• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Satgas: Relaksasi di Masa Pandemi Sering Disalahartikan

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Rabu, 21 Juli 2021 - 00:05
in Nasional
Tangkapan layar Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa (20/7/2021). (FOTO ANTARA/Andi Firdaus).

Tangkapan layar Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa (20/7/2021). (FOTO ANTARA/Andi Firdaus).

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan kebijakan relaksasi di tengah situasi pandemi COVID- 19 sering disalahartikan selaku kondisi aman.

” Relaksasi sering disalahartikan sebagai kondisi aman, alhasil aturan kesehatan dibiarkan serta penjangkitan kembali terjadi di masyarakat sampai menimbulkan kasus kembali bertambah,” ujarnya disaat menyampaikan keterangan kepada wartawan secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Disaat relaksasi selama 13 sampai dengan 20 minggu terakhir, tutur dia, angka kasus COVID- 19 di Tanah Air kembali melonjak hingga 14 kali lipat, alhasil perlu menjadi refleksi penting pada pengetatan yang saat ini dilakukan.

Menurut dia selama ini keputusan relaksasi sering tidak diikuti dengan sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan serta pengawasan protokol kesehatan yang ideal.

Karena itu, ujarnya, dibutuhkan kesepakatan dari semua unsur pemerintah serta masyarakat sebagai kunci agar kebijakan relaksasi berjalan efektif serta aman dan tidak menyebabkan kasus kembali meningkat.

” Relaksasi kebijakan perlu kehati- hatian. Berkaca pada langkah gas- rem yang diambil pemerintah selama satu setengah tahun pandemi ini, ternyata langkah relaksasi yang tidak tepat dan tidak didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dengan baik dapat menyebabkan kenaikan kasus yang lebih besar,” tuturnya.

Beliau menjelaskan pemerintah telah melakukan 3 kali kebijakan pengetatan dan relaksasi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat( PPKM) Darurat.

” Saat ini menjadi pengetatan yang keempat. Mekanisme pengetatan rata- rata dilakukan selama 4 hingga 8 minggu dengan efek melandainya permasalahan atau bahkan bisa menurun,” tuturnya.

Pengetatan yang telah berjalan selama 2 pekan tersebut, tuturnya. telah nampak hasilnya, semacam penyusutan keterisian tempat tidur perawatan pasien di provinsi di pulau Jawa- Bali dan pergerakan masyarakat yang membuktikan tren penyusutan.

Tetapi, beliau pula menyorot peningkatan kasus COVID- 19 yang sedang dihadapi Indonesia.” Hingga saat ini kasus masih mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat dengan jumlah aktif 542. 938 atau 18, 65 persen,” ucapnya.

Kenaikan angka kasus itu tidak terbebas dari kenyataan bahwa berbagai varian COVID- 19 disaat ini sudah masuk ke Indonesia, khususnya varian Delta yang sudah mencapai 661 kasus di Pulau Jawa Bali, demikian Wiku Adisasmito. (mg2)

Tags: covid-19pandemiRelaksasiSatgas
Previous Post

Kepri Kehabisan Vaksin, Tiga Kali Minta Kemenkes Tak Ditanggapi

Next Post

Apeksi Bahas Kendala Vaksinasi Massal

Related Posts

kemenkes
Nasional

Kemenkes Perluas Layanan Skrining Terpadu untuk Identifikasi Dini TBC

Senin, 10 November 2025 - 04:16
ratas
Nasional

Presiden Prabowo Ratas dengan Menhan, Panglima TNI hingga Kapolri

Senin, 10 November 2025 - 02:14
wakapolri
Nasional

Wakapolri Raih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari FH Unibraw

Minggu, 9 November 2025 - 22:53
mendes
Nasional

Dari Kampung Cikondang, Mendes Kampanyekan Lumbung Pangan dan Desa Adat

Minggu, 9 November 2025 - 20:24
tokoh-agama
Nasional

Tokoh Agama Dakwah Menyejukkan, Stafsus Menag: Tekan Angka Radikalisme

Minggu, 9 November 2025 - 20:13
soeharto
Nasional

Survei INSS: Mayoritas Publik Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Minggu, 9 November 2025 - 20:01
Next Post
Apeksi Bahas Kendala Vaksinasi Massal

Apeksi Bahas Kendala Vaksinasi Massal

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    700 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.