Kewirausahaan Sosial untuk Si Miskin

INDOPOSCO.ID – Fenomena sosial yang berkembang saat ini amatlah masif, menyentuh hampir pada semua segmen kehidupan. Fenomena sosial klasik masih mendominasi semisal kemiskinan, ketertinggalan, keterpencilan, selain muncul pula fenomena sosial kekinian semisal narkoba, konflik sosial, dan maraknya pengggunaan media sosial yang berujung pada lunturnya relasi sosial dan kohesifitas sosial antar warga.
Banyak cara dan langkah dilakukan untuk mengatasi fenomena sosial ini, tidak terkecuali dalam hal pemberdayaan pada kelompok kelompok tertentu. Dalam batasan empiris yang dilansir oleh kemensos, ada 26 permasalahan sosial yang membutuhkan sentuhan tidak semata soal rehabilitasi, bantuan sosial, jaminan sosial, tetapi bagaima memanfaatkan dan dan mendorong sejumlah potensi yang dimiliki oleh warga yang akan diberdayakan, baik yang mengalami hambatan fisik, maupun yang terbelenggu oelh kemiskinan.
Inilah salah satu bagian yang menjadi gagasan dilaksanakannya webinar tentang kewirausahaan sosial bertajuk ‘Kolaborasi dan sinergi Sektor Ekonomi Kreatif dalam Menumbuhkembangkan Kewirausahaan Sosial bagi Pemerlu Pelayaan Kesejahteraan Sosial’, yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, sebagai sebuah jembatan bagi pengembangan potensi yang dimiliki oleh sejumlah warga yang ‘tertinggal’.
Baca Juga : Hima Universitas Tama Jagakarsa Jaksel Gelar Webinar Public Speaking
Sebagaimana disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiana Uno, yang menjadi keynote speech dalam webinar ini, bahwa menjadi sebuah keniscayaan, ke depan dibangun kolaborasi dan sinergi untuk mengembangkan ekonomi kreatif bagi mendorong daya juang dan daya tahan warga, agar memiliki investasi bagi keluarganya, ada kegiatan usaha yang menopang mata pencaharian, dan daya kreatif bagi pengembangan usahanya.
“Kekuatan ekonomi kreatif ini dilandasi dengan jiwa kewirausahaan sosial, yang menjadi kekuatan yang logis, kritis, inovatif, bermutu, terukur, bukan hanya mendapatkan sejumlah uang, tetapi juga kohesivitas sosial antar pelaku usaha dalam kerangka ketahanan sosial warganya,” katanya.
Sandi menambahkan, kewirausahaan sosial akan berujung pada suatu produk, suatu produk yang bisa menggugah pasar dan kebutuhan. Dalam konteks ekonomi kreatif, kewirausahaan sosial berujung pada ‘something to see, someting to do, something to buy’.
“Inilah yang kelak akan menjadi wadah, atau biasa dinamakan inkubator bisnis mikro, berangkat dari sebuah motivasi, berbuah pada tindakan, berujung pada hasil. Hasil yang mengangkat ‘warga sejahtera secara ekonomi, sejahtera secara hubungan sosial antar warga’,” pungkas Sandi mengakhiri keynote speechnya.
Hadir pula dalam webinar ini Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop UKM Destriana Sari. (aro)