2017 mi lethek menjadi familiar setelah Obama menyantap makanan ini,” katanya.

Subeno menambahkan Mie reshik hadir sebagai produsen lokal produk mie sehat alami yang berdaya saing global. Kandungan zat-zat dalam singkong jauh lebih baik daripada terigu. Pembuatan mie menggunakan bahan alami tanpa campuran bahan kimia seperti pewarna dan pengawet.

“Produk kami mengutamakan mutu bahan dan alat produksi dalam menunjang kualitas produk. Kami selalu melakukan inovasi untuk berkembang,” cetusnya.(nas)

Tags: KementanpanganSingkong
Berita Sebelumnya

Tsitsipas Terkejut Kalahkan Paire Menuju Babak Keempat Australian Open

Berita Berikutnya

Potensi Gelombang Tinggi, Masyarakat di Pesisir Diminta Waspada

Berita Terkait.

COWAY
Ekonomi

Coway Indonesia Teruskan CSR “Journey to Purity”, Donasi ke Yayasan dan Masjid di Jakarta

Sabtu, 22 November 2025 - 13:25
jetco
Ekonomi

Harga Spesial Mulai Rp 249 Juta Selama GJAW 2025, JAECOO J5 EV Tembus 6 Ribu Pemesanan

Sabtu, 22 November 2025 - 13:13
Hulu Migas
Ekonomi

Regulasi Hulu Migas Dinilai Masih Terlalu Kompleks

Sabtu, 22 November 2025 - 11:53
Kilang Plaju
Ekonomi

Nasib Roadmap Pengembangan Kilang Ada di Tangan Pemerintah, Begini Respons DPR RI

Sabtu, 22 November 2025 - 11:20
Kripto
Ekonomi

OKX Luncurkan CeDefi, Buka Akses Pasar Kripto Bernilai Ratusan Miliar Dolar

Sabtu, 22 November 2025 - 09:49
1000418674
Ekonomi

BEI Siap Bertransformasi, Demutualisasi Dibidik Perkuat Pasar Modal Nasional

Jumat, 21 November 2025 - 20:46
Berita Berikutnya
Gelombang Tinggi

Potensi Gelombang Tinggi, Masyarakat di Pesisir Diminta Waspada

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-16 at 18.44.180

    Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    954 shares
    Share 382 Tweet 239
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    797 shares
    Share 319 Tweet 199
  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4093 shares
    Share 1637 Tweet 1023
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    758 shares
    Share 303 Tweet 190
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.