INDOPOSCO.ID – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengklaim, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui dana perlindungan sosial (Perlinsos) telah mampu menyelamatkan 5 juta penduduk Indonesia dalam kategori kemiskinan baru.
Di tahun 2020, melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perlindungan sosial terbukti mampu melindungi masyarakat miskin dan rentan dengan menahan angka kemiskinan di level 10,19 persen pada September 2020. Tanpa perlindungan sosial, Bank Dunia memperkirakan angka kemiskinan bisa mencapai 11,8 persen.
“Artinya, program PEN sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru,” ujar Febrio Kacaribu, Selasa (16/2/2021).
Febrio mengatakan, intervensi kebijakan yang dilakukan pemerintah tak hanya melindungi masyarakat miskin dan rentan, tetapi juga kelas menengah. “Program tersebut berupa perluasan penerima dan manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, Kartu Pra Kerja, Diskon Listrik, hingga Subsidi Kuota Internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” jelasnya.
Realisasi sementara program perlindungan sosial untuk mendukung konsumsi rumah tangga di sepanjang tahun 2020, sambung dia, mencapai Rp220,39 triliun, lebih tinggi dari alokasi awal sebesar Rp203,9 triliun.
Sementara, dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah disalurkan sebesar Rp112,4 triliun dalam bentuk penempatan dana, subsidi bunga, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), insentif PPh Final UMKM, penjaminan kredit, dan pembiayaan investasi LPDB. Seluruh program PEN pada tahun 2020 dapat mendukung pelaku usaha penerima manfaat agar dapat bertahan dari dampak pandemi.
Selaras dengan tren pemulihan ekonomi, lanjut dia, pemerintah tetap memberi dukungan kebijakan countercyclical untuk penanganan Covid-19. Berbagai kebijakan prioritas akan terus berlanjut pada 2021, misalnya melalui vaksinasi massal, penguatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan memakai sabun) dan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta penguatan Program PEN.
“APBN melalui PEN 2021 masih akan menjadi instrumen penting yang bekerja keras menangani Covid-19 dan memulihkan ekonomi agar bangkit kembali. Dengan tren ekonomi terkini, pemerintah optimis namun tetap waspada bahwa pandemi dapat dikendalikan dan aktivitas sosial ekonomi terus berangsur pulih sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran ke depannya dapat menurun kembali,” imbuhnya. (yah)








