Nusantara

Hari Anak, Saatnya Orang Tua Pentingkan Kesehatan Anak dari Covid-19

INDOPOSCO.ID – Peringatan Hari Anak yang jatuh pada 23 Juli 2021 di masa pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi para orang tua untuk lebih peduli dan mementingkan kesehatan anak dari virus corona.

Apalagi sejak varian delta masuk ke Indonesia, risiko terpapar dari virus corona terhadap anak menjadi lebih meningkat. Hingga saat ini, sekira 12,8 persen anak usia 0-18 tahun terinfesi Covid-19.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bandung, Siti Muntamah menyebut, tak hanya dari segi kesehatan, pandemi memberi dampak yang cukup besar terhadap anak. Baik itu dari segi pendidikan, sosial, mental, dan spiritual.

Pendidikan dan spiritual misalnya, sudah setahun lebih anak belajar dari jarak jauh atau virtual. Akibatnya tumbuh kembang anak menjadi tidak maksimal. Ekspresi anak menjadi terbatas.

“Dari sisi spiritual, dengan banyaknya kejadian yang sakit dan meninggal akibat Covid-19, cukup memberi dampak psikologi yang menekan terhadap anak,” kata Siti, dalam keterangannya, Jumat (23/7).

“Ada anak yang tiba-tiba kehilangan kakak, orang tua, keluarga, maupun sahabatnya, tentu ini memberi goncangan,” imbuhnya.

Maka itu, di masa pandemi ini Siti mengajak seluruh orang tua untuk lebih sadar dan lebih memperhatikan tumbuh kembang anak. Orang tua harus selalu berdialog dan bersedia mendengar aspirasi dari setiap anak.

“Perhatian yang dibutuhkan anak tentu banyak. Salah satunya tetap berikan mereka ruang untuk berekspresi, bermain, bahagia dengan pemenuhan hak anak,” ungkapnya.

Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah setiap orang tua harus betul-betul menjamin dan memperhatikan kesehatan anak agar tidak terkena paparan virus corona. Anak terlindungi, Indonesia maju.

“Saatnya menjadi orang tua yang lebih sadar. Hadirkan keluarga yang ramah anak, perhatikan tumbuh kembang anak sesuai usia,” serunya.

“Setiap orang tua perlu menelisik kembali apa yang perlu dikembangkan. Karena anak-anak ini yang akan kita siapkan untuk mengelola masa depannya sekaligus cita-cita mereka harus teraih,” tambahnya.

Selaku ketua TP-PKK, ia bersama Forum Bandung Sehat (FBS) juga kerap kali mengedukasi orang tua dan memberikan ruang kepada anak untuk menyampaikan aspirasinya.

Meskipun dalam ruang terbatas, tetapi Pemerintah Kota Bandung melalui TP-PKK dan FBS terus berupaya untuk memberi pemenuhan hak anak. Mulai dari hak hidupnya, hak tumbuh kembangnya, termasuk hak partisipasi.

“PKK misalnya, melalui program Stunting, Bandung Tanginas, PKK Pesona (Peduli Isoman Warga) ketika ada anak terdampak, mereka mendapat perhatian dari kader PKK,” terangnya.

“FBS juga memfasilitasi vaksinasi bagi usia anak 12-18 tahun, insyaallah akan kami lakukan kepada 1000 anak pada tanggal 28 Juli di Gedung PKK,” imbuhnya.

Upaya-upaya tersebut terus dilakukan sebagai bagian dari kewajiban dan tanggung jawab Kota Bandung untuk menghadirkan kota layak anak menjadi lebih baik.

Maka itu Siti mengajak semua multisektor untuk terus memberi ruang-ruang pemenuhan hak anak. Libatkan anak-anak dalam perencanaan pembangunan, dan penuhi kebutuhan mereka.

“Untuk itu Pemkot Bandung terus bergerak dan memeberikan ruang-ruang supaya kota layak anak ini mampu kita hadirkan lebih baik,” tuturnya.

“Jangan sampai ada kekendoran penelantaran kepada anak sehingga anak-anak tidak bisa menemukan potensi dirinya dan membaca masa depannya,” tutur Siti. (adv)

Back to top button