Nusantara

Tim Audit Temukan Selisih Harga Masker Rp1,230 Miliar dari Pemasok dan PT. RAM 

INDOPOSCO.ID – Tim audit I menemukan selisih harga pada pengadaan masker KN95 pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten senilai Rp1,230 miliar. Perbedaan itu ditemukan dari invoice PT. BMM sebagai pemasok dan PT. RAM sebagai pengadaan barang.

Primandono mengatakan, selisih bayar itu ditemukan pada saat timnya melakukan konfirmasi kepada pemasok penyedia masker KN95.

Dari kuitansi yang dimiliki PT. RAM, tercatat melakukan pembayaran senilai Rp2,550 miliar kepada PT. BMM. Sementara kuitansi yang dimiliki PT. BMM, hanya Rp1,320 miliar.

“Kami hanya selisih harga saja pak. Selisih Rp1,230 miliar,” katanya saat menjadi saksi, Rabu (8/9/2021).

Selain itu, pihaknya juga menemukan perbedaan harga dalam pengadaannya. Jika merujuk pada bukti kuitansi pembayaran PT. RAM yang Rp2,550 miliar dengan jumlah pengadaan 15 ribu masker, maka diperoleh harga Rp170 ribu per pcs. Padahal dalam dalam pengajuan rencana anggaran biaya (RAB) pada Dinkes senilai Rp220 per pcs.

“Harga pokok Rp170 ribu per pcs. Tidak ada dalam kontrak. Kita mendapat harga pokok Rp170 ribu. Rp 2,550 miliar dibagi 15 ribu masker berarti Rp170 ribu,” terangnya.

Atas dokumen-dokumen itu, ditemukan banyak perbedaan harga antara pemasok dan PT. RAM. Sehingga terindikasi adanya ketidakwajaran harga.

“Pengakuan harga pokok (dari PT. BMM) harusnya Rp 88 ribu. Salahnya harusnya dia (PT. RAM) menyerahkan kepada kami melalui Dinkes, bahwa barang itu Rp 88 ribu per pcs, bukan Rp220 ribu,” jelasnya.

Di sisi lain, pembayaran PT. RAM kepada PT. BMM dilakukan dengan dua cara. Transaksi pertama dibayar transfer senilai Rp 850 juta. Kemudian pembayaran kedua secara cash senilai Rp 500 juta.

“Rekening koran kami minta langsung kepada dirktur (PT. BMM), di sana ada aliran dana dari PT. RAM. Ada Rp 850 juta yang ditransfer ke PT. BMM. Dari rekening PT. RAM ke PT. BMM. (Sisanya) Pengakuan dari PT. BMM cash Rp500 juta,” paparnya.

Sementara itu, saksi Rohman mengungkapkan, audit pengadaan masker dilakukan berdasarkan hasil konfirmasi kepada PT. RAM dan pemasok yakni PT. BMM.

Klarifikasi pertama dilakukan dengan meminta bukti kewajaran harga. Diteruskan dengan bukti kuitansi, invoice dari pemasok. Selain itu juga meminta rekening koran.

Setelah itu, pihaknya juga mewawancara Direktur PT. BMM sebagai pemasok masker, mengenai jumlah harga yang yang dibeli oleh PT. RAM.

“Kalau dari PT.RAM Rp 2,550 miliar. Kemudian hasil konfirmasi PT. BMM 1,320 miliar,” ungkapnya. (son) 

Back to top button