INDOPOSCO.ID – Di masa pandemi terjadi transformasi teknologi secara pesat. Banyak perguruan tinggi yang beralih menggunakan pembelajaran secara daring (online).
Pernyataan tersebut diungkapkan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam dalam acara daring, Rabu (28/7/2021).
Ia mengatakan, teknologi bisa mengatasi berbagai kendala. Dan menghadirkan pembelajaran di manapun, kapanpun, oleh siapapun dan dari manapun.
“Kehadiran teknologi akan terus berjalan. Oleh karena itu menjadi tugas kita dengan memanfaatkan teknologi bisa membuka akses pendidikan dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
Kehadiran Indonesia Cyber Education (ICE) Institute, dikatakan Prof Nizam menjadi semangat gotong royong hingga sharing ekonomi antar kampus dan perguruan tinggi. Dengan membawa disrupsi yang tidak mendisrupsi bisnis atau kegiatan akademis di pelosok negeri.
“ICE Institute jangan dianggap sebagai ancaman, tapi sebagai peluang memberikan akses perguruan tinggi di pelosok yang tidak memiliki akses sumber daya manusia (SDM) yang handal atau sumber belajar kelas dunia,” ungkapnya.
Dia berharap, ICE Institute menjadi pendorong pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Tanah Air. Sehingga mampu meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi.
“Terpenting bisa memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas dengan biaya yang murah dan terjangkau untuk masyarakat,” ucapnya. (nas)








