Juara Bertahan, DKI Targetkan Kembali Juara Umum Popnas 2025

INDOPOSCO.ID – Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta terus meningkatkan kualitas atletnya. Dengan tujuan menciptakan atlet terbaik untuk memberikan kebanggaan bagi daerah dan kembali menempati posisi juara umum pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) September 2025 mendatang. Saat ini ada 25 cabang olahraga terus digembleng dan dipusatkan di Ragunan, Jakarta Selatan.
“Tentu tidak muluk-muluk kalau kami pengelola dan Pemerintah DKI Jakarta untuk menargetkan juara umum. Dengan berbagai upaya yang kami lakukan pada para atlet kita, mulai dari fasilitas standar internasional tentunya target kita sesuai dengan persiapan yang sudah kami lakukan,” ujar Kepala Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta, Rusdiyanto, saat melakukan pelepasan atlet pesiar di Ragunan Spot Center, Sabtu (14/12/2024)
Meski demikian, Rusdiyanto mengakui pihaknya menghadapi berbagai tantangan dalam membina atlet berprestasi. Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan motivasi atlet dan memastikan adanya regenerasi atlet yang berkualitas. Atlet-atlet binaan PPOP kembali menorehkan prestasi gemilang dalam berbagai ajang olahraga.
Terbukti, pada ajang PON lalu, DKI Jakarta berhasil meraih juara umum, termasuk cabang bela diri berkontribusi signifikan. Dominasi serupa juga terlihat pada ajang Judo Kasad Cup yang masih berlangsung.
“Hari ini, (Sabtu 14 Desember 2024, Red) kejuaraan masih berlangsung. Hasilnya para atlet judo DKI mendominasi. Besok atlet basket pun ke Bali ikut pada ajang Bali Nasional Turnamen (17- 22 Desember),” terangnya.
Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan yang dilakukan PPOP sangat efektif dalam mencetak atlet-atlet berprestasi. Namun, di balik kesuksesan tersebut, terdapat sistem pembinaan yang ketat. Atlet yang tidak disiplin atau tidak mampu mempertahankan prestasi akan dikeluarkan dari program.
“Kami terus memacu prestasi atlet, karena mereka memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama bangsa,” tambah Rusdi begitu pria berperawakan tinggi tegap itu akrab disapa.
“Sistem pembinaan yang kami terapkan bertujuan untuk menghasilkan atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter,” lanjutnya lagi.
PPOP menerapkan sistem pembinaan yang sangat ketat bagi para atlet binaannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa atlet-atlet tersebut dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama daerah dan bangsa.
“Kami tidak mentolerir tindakan indisipliner. Atlet yang melanggar aturan akan diberikan sanksi, bahkan hingga dikeluarkan dari program. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas dan reputasi PPOP,” tegasnya.
Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan motivasi dan disiplin atlet. Tidak semua atlet mampu bertahan dengan tekanan dan tuntutan yang tinggi. Oleh karena itu, PPOP menerapkan sistem pembinaan yang ketat, namun tetap mengedepankan aspek kesejahteraan atlet.
Rusdi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut dengan berbagai cara, seperti membangun database atlet, memberikan penghargaan yang lebih baik, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk melakukan sparing atau tryout ke daerah provinsi lain.
“Pola dan cara pendekatan sangat kekeluargaan, membangun silaturahmi, anak – anak ini selama di camp adalah anak kami dan waktu mereka lebih banyak di sini (pusat pepatihan), jadi harus terbangun rasa kekeluargaan, semua terbagun, jiwa, raga dan kerohanian nya juga harus mendapatkan asupan. Sehingga keluarlah atlet tidak saja prestasi gemilang namun ahkalnya pun terpuji,” pungkas Rusdi. (ney)