Beri Pakan Ikan tak Lagi Datang ke Kolam, Cukup Pakai Aplikasi Ini

INDOPOSCO.ID – Waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB. Pengunjung Indo Livestock 2024 Expo dan Forum di Jakarta Convention Center (JCC) tumpah ruah. Pameran pertanian, peternakan dan perikanan banyak digandrungi pelaku usaha.
Ada yang menarik saat indopos.co.id tengah menyambangi booth SMKN 1 Kademangan, Blitar di Jawa Timur. Hasil inovasi teknologi siswa SMK berupa aplikasi Si Patin banyak mencuri perhatian para pengunjung.
“Fungsi aplikasi ini (Si Patin) ini untuk membantu memberi pakan ikan tanpa harus datang ke kolam atau tambak ikan,” kata Ida Agus Setiyani, Guru SMKN 1 Kademangan Blitar saat disapa indopos.co.id, Kamis (18/7/2024).
Ia menjelaskan, aplikasi Si Patin dibuat berangkat dari keprihatinan para petani tambak ikan yang tidak maksimal saat musim panen tiba. Salah satunya karena keterlambatan pemberian pakan ikan.
“Jadi dengan aplikasi ini bisa membantu petani tambak ikan memberi pakan ikan sesuai jadwal waktu,” terangnya.
Menurut guru yang sudah mengajar selama 19 tahun ini, aplikasi Si Patin berbasis android. Sehingga pemberian pakan ikan bisa diatur dari mana saja, tanpa harus datang ke kolam. “Jadi alat pemberi pakan ikan ini terkoneksi Wi-Fi. Jadi kita bisa menggunakan aplikasi Si Patin dengan ponsel android,” ujarnya.
“Kita tinggal buka aplikasi dari HP, dari tempat mana saja, kita bisa memberikan pakan ikan sesuai jadwal waktu hingga sesuai jumlah volume pakan,” imbuhnya.
Ia menyebut, aplikasi Si Patin akan terkendala bila jaringan internet tidak tersedia. Tempat pakan ikan, menurut dia, terbuat dari barang-barang bekas. Seperti drum plastik dan besi untuk alat penyangga.
“Ketika kita aktifkan pakan secara otomatis akan keluar dari drum dan terlempar jauh di kolam ikan. Dan jumlah pakan yang keluar sesuai kebutuhan jumlah ikan dan bobotnya,” ucapnya.
“Pada saat pertama dibuat, dulu kami pernah gunakan drum dari besi. Tetapi muncul karat, dan kita ganti galon namun kelembaban menimbulkan jamur pada pakan ikan,” imbuhnya.
Ia menyebut, saat ini aplikasi Si Patin sudah diproduksi massal. Dengan harga per unit hingga Rp2 juta, sudah lengkap dengan alat pakan. “Kita sudah produksi, tetapi pemanfaatan masih belum banyak. Dalam satu bulan produksi baru 10 unit,” bebernya.
Menurut guru mata pelajaran produktif perikanan ini, inovasi teknologi Si Patin dibuat pada 2022 lalu. Riset dilakukan langsung oleh siswa di bawah bimbingan guru. Inovasi juga dilengkapi dengan kontrol air, konsultan dan budi daya ikan. “Inovasi Si Patin juga dilengkapi dengan alat untuk kontrol kualitas air,” ujarnya. (nas)