Kementrans akan Buka Lahan 300 Ha untuk Kawasan Transmigrasi di Pulau Galang

INDOPOSCO.ID – Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan rencana pembukaan lahan seluas 300 hectare (ha) untuk kawasan transmigrasi di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, yang akan difokuskan untuk sektor pertanian dan peternakan.
“Saya baru diberikan otoritas membantu BP (Badan Pengusahaan) Batam dan Pemkot (Pemerintah Kota) Batam untuk mencadangkan Pulau Galang sebagai wilayah transmigrasi. Sudah ada SK (Surat Keputusan) pencadangannya dari Pak Wali Kota,” ujar Iftitah di Batam, dikutip Antara, Selasa (12/8/2025).
Ia mengatakan, langkah ini ditujukan untuk mendukung program swasembada pangan sekaligus meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Jika Rempang difokuskan untuk perikanan dan hortikultura, di Pulau Galang bisa untuk pertanian dan peternakan. Jadi bisa mendukung program swasembada pangan,” kata dia.
Menteri Iftitah menegaskan, program ini sebagai strategi besar untuk memastikan masyarakat ikut menikmati manfaat dari investasi yang masuk ke Batam sebagai kota industri dan investasi.
“Kita ingin masyarakat ikut mendapatkan manfaat dari investasi yang ada karena transmigrasi modern bertujuan untuk memberdayakan masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, meningkatnya angka kemiskinan di tengah naiknya angka investasi disebabkan oleh rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal akibat keterbatasan keterampilan.
Oleh karena itu, transmigrasi di Pulau Galang akan difokuskan pada pemberdayaan warga melalui pelatihan dan pendampingan, sehingga mereka mampu bersaing di pasar kerja yang diciptakan oleh investasi.
“Nomor satu pasti warga lokal. Kementerian Transmigrasi mengedepankan masyarakat lokal terlebih dahulu untuk mengisi lapangan kerja yang akan terbuka,” katanya menegaskan.
Iftitah menambahkan, kawasan transmigrasi di Pulau Galang merupakan bagian dari perencanaan terintegrasi dengan investasi di Batam, Rempang, dan Galang.
Ia mengatakan bahwa Kementrans akan mengedepankan dialog dengan masyarakat lokal terkait perluasan kawasan transmigrasi ini.
“Dialog akan kami kedepankan terlebih dahulu agar tidak ada penolakan berarti dari masyarakat,” kata dia.
Ia juga menyebut, pada wilayah Rempang yang sudah ‘clean and clear’, percepatan investasi akan didorong agar lapangan kerja segera terbuka dan dapat menyerap tenaga kerja lokal. (dam)