Nusantara

Kabupaten Soppeng Masih Terendam Banjir

INDOPOSCO.ID – Kepala Bidang Logistik BPBD Kabupaten Soppeng, Yanti mengatakan, banjir masih terjadi di wilayahnya hingga saat ini.

“Kemarin sempat surut tapi saat ini hujan mengguyur lagi di wilayah kami, sehingga air kembali naik,” kata Yanti saat dimintai keterangannya melalui saluran telepon, Ahad (29/8).

Sebelumnya dilaporkan luapan Sungai Bunne, Sungai Lajaroko, dan Sungai Walannae menyebabkan banjir di Beberapa Kecamatan pada Sabtu (28/8) pukul 06.30 pagi waktu setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng mencatat wilayah yang terdampak meliputi Desa Belo dan Desa Lompulle di Kecamatan Ganra. Selanjutnya Desa Kessing di Kecamatan Donri-Donri, Desa Kebo, Desa Baringeng, dan Desa Paroto di Kecamatan Lilirilau. Kemudian Desan Cinto di Kecamatan Citta dan Desa Panincong di Kecamatan Marioriawa.

Sebanyak kurang lebih 4.014 rumah, 2.530 hektar sawah, dan 6 hektar perkebunan warga tedampak banjir.

BPBD melaporkan pihaknya telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak berupa air mineral dan mie instan.

“Karena keterbatasan mobilitas, sementara ini kami baru memberikan air mineral dan mie instan untuk warga terdampak,” tambah Yanti.

Dijadwalkan hari ini pemerintah provinsi akan meninjau langsung ke lokasi kejadian guna melihat langsung dampak yang ditimbulkan akibat banjir tersebut untuk menentukan apakah diperlukan penetapan status tanggap darurat.

“Hari ini dari pemerintah Provinsi sudah berkoordinasi untuk meninjau langsung ke lokasi untuk melihat langsung di lapangan sebagai dasar apakah perlu ditetapkan status tanggap darurat,” jelas Yanti.

BPBD Kabupaten Soppeng juga telah menginformasikan peringatan dini kepada camat dan lurah di wilayahnya terkait cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir lebih parah. Peringatan dini tersebut diteruskan kepada warga melalui grup WhatsApp dan juga pengumuman melalui pengeras suara di masjid-masjid.

“Kami bagikan peringatan dini dari BMKG melalui grup WA dan diteruskan biasanya melalui pengumuman di masjid-masjid atau mushollah,” tambahnya.

Selanjutnya di Kabupaten Bone banjir melanda permukiman warga di 8 kecamatan dan berdampak pada kurang lebih 300 KK, Sabtu (28/9).

Laporan Pusdalops BNPB per Minggu (29/8) pukul 11.00 WIB mencatat selain banjir, 2 titik penghubung antar desa terputus akibat adanya tanah longsor.

Saat ini BPBD Kabupaten Bone terus berkoordinasi dengan instandi terkait untuk melakukan pemantauan dan kaji cepat pasca kejadian tersebut.

Pengamatan di lapangan saat ini meski cuaca terlihat mendung, banjir di sebagian wilayah mulai berangsur surut.

BMKG melalui laman resminya pada Rabu (26/8) lalu telah mengeluarkan peringatan dini mingguan untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Mulai 27 Agustus hingga 2 September 2021, Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es,dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Pemerintah daerah khususnya BPBD diharapkan dapat mendesiminasi peringatan dini tersebut kedalam kesiapsiagaan untuk mengurangi dampak dari adanya cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi tersebut. (arm)

Back to top button