Tidak Darurat, Sejumlah Operasi di RS Bandarlampung Ditunda

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Kota Bandarlampung menyatakan bahwa sejumlah rumah sakit di kota itu terpaksa menunda pelaksanaan operasi yang sifatnya tidak darurat karena khawatir akan kehabisan tabung oksigen untuk pasien yang sangat memerlukan.
“Informasi yang saya dapatkan beberapa rumah sakit menunda operasi kecil, tapi untuk operasi besar atau yang sifatnya mendesak tetap dilakukan,” kata Wakil Wali Kota Bandarlampung Deddy Amarullah, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut diambil oleh pihak rumah sakit, sebab saat ini oksigen sangat diperlukan, sehingga bila mereka menggunakannya secara bebas maka ditakutkan akan kekurangan.
“Mereka keluhkan oksigen sangat diperlukan, jadi takut kekurangan, sehingga operasi yang tidak terlalu mendesak ditunda dulu sebab operasi butuh oksigen. Nah, , rumah sakit takut kekurangan oksigen untuk pasien-pasien yang memang sangat membutuhkan oksigen,” kata dia.
Terkait ketersediaan stok tabung oksigen itu, ia mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari seluruh rumah sakit, pasokan dari distributor masih cukup.
“Tadi kita ada rekanan juga yang menjamin ketersediaan tabung oksigen, insyaallah tidak sampai kekosongan,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli menegaskan bahwa ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 masih cukup hingga kini.
“Jadi sekarang pemenuhan tabung oksigen di rumah sakit dinilai setiap hari, bukan lagi dua atau tiga hari, sehingga saat dicek hari ini masih ada, artinya masih cukup,” kata dia.
Ia pun membenarkan bahwa sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Bandarlampung ada yang menunda pelayanan operasi karena takut kekurangan tabung oksigen bagi pasien yang sangat memerlukan.
“Ya ada pembatasan layanan, tapi itu bagi operasi-operasi yang memang bisa ditunda, tapi yang tidak bisa ditunda tetap dilaksanakan,” kata dia.
Sementara itu Kabag Umum Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung Lia Amelia membenarkan bahwa pihaknya menunda sejumlah operasi yang sudah terencana atau tidak terlalu darurat.
“Sejauh ini kami dahulukan operasi yang emergency, tapi kalau tidak darurat memang kami tunda sampai kondisinya stabil,” kata dia.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan banyak pasien COVID-19 yang kondisinya benar-benar sesak dan lebih memerlukan oksigen, sehingga mereka yang operasinya terencana dan tidak urgen masih bisa ditunda.
“Yang kami tunda semacam operasi cabut pen, itu kan tidak masalah, tapi kalau dia sakit jantung, saraf, sirkulasi pernafasan dan darah, yang emergency sudah pasti dilakukan operasi,” kata dia. (bro)