• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Sekolah Lapang, Kementan Dorong Petani Terapkan Metode Ubinan

Redaksi Editor Redaksi
Senin, 12 April 2021 - 08:58
in Nasional
Mentan Syahrul Yasin Limpo (tengah) bersama petani memantau areal persawahan untuk memastikan produktivitas hasil panen. Foto: Kementan

Mentan Syahrul Yasin Limpo (tengah) bersama petani memantau areal persawahan untuk memastikan produktivitas hasil panen. Foto: Kementan

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman pangan, khususnya padi, Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendorong petani melakukan panen ubinan, sehingga mewakili hasil hamparan sawah, dari jarak tanam dengan pola Jajar Legowo maupun sistem tegel.

Langkah tersebut ditempuh Kementan didukung Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) mengajak petani daerah irigasi (DI) melalui Sekolah Lapang IPDMIP (SL) yang tersebar pada 74 kabupaten di 16 provinsi agar memahami praktik ubinan.

BacaJuga:

Kemenpar – Imigrasi Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Sektor Pariwisata

AMKI Ungkap Fakta Mengejutkan soal Perang Melawan Penipuan Transaksi

Perempuan Kunci Pertumbuhan Ekonomi Delapan Persen dan Kapitalisasi Bonus Demografi

Kegiatan SL topik ubinan baru-baru ini digelar di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur yang diikuti 25 peserta. Masih di Lamongan, petani DI Keyongan, khususnya kelompok tani (Poktan) Mekar Sari di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat. Tujuan SL mempelajari dan menerapkan pengubinan padi lahan demonstration plotting (Demplot) dari padi varietas Inpari 32 teknik jajar legowo 2:1.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan, kegiatan SL IPDMIP bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh, yang materinya bermanfaat untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan, sehingga dapat diterapkan pada lahan masing-masing petani, serta direplikasi oleh petani lain pada kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).

“Menjaga ketahanan pangan bisa dilakukan jika terus menanam. Memanfaatkan semua lahan tersedia. Petani dan penyuluh pun harus terus turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian terus terjaga,” katanya.

Hal itu, lanjut Dedi, sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo tentang manfaat ubinan, atau pengambilan sampel, agar tidak ada perbedaan data, misalnya definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung.

“Definisi terhadap sawah, misalnya, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah,” kata Mentan Syahrul tentang pentingnya data pertanian.

Dedi mengingatkan pentingnya kegiatan pengubinan. Nah guna memastikan petani dan penyuluh tetap di lapangan dengan mematuhi Protokol Kesehatan di tengah pandemi. “Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan,” ujarnya.

Kementan mengingatkan langkah-langkah penting pengubinan, diawali pilih pertanaman yang seragam dan dapat mewakili penampilan hamparan, baik dalam segi pertumbuhan, kepadatan tanaman, maupun kondisi terakhir di lapangan. Kemudian, tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar legowo yang berdekatan.

Luas ubinan paling sedikit dibuat 10 m2 dengan mengambil ukuran setengah jarak tanam. Jarak tanam dengan pola legowo berbeda dengan sistem tegel, karena itu ada beberapa alternatif yang digunakan.

Apabila pola tanam Jajar Legowo 2:1 (25×12,5×50) cm, maka ada tiga alternatif plot ubinan sebagai berikut:
– Dua set tanaman legowo sepanjang 10 m = (6 x 0,25 m) x 8 m = 12 m2 atau setara 256 rumpun.
– Tiga set tanaman legowo sepanjang 5 m = (9 x 0,25 m) x 5 m = 11,25 m2 atau setara 240 rumpun.
– Empat set tanaman legowo sepanjang 4 m = (12 x 0,25 m) x 4 m = 12 m2 atau setara 256 rumpun.

Langkah berikutnya antara lain;
– Tandai luasan yang akan diubin menggunakan air.
– Laksanakan panen pada luasan ubinan tersebut, rontokkan gabahnya, dan bersihkan dari kotoran.
– Ulangi pelaksanaan ubinan dengan menggunakan minimal dua atau lebih ulangan.
– Timbang gabah dan ukur kadar air saat panen.
– Konversikan hasil ubinan per hektar berdasarkan ukuran luasan maupun jumlah rumpun, kemudian konversikan kembali hasil gabah yang diperoleh dalam kadar air 14% gabah kering giling (GKG). (ibs)

Tags: BPPSDMPKementanmentanpenyuluh
Berita Sebelumnya

Nasib Dybala di Juventus Belum Jelas

Berita Berikutnya

Kelompok Bersenjata Papua Bakar Helikopter di Bandara Ilaga

Berita Terkait.

kemenpar
Nasional

Kemenpar – Imigrasi Perkuat Kolaborasi Hadapi Tantangan Sektor Pariwisata

Rabu, 19 November 2025 - 15:31
amki
Nasional

AMKI Ungkap Fakta Mengejutkan soal Perang Melawan Penipuan Transaksi

Rabu, 19 November 2025 - 15:01
bkkbn
Nasional

Perempuan Kunci Pertumbuhan Ekonomi Delapan Persen dan Kapitalisasi Bonus Demografi

Rabu, 19 November 2025 - 14:52
kkp
Nasional

Gaungkan Program Strategis Perikanan Berbasis Teknologi di Forum APFITA 2025

Rabu, 19 November 2025 - 14:25
kkp
Nasional

Indonesia Luncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru di COP 30 Brazil

Rabu, 19 November 2025 - 13:54
AMIN-AK
Nasional

DPR Ingatkan Risiko PPh Final 0,5 Persen: Wajib Perkuat Pengawasan

Rabu, 19 November 2025 - 13:36
Berita Berikutnya
Kelompok Bersenjata Papua Bakar Helikopter di Bandara Ilaga

Kelompok Bersenjata Papua Bakar Helikopter di Bandara Ilaga

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4070 shares
    Share 1628 Tweet 1018
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    946 shares
    Share 378 Tweet 237
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2779 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    754 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.