INDOPOSCO.ID – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Zul Andriahta, SpOG menyatakan eklampsia adalah salah satu komplikasi kehamilan paling berbahaya dan menjadi penyumbang tertinggi dalam kematian ibu dan janin.
“Pre-eklampsia terjadi akibat kehamilan itu sendiri, biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu. Jika tekanan darah ibu hamil yang sebelumnya normal meningkat menjadi lebih tinggi dari 140/90 mmHg, dan disertai dengan protein dalam urine, maka sudah dapat didiagnosis sebagai pre-eklampsia,” kata akademisi Universitas Jambi (Unja) itu saat kegiatan kegiatan kampanye kesehatan di Jambi, Sabtu.
Menurut dia, pre-eklampsia tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikendalikan dengan pemantauan ketat. Deteksi dini sangat penting karena hingga saat ini belum ada metode skrining awal yang efektif.
“Faktor risiko seperti obesitas, hipertensi kronis, atau riwayat pre-eklampsia sebelumnya perlu dimodifikasi sebelum kehamilan,” katanya.
Zul mengatakan pre-eklampsia menyerang seluruh pembuluh darah tubuh sehingga bisa berdampak pada otak, ginjal, hati, bahkan paru-paru. Gejala berat seperti kejang, penglihatan kabur, sesak napas hingga stroke bisa muncul.
Jika sudah mencapai fase eklampsia, kata dia, kehamilan harus segera diakhiri demi keselamatan ibu dan janin.
Ia menganjurkan ibu hamil mengonsumsi suplemen kalsium 1 gram per hari dan aspilets dosis rendah sesuai anjuran dokter, kemudian nutrisi seimbang, serta pemeriksaan kehamilan secara teratur juga penting untuk mencegah komplikasi.
Mahasiswa Kedokteran Universitas Jambi Vira Fadilah menyelenggarakan health campaign atau kampanye kesehatan sebagai bagian dari aksi edukatif kepada masyarakat untuk menurunkan risiko kematian ibu hamil dan janin.
Kegiatan itu dilakukan secara gratis dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya apa pun.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia. Selain itu, kampanye kesehatan ini menjadi salah satu tahap penilaian dalam seleksi duta kesehatan nasional Asian Medical Students Association (AMSA),” katanya.
AMSA merupakan organisasi mahasiswa kedokteran se-Asia Tenggara dan kampanye kesehatan tersebut bagian dari proses seleksi Brand Ambassador Public Health yang diselenggarakan oleh AMSA. Vira terpilih masuk ke dalam top 12 finalis Brand Ambassador.
Dia mengatakan isu pre-eklampsia sebagai fokus dalam kampanye pribadi.
Ia juga mengajak masyarakat hadir besok di car free day di kawasan kantor gubernur Jambi karena ada pemeriksaan gratis di sana.(bro)