INDOPOSCO.ID – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengimbau percepatan penanganan pascabencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Risma meminta langkah cepat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nganjuk dalam upaya relokasi tempat tinggal korban.
“Nanti setelah ini, saya akan komunikasi dengan Forkopimda. Karena seperti kejadian kemarin di Kebumen dan Halmahera Utara, rumahnya tidak bisa lagi ditempati. Kalau ada yang menempati, takutnya terjadi lagi,” kata Risma saat meninjau posko utama tanggap darurat bencana tanah longsor di Kantor Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Selasa (16/2/2021).
Menurut Risma, berbagai jenis bencana yang terjadi saat ini, merupakan dampak dari global warming_. “Dampak _global baring ini luar biasa. Curah hujan cukup tinggi. Kalau tidak reliable (untuk kembali tinggal) di situ, memang harus dipindah. Terkait masalah lahannya bagaimana, nanti akan saya diskusikan,” ujarnya
Risma lantas langsung mengkomunikasikan hal itu dengan Forkopimda Nganjuk, mulai dari camat dan kepala Desa Ngetos, hingga Bupati Nganjuk. Dalam dialog tersebut, Risma meminta data keseluruhan korban terdampak bencana dan lahan yang disiapkan untuk relokasi.
Dalam upaya penanganan longsor ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan senilai Rp443.940.300 terdiri dari bantuan logistik (300 paket makanan siap saji, 300 paket makanan anak, 300 lembar matras, 200 lembar kasur, 200 lembar selimut, 50 paket kids ware dan 100 lembar tenda gulung), santunan untuk 12 ahli waris (masing-masing Rp15 juta), serta santunan untuk 2 korban selamat dengan luka berat (masing-masing Rp5 juta).
Sementara itu, Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat menjelaskan, terdapat 54 kepala keluarga (KK) atau 186 jiwa yang terdampak bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Ngetos. Jadi, lahan yang diperlukan untuk relokasi, luasnya kurang lebih 25 hektare.
Menanggapi permohonan Risma, Bupati Nganjuk menyampaikan, saat ini Pemkab Nganjuk tengah menyiapkan rumah sementara (sebelum warga direlokasi ke hunian baru) di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek.
“Di sana ada rumah eks pemberian hibah dari Kementerian PUPR. Dulu (digunakan) untuk transmigrasi, ada 80 unit rumah. Sebanyak 40 unit rumah terisi dan 40 rumah sekarang ini kosong bisa ditempati,” jelas Novi. (dam)








