Nusantara

Terjadi 306 Kali Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Awu Sangihe

INDOPOSCO.ID – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode evaluasi tanggal 16-31 Juli 2025 merekam sebanyak 306 kali gempa vulkanik dangkal dengan rata-rata 19 kejadian per hari di Gunung Awu-Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

Selain gempa vulkanik dangkal, juga terekam lima kali gempa frekuensi rendah, sebanyak 16 kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa skala II MMI, serta 309 kali gempa tektonik jauh.

“Energi gempa-gempa vulkanik secara keseluruhan, yang berdasarkan nilai perataan amplitudo rekaman gempa RSAM (Real Time Seismic Amplitude Measurement) menunjukkan nilai fluktuatif,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang dibagikan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi kepada ANTARA di Manado, Senin (11/8/2025).

Dalam laporan disebutkan pada periode tersebut grafik RSAM secara umum masih mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kegempaan. Kondisi kegempaan saat ini mengalami penurunan pada gempa vulkanik dangkal, dimana rata-rata kejadian turun dari 24 kejadian per hari menjadi 19 kejadian per hari.

Wafid mengatakan berdasarkan evaluasi, pengamatan visual kawah Gunung Awu tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak awal bulan Juli 2024.

Pada periode 16-31 Juli 2025 hembusan asap kawah berfluktuasi berkisar antara 10-100 meter (dominan 50 meter) di atas kubah lava. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas embusan asap kawah masih berfluktuasi dan tidak terjadi peningkatan yang menerus dan signifikan.

Sementara, kata dia, evaluasi gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal pada periode ini mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, namun dengan jumlah rata-rata per hari yang masih di atas normal.

Rentetan gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal (Spasmodic Burst) pun tidak terekam, sementara penurunan jumlah gempa vulkanik dangkal mengindikasikan penurunan tekanan walaupun belum sepenuhnya kembali ke tingkat normal.

Selain itu adanya gempa frekuensi rendah, kata dia, menunjukkan proses aliran fluida (gas/magma) di dalam tubuh gunung api.

Badan Geologi menurunkan status Gunung Awu dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) terhitung tanggal 2 Februari 2025 pukul 06.00 WITA. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button