42 Tahun Persitara, Kesuksesan dan Kegagalan Jadi Bekal untuk Berbenah

INDOPOSCO.ID – Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara (Persitara) sudah mencatat berbagai pengalaman sejak awal terbentuk pada tahun 1979 hingga usiannya genap 42 tahun pada 29 Desember 2021 lalu.
Mulai dari perserikatan, divisi utama dan Liga Super Indonesia hingga Liga 3. Perjalanan Persitara di kancah sepakbola nasional bukanlah kebetulan. Berlaga di kasta tertinggi Indonesia Super League musim 2005 hingga 2010 adalah catatan yang tidak dapat dibantah.
CEO Persitara, Budi Setiawan mengatakan, berbagai pencapaian dan rintangan, kesuksesan dan kegagalan menjadi bagian penting dan bekal berharga bagi Persitara untuk mengevaluasi diri dan membenahi klub agar meraih prestasi gemilang di pertandingan berikutnya.
“Bagi sebuah klub, usia 42 tahun tergolong masih muda. Namun bagi manusia, fase usia 40 tahunan adalah era kematangan. Seperti pepatah life begin at forty,” ujarnya kepada media melalui keterangan tertulis, Minggu (2/1/2022).

Menurutnya, kesuksesan, keteledoran dan kecerobohan yang pernah dilakukan membentuk diri menjadi sebuah karakter yang sadar, bahwa tua itu pasti, namun dewasa itu pilihan.
Usia 42 tahun bagi Persitara adalah sebuah fase, dimana kematangan mental menuju paripurna. Optimistis namun waspada, percaya diri namun rendah hati, maju perlahan namun pasti, tidak patah semangat dan tak pantang menyerah.
“Pada usia 42 tahun ini kami menyatakan tekad untuk bangkit menuju kejayaan dan ke depannya tampil menjadi klub kebanggaan Ibu Kota Jakarta,” katanya.

Semangat tradisional sepakbola yang tumbuh besar bersama suporter NJ Mania dan komunitas masyarakat khususnya Forum RT/RW adalah modal dukungan bagi Persitara. “Terima kasih, Persitara tidak akan besar tanpa kalian,” serunya.
Seiring waktu berjalan, sepakbola bukan sekedar permainan 2×45 menit belaka. Industri bisnis dan industri entertainment telah menjadi bagian tak terpisahkan dari olahraga yang paling digemari di dunia dan di Indonesia. Persitara Jakarta harus mampu beradaptasi dengan tantangan dan trend terkini.
“Pasar yang kita kenal dahulu tak lagi sama dengan saat ini, market sharing dan perluasaan pasar adalah keniscayaan. Aspirasi dan adaptasi teknologi akan membawa kita untuk bersaing di level yang lebih tinggi dan semakin tinggi. Inilah waktunya berpikir lokal bertindak global, from local to global,” bebernya. (arm)