Pelaku Pariwisata Diminta Tingkatkan Keterampilan Bahasa Asing

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berharap pelaku pariwisata tetap bersemangat meningkatkan keterampilan, termasuk soal bahasa asing, di masa pandemi sehingga bisa lebih siap menyambut para wisatawan mancanegara ke depannya.
“Kami berharap pelaku SDM pariwisata tetap memiliki semangat untuk tetap meningkatkan kemampuan keterampilan, salah satunya yang mendasar adalah bahasa,” ucap Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Reza Rahmana Kaloka seperti dikutip Antara, Kamis (30/9/2021).
Reza menegaskan pentingnya keahlian bahasa asing untuk para pelaku pariwisata karena mereka harus berinteraksi langsung dan memberikan pelayanan terhadap wisatawan dari berbagai negara. Pihaknya menyambut kerja sama dari berbagai pihak dalam memberikan pelatihan bahasa demi memulihkan pariwisata. “Ujung-ujungnya bisa meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia,” ujarnya.
Platform pembelajaran daring Cakap membagikan pelatihan bahasa Inggris pada lebih dari 70.000 sumber daya manusia di sektor pariwisata dan perhotelan di Indonesia melalui kerja sama dengan pemerintah dan pengelola kepentingan yang lain.
Cakap sudah bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) lewat program pelatihan bahasa Inggris dan pelatihan keterampilan “hospitality” supaya kemampuan SDM sesuai dengan standar internasional yang hendak berguna kala pemerintah memutuskan untuk kembali membuka perbatasan untuk wisatawan mancanegara.
CEO Co- Founder Cakap, Tomy Yunus mengatakan kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan “hospitality” amat diperlukan untuk pemulihan pariwisata Indonesia pada 2022.
“Kami tergerak untuk berkontribusi bagi pemulihan sektor ini. Dengan tren pariwisata yang berubah dan kebutuhan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, kami melihat urgensi kemampuan komunikasi yang baik dari para pelaku sektor pariwisata agar saat pemerintah memutuskan untuk kembali membuka jalur pariwisata, tren pariwisata yang baru serta protokol ini bisa dijalankan dengan baik dan benar,” tuturnya.
Cakap sudah ditunjuk sebagai mitra oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membagikan program pendampingan dan pelatihan bahasa asing untuk pelaku sektor pariwisata. Sejak tahun 2020, program yang dilakukan secara digital ini melayani desa-desa wisata di beberapa area Indonesia.
Bersama BAKTI Kominfo, Cakap membuat pelatihan bahasa Inggris untuk pelaku pariwisata di Indonesia Timur tahun 2021. Tahun lalu, program yang serupa pula dilakukan untuk partisipan program merupakan komunitas lokal 5 Destinasi Super Prioritas.
Ketua Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) PHRI Alexander Nayoan menambahkan, bukan cuma bahasa Inggris yang menjadi prioritas dalam pengembangan keahlian berbahasa asing. Sebab, ketika perbatasan Indonesia telah dibuka untuk wisatawan asing, belum tentu mereka yang datang pasti berasal dari Eropa. “Mungkin dari Timur Tengah, bahasa Arab, India atau China daratan,” ucap Alex.
Dia menekankan pentingnya keterampilan berbahasa asing untuk pelaku pariwisata yang nantinya bisa berujung kepada naiknya pendapatan. Kemudahan berkomunikasi memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang pada akhirnya bisa mengeluarkan lebih banyak uang selama berwisata. (mg4/wib)