9 Siswa SMPN 1 Cisarua Masih Dirawat Usai Keracunan Massal MBG

INDOPOSCO.ID – Sebagian siswa SMP Negeri 1 Cisarua yang mengalami keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawat di rumah sakit pada, Jumat (17/10/2025). Hal itu berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.

Ketua Tim Investigasi Badan Gizi Nasional (BGN) Karimah Muhammad menuturkan, pada 14 Oktober 2025, sebanyak 115 siswa SMP Negeri 1 Cisarua mengalami gejala pusing, mual, dan muntah.

Mereka pusing, mual, dan muntah, setelah mengonsumsi menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cisarua Jambudipa 1. Hari itu menu yang disiapkan adalah ayam black pepper, tahu goreng, tumis wortel brokoli, dan buah melon.

Keesokan harinya, 15 Oktober 2025, tujuh siswa dilaporkan mengalami gejala serupa. Tiga siswa adalah penerima MBG dari SPPG Cisarua Jambudipa 1, sementara empat siswa lainnya adalah penerima MBG dari SPPG Cisarua Pasirlangu.

SPPG Cisarua Pasirlangu menyajikan menu ayam yakiniku, edamame, tempura jamur tiram, dan semangka. Hingga Rabu, 15 Oktober 2024 pukul 23.41 WIB, jumlah siswa terdampak insiden keamanan pangan di Cisarua, Bandung Barat, mencapai 502 orang.

Sebanyak 452 orang siswa telah dipulangkan dan menjalani rawat jalan, sementara 50 orang siswa lainnya harus dirawat inap. Pada Kamis, 16 Oktober 2025, siswa yang dirawat inap hanya tinggal 6 orang. Mereka dirawat di RSUD Lembang.

Anggota Tim Investigasi Independen BGN Raniah Salsabila mengatakan, tiga orang siswa yang semula terdampak dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, ternyata kembali dirawat di RS Dustira.

“Jadi hari ini masih ada sembilan orang yang dirawat inap,” kata Raniah Salsabila dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Tim Investigasi menyebut adanya kemungkinan kontaminasi silang dari bahan pangan yang sama. Selain itu, ada keterlambatan penghentian distribusi dari SPPG Cisarua Jambudipa 1 meski telah ada laporan KLB pukul 10.00 WIB.

Namun, penyebab pasti dari insiden keamanan pangan ini masih harus menunggu hasil dari uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat. (dan)

Exit mobile version