Kementan & Taipei Technical Mission Kembangkan Inovasi Pemasaran

INDOPOSCO.ID – Langkah maju diambil Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memasarkan produk-produk pertanian. Kementan melalui BBPP Lembang, bekerja sama dengan Taiwan Technical Mission, untuk memasarkan produk pertanian melalui sistem Tracebility hanya dengan scan QR Code.

“Dengan cara ini, konsumen bisa mengetahui riwayat komoditas yang dipasarkan, bahkan nama petani yang menanam bisa diketahui oleh konsumen,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyambut baik kerja sama tersebut.

“Pertanian membutuhkan inovasi-inovasi yang tentunya dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani,” tandasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, proyek ini sudah berjalan tujuh tahun, dan melakukan pelatihan untuk 2.400 peserta.

Baca Juga : Peningkatan Kualitas SDM Kunci Wujudkan Ketahanan Pangan

“Hasil terkini kita kirim produksi 12 brand, dengan petani mitra lebih dari 40, pendapatan bulanan kurang lebih 100 juta rupiah. Kita membangun smart green house and packing house sesuai standar Taiwan,” katanya.

Dedi menambahkan, pihaknya memberikan bantuan informasi teknologi pertanian dan tekhnik pemasaran.

“Tujuan dilaksanakannya acara ini adalah sebagai penanda berakhirnya kerjasama BBPP Lembang dengan Taiwan Technical Mission yang telah berlangsung selama dua fase. Fase pertama mulai dari Januari 2015 sampai 31 Desember 2019. Fase kedua mulai Januari 2020 sampai 31 Desember 2021,” jelasnya.

Sekretaris BPPSDM Siti Munifah menerangkan, sistem tracebility yang dikembangkan melalui kerja sama antara BBPP Lembang dengan Taiwan Technical Mission.

“Kita berharap adanya pengawasan dan bantuan dari instansi terkait terhadap program tersebut supaya bermanfaat dan memajukan inovasi teknologi di bidang pertanian,” ujarnya.

Menurutnya, pertanian memberikan tren positif dikala pandemi dengan kenaikan bruto dan ekspor. “Kita jaga dan kita kembangkan semua yang telah berjalan. Di era 4.0 ini pertanian dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman dimana semua sendi kehidupan sudah melibatkan teknologi. Kementan harap dengan adanya kerjasama ini pertanian indonesia semakin maju, mandiri dan modern,” katanya. (ibs)

Exit mobile version