Calon Penumpang Pesawat Diduga Palsukan Surat Validasi KKP Kendari

INDOPOSCO.ID – Seorang calon penumpang pesawat yang hendak terbang dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Kendari, Sulawesi Tenggara, diduga memalsukan surat validasi dokumen kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari, termasuk hasil tes “polymerase chain reaction” (PCR).
Koordinator Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Haluoleo Umi Mazidah saat diwawancara melalui telepon selulernya dari Kendari, Jumat, menjelaskan peristiwa itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari KKP Makassar.
“Di Makassar didapat. Lolos dari Bandara Haluoleo, tetapi pas mau balik ke Kendari (Bandara Haluoleo) dari Makassar hari ini, saya dihubungi, ternyata palsu semua suket (surat keterangan) PCR serta stempel KKP Kendari,” tutur Umi Mazidah seperti dikutip Antara, Sabtu (28/8/2021).
Dia menyampaikan pihaknya mendapat konfirmasi dari KKP Makassar yang bertugas di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, kalau ada calon penumpang yang akan terbang ke Bandara Haluoleo dan sudah memegang surat validasi dari KKP Kendari.
Dia menduga penumpang itu melakukan pemalsuan surat validasi KKP Kendari sejak terbang dari Bandara Haluoleo. Tetapi, ketika hendak balik ke Kota Kendari, KKP Makassar menemukan kejanggalan dimana saat dilakukan pengecekan data dokumen kesehatan calon penumpang itu telah memiliki surat keterangan validasi yang dikeluarkan KKP Kendari, namun datanya tidak terdaftar di akun PeduliLindungi.
“Penumpangnya akan berangkat dari Makassar hari ini, tapi mencurigakan karena suratnya tidak ada datanya di akun PeduliLindungi, maka saya dihubungi, karena telah tervalidasi dari KKP Kendari, ternyata stempelnya palsu,” jelas dia.
Umi kemudian menyampaikan kepada KKP Makassar kalau validasi itu bukan dari pihaknya. Dia kemudian bertanya kepada KKP Makassar terkait nama rumah sakit yang tertera di surat validasi itu dimana tertulis Rumah Sakit Konawe, di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
“PCRnya tertera dari Rumah Sakit Konawe, saya sudah tanya Rumah Sakit Konawe, katanya tidak ada nama itu. Pas dikasih tahu semua berkasnya palsu langsung orangnya lari,” jelas dia.
Dia berterus terang secara pribadi ingin melaporkan kejadian itu kepada kepolisian, tetapi masih menunggu instruksi dari pimpinan. “Tidak mungkin saya secara individu melapor karena yang dipalsukan stempel Kementerian, tidak mungkin juga saya mau melapor sendiri,” tutur Umi.
Dia menyarankan validasi dokumen kesehatan calon penumpang di bandara tidak hanya dilakukan KKP Kendari, namun juga dilakukan pihak bandara karena secara umum dapat diakses melalui website PeduliLindungi hanya dengan memasukkan nomor NIK KTP.
“Harapannya seperti itu, karena kalau mengandalkan stempel manual dari KKP masih bisa dipalsu karena secara umum dapat diakses di akun Pedulilindungi hanya dengan NIK KTP langsung kelihatan di situ, Apakah dia sudah PCR ataupun sudah vaksin,” tutur Umi Mazidah. (mg2/wib)