Seminggu Kawasan Wisata Senggigi Gelap Gulita. Ada Apa?

INDOPOSCO.ID – Jalan umum kawasan obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), gelap gulita sejak seminggu lalu serta belum ditangani pemerintah daerah (pemda) setempat meski masyarakat sudah menyampaikan keluhan tersebut.
Dari pantauan, Sabtu (2/10/2021), padamnya PJU itu dapat terasa sejak dari jalan di wilayah Pantai Krandangan sampai jalan wilayah Pantai Senggigi.
Wilayah Senggigi diperkirakan menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi para penggila otomotif baik dalam negeri maupun mancanegara, mengingat banyaknya hotel di obyek wisata tersebut.
Akibat padamnya lampu itu, mengganggu aktivitas warga setempat termasuk wisatawan domestik. Para pengguna kendaraan harus berhati-hati saat melewati ruas jalan tersebut.
Termasuk mempengaruhi pengunjung pedagang kaki lima (PKL) Sate Bulayak yang banyak di tepi jalan. Para pedagang terpaksa menggunakan lampu senter untuk menerangi lapaknya.
“Sudah seminggu PJU mati, saya terpaksa menggunakan lampu sendiri,” tutur Aminah, pedagang Sate Bulayak dan kelapa muda.
Ia mengaku beruntung punya lampu alternatif, tetapi bagi yang tidak punya terpaksa bergelap-gelapan.” Bagaimana pembeli dapat lihat dagangan kita, jika gelap seperti ini,” tuturnya.
Biasanya pada malam minggu, akan banyak wisatawan lokal makan bersama keluarga di lokasi itu sembari menikmati semilir angin laut dan melihat bulan.
Kepala Desa Senggigi, Mastur, menyesalkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kadis Perkim) Lombok Barat yang sampai saat ini tidak respons atas keluhan masyarakat.
“Saya sudah japri lewat WA kepada Kadis Perkim Lobar, tetapi sampai saat ini tidak ada tanggapan sama sekali,” tuturnya sembari menunjukkan pesan WA kepada Kadis Perkim Lobar dilansir Antara.
Ia menegaskan dirinya selaku kepala desa dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sama-sama bertanggung jawab terhadap warga.
Jadi, kata dia, dirinya harus menyampaikan keluhan itu pada pemerintah daerah setempat.” Ingat, dari bayar rekening listrik warga itu, 10 persen untuk penerangan jalan,” tuturnya. (mg2)