• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Dokter: Matikan TV dan HP agar Anak Konsentrasi Belajar

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Rabu, 15 September 2021 - 16:09
in Gaya Hidup
Ilustrasi anak belajar.

Ilustrasi anak belajar.

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dokter spesialis kedokteran jiwa di Semen Padang Hospital Dr dr Amel Yanis, Sp. KJ (K) menyarankan orang tua untuk mematikan televisi dan HP agar anak bisa konsentrasi belajar, terutama yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH).

“Masalah konsentrasi belajar sering ditemui pada anak dan ini dapat mempengaruhi capaian akademik anak serta penerimaan di lingkungan, salah satu solusinya adalah dengan mematikan TV dan HP untuk mengurangi distraksi,” kata dia di Padang, Rabu (15/9).

BacaJuga:

Peringkat Reputasi Merek Aktor Drama Bulan November Diumumkan

“Dynamite Kiss” Tayang Perdana dengan Rating Menjanjikan

ILLIT Rilis Teaser Foto Berani Jelang Comeback “NOT CUTE ANYMORE”

Ia memaparkan anak gampang terdistraksi dan jika sedang melakukan kegiatan yang butuh konsentrasi, bantu mereka untuk fokus dengan meminimalkan gangguan.

“Misalnya mematikan televisi, mengubah nada panggil ponsel menjadi getar dan bila akan menggunakan HP jangan di dekat mereka,” kata dia.

Ia menjelaskan pada anak terdapat masalah konsentrasi yang disertai dengan hiperaktif motorik serta perilaku yang impulsif.

“Jika demikian besar kemungkinan anak yang bersangkutan mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif( GPPH) atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD),” kata dia.

Menurutnya pada anak dengan GPPH, masalah konsentrasi dan hiperaktivitas motorik serta impulsif telah muncul sebelum usia tujuh tahun dan telah terjadi selama paling sedikit enam bulan, muncul pada berbagai situasi.

“Bila gejala ini muncul hanya pada situasi tertentu, lama terjadinya hanya beberapa minggu, misalnya dua atau tiga minggu, maka belum bisa disebut sebagai gangguan. Barangkali anak sehabis mengalami kejadian tertentu yang merupakan stresor sehingga mempengaruhi perasaan dan perilaku anak,” katanya.

Ia menjelaskan anak yang mengalami GPPH sukar untuk bisa duduk diam dalam waktu cukup lama pada saat anak- anak lain duduk mengerjakan tugas di kelas.

“Perhatian mereka gampang teralih dengan bunyi atau suara yang minimal sekalipun. Mereka berjalan- jalan di kelas, mengajak temannya ngobrol sehingga murid yang lain akan terganggu,” katanya.

Selain mematikan HP dan TV anak dengan GPPH memiliki energi yang tidak ada habis karena itu dari pada sibuk melarang, lebih baik memberi mereka kesempatan untuk melompat, berlari, memanjat dan bersepeda.

“Tentu saja dengan pengawasan. Tergantung usia anak, kalau anak masih berusia di bawah enam tahun butuh pengawasan penuh, jika sudah lebih besar bisa dilepas bertahap,” katanya.

Selain itu, menurut Amel, bantu anak membuat daftar kegiatan yang harus dikerjakan karena bagi anak dengan GPPH, memiliki banyak tugas dan PR bisa menjadi hal yang luar biasa dan satu tugas bisa dipecah menjadi bagian- bagian kecil karena anak dengan GPPH tidak tahan duduk dalam waktu lama.

“Misalnya sewaktu mengerjakan PR, pandu mereka mengerjakan kira- kira selama 20 menit. Setelah itu istirahat selama lima menit. Sewaktu istirahat, beri kesempatan untuk berjalan mengambil minuman atau camilan, berdiri dan meregangkan badan atau keperluan ke kamar kecil,” ujarnya.

Lalu ajak anak melakukan kegiatan bersama orang tua, seperti mencuci motor, sepeda atau mobil, memasak, membersihkan rumah dan pekarangan.

“Misalnya mematikan atau menghidupkan lampu, menyusun sandal, memasukkan pakaian ke lemari. Kegiatan-kegiatan ini bermanfaat tidak hanya untuk menyalurkan energi anak, juga menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak,” kata dia. (mg3)

Tags: belajarDr dr Amel YanisGPPH
Berita Sebelumnya

BPN Lebak Tercepat Selesaikan Target Kinerja

Berita Berikutnya

Petani Lampung Produksi Porang Chips untuk Ekspor

Berita Terkait.

drakor
Gaya Hidup

Peringkat Reputasi Merek Aktor Drama Bulan November Diumumkan

Kamis, 13 November 2025 - 23:43
dynamite
Gaya Hidup

“Dynamite Kiss” Tayang Perdana dengan Rating Menjanjikan

Kamis, 13 November 2025 - 23:33
ilit
Gaya Hidup

ILLIT Rilis Teaser Foto Berani Jelang Comeback “NOT CUTE ANYMORE”

Kamis, 13 November 2025 - 23:23
MITSHUBITSI
Gaya Hidup

Mitsubishi Destinator Sabet “Car of The Year 2025”, Bukti Dominasi SUV Premium Keluarga di Indonesia

Rabu, 12 November 2025 - 21:12
WULING
Gaya Hidup

Wuling New BinguoEV Sabet Gelar Best Value EV di GridOto Award 2025, Bukti Kombinasi Harga dan Teknologi Terbaik

Rabu, 12 November 2025 - 20:08
samsung1
Gaya Hidup

Mau Nonton Konser? Cuma Galaxy Z Flip7 yang Bikin Pengalaman Kamu Lebih Praktis dan Seru!

Rabu, 12 November 2025 - 19:10
Berita Berikutnya

Petani Lampung Produksi Porang Chips untuk Ekspor

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3578 shares
    Share 1431 Tweet 895
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2748 shares
    Share 1099 Tweet 687
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.