Nusantara

Polisi Sudah Periksa 19 Saksi dalam Kasus Dugaan Keracunan MBG di Garut

INDOPOSCO.ID – Kepolisian Resor Garut masih mengumpulkan keterangan saksi yang sudah berjumlah 19 orang dalam penyelidikan kasus dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang melanda ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Jumlah saksi yang telah kami periksa kaitan dengan dugaan keracunan sebanyak 19 orang saksi,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Joko Prihatin seperti dilansir Antara, Selasa (22/9/2025).

Ia menuturkan kepolisian saat ini terus melakukan pendalaman terkait kejadian ratusan siswa yang mengalami sakit gejala keracunan makanan yang diduga setelah menyantap menu MBG di Kecamatan Kadungora, sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

Langkah yang dilakukan kepolisian, kata dia, selain melakukan uji laboratorium sampel makanan yang disajikan dalam program MBG, juga memeriksa saksi dari kalangan pihak sekolah, satpam, pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan pihak terkait lainnya.

“Ke depan bisa saja masih ada saksi yang akan kita periksa, jadi masih dinamis,” katanya.

Ia menegaskan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi akan terus dilakukan sambil menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi siswa korban keracunan, sekaligus akan meminta keterangan terhadap petugas laboratorium dan juga Dinas Kesehatan Garut.

“Kami pasti akan meminta hasilnya untuk melakukan langkah selanjutnya,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Yodi Sirodjudin menyatakan, saat ini belum menerima hasil uji laboratorium sampel makanan program MBG tersebut.

“Hingga saat ini hasilnya belum kami terima,” katanya.

Sebelumnya Dinkes Garut mendeteksi jumlah korban yang mengalami gejala keracunan sebanyak 657 orang, 19 orang di antaranya dirawat dan saat ini semuanya sudah sehat.

Kejadian itu berawal dari sejumlah siswa yang mengeluhkan sakit seperti pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolahnya yakni MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, kemudian SDN 2 Mandalasari di Kecamatan Kadungora pada Selasa (16/9).

Kondisi siswa tersebut semakin parah, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, Rabu (18/9) sampai akhirnya mulai bermunculan siswa dengan mengeluhkan sakit yang sama ke puskesmas.(wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button