Nusantara

Ribuan Nakes Banten Gagal Divaksin

INDOPOSCO.ID – Sebanyak 2.127 tenaga kesehatan (nakes) atau 4,6 persen dari total 46.319 orang nakes, yang menjadi sasaran vaksinasi di wilayah Provinsi Banten gagal divaksin karena berbagai alasan. Di antaranya komorbid atau penyakit penyerta (bawaan), sedang hamil, sedang menyusui dan pernah terpapar Covid-19.

Berdasarkan data hasil kumulatif pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Provinsi Banten, yang diterima INDOPOSCO.ID, Rabu (27/1/2021), jumlah nakes yang telah divaksin baru mencapai 22,38 persen atau sebanyak 10.368 orang dari jumlah total sasaran nakes dari sebanyak 46.319 orang. Yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 45.852 orang. Itu berarti, sebanyak 467 orang yang tidak melakukan registrasi ulang. Tidak hanya itu, jumlah nakes yang menunda divaksin sebanyak 1.796 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, untuk Kabupaten Tangerang, dari jumlah sasaran sebanyak 10.759 nakes, yang melakukan registrasi ulang sebanyak 10.675 orang, nakes yang telah divaksin sebanyak 970 orang, nakes yang tidak divaksin sebanyak 282 orang dan nakes yang menunda divaksin sebanyak 152 orang.

Selanjutnya, untuk Kota Serang, jumlah total nakes yang menjadi sasaran vaksinasi sebanyak 3.548 orang. Namun, yang melakukan registrasi ulang sebanyak 3.500 orang, nakes yang divaksin sebanyak 1.556 orang, nakes yang gagal divaksin sebanyak 171 orang dan nakes yang menunda divaksin sebanyak 166 orang.

Untuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jumlah total sasaran sebanyak 9.030 nakes. Namun, yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 8.941 orang, nakes yang divaksin sebanyak 3.805 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 347 orang dan nakes yang tidak divaksin sebanyak 214 orang.

Kemudian, untuk Kabupaten Pandeglang, jumlah total sasaran nakes sebanyak 2.790 orang. Namun, yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 2.765 orang, nakes yang divaksin sebanyak 434 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 139 orang, dan nakes yang tidak divaksin sebanyak 103 orang.

Untuk Kabupaten Lebak, jumlah total nakes yang menjadi sasaran sebanyak 4.018 orang. Namun, yang melakukan registrasi ulang sebanyak 3.934 orang, nakes yang divaksin sebanyak 801 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 205 orang dan nakes yang tidak divaksin sebanyak 128 orang.

Sementara untuk Kota Tangerang, jumlah total nakes yang menjadi sasaran sebanyak 10.367 orang. Namun, yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 10.267 orang, nakes yang divaksin sebanyak 1.866 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 566 orang, dan nakes yang tidak divaksin sebanyak 114 orang.

Terakhir, Kota Cilegon, jumlah total nakes yang menjadi sasaran vaksinasi sebanyak 2.268 orang. Namun, yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 2.249 orang, nakes yang divaksin sebanyak 668 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 139 orang dan nakes yang gagal divaksin sebanyak 114 orang.

Ati menjelaskan, vaksinasi tahap awal termin pertama di Provinsi Banten dilakukan di dua daerah yakni Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang.

“Suntikan pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari-1 Februari 2021. Suntikan kedua, dilakukan pada tanggal 29 Januari-15 Februari 2021,” ujarnya.

Lebih lanjut Ati menjelaskan, untuk vaksinasi tahap awal termin kedua dilakukan di enam kabupaten/kota yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon.

“Suntikan pertama dilakukan pada tanggal 25 Januari-11 Februari 2021. Sementara suntikan kedua, dilakukan pada tanggal 8 Februari-25 Februari 2021,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Agus Sukmayadi, menjelaskan, untuk Kabupaten Serang, dari jumlah sasaran sebanyak 3.539 nakes, yang melakukan registrasi ulang hanya sebanyak 3.521 orang, nakes yang divaksin hanya sebanyak 268 orang, nakes yang menunda divaksin sebanyak 82 orang, dan nakes yang gagal divaksin sebanyak 1.001 orang.

“Nakes yang gagal divaksin paling banyak terdapat di Kabupaten Serang. Alasannya karena komorbid, pernah terpapar Covid-19, sedang hamil dan sedang menyusui,” ujar Agus.

Agus menjelaskan, untuk nakes yang menunda divaksin disebabkan oleh beberapa alasan di antaranya karena tensi tinggi, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hipertensi, diare, menunggu hasil swab, demam, batuk, pilek, diabetes melitus (DM) tipe 2 dan asma. (yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button