Awas Kasus Covid-19 Turun, Tapi Angka Kematian Masih Tinggi!

INDOPOSCO.ID – Sejak 17 Agustus lalu jumlah kasus baru harian Covid-19 menurun. Salah satunya karena pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tapi angka kematian masih tinggi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama dalam acara daring, Selasa (24/8/2021).
Menurut dia, dalam sehari angka kematian harian karena Covid-19 mencapai 1.180 orang. Dan angka kematian tersebut terus naik.
“Angka rata-rata kematian tujuh hari 1.269 orang. Padahal awal PPKM darurat diberlakukan pada 3 Juli lalu angka kematian 493 orang dengan angka kematian rata-rata 7 hari sejumlah 471 orang. Jadi angka kematian sesudah 17 Agustusan dua kali lebih tinggi dari saat PPKM darurat dimulai,” terangnya.
Ia menyebut, Case Fatality Rate (CFR) Indonesia juga lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan negara ASEAN lainnya. Indonesia 3,2 persen, Malaysia 0,9 persen. Thailand 0,9 persen, Kamboja 2,0 persen, Vietnam 2,2 persen dan Singapura 0,1 persen.
Untuk mengatasi kematian akibat Covid, menurut dia, harus dilakukan analisa mendalam. Yakni keterkaitan komorbid dan penyebab kematian pasien serta tempat kematian pasien akibat Covid-19.
“Dimana pasien meninggalnya? Apakah di rumah atau di rumah sakit. Lalu apakah ada komorbid atau tidak. Analisa ini akan meningkat penanganan lebih baik,” katanya.
Ia mengatakan, angka kematian sekitar 3 persen saat ini mengindiksikan jumlah kasus Covid-19 di masyarakat masih tinggi. Demikian pula angka penularan tinggi, menurutnya ini ditandai dengan kepositifan sekitar 20 persen.
“Ini menunjukkan 4 kali lebih tinggi dari angka WHO dan hampir 10 kali lebih tinggi dari India,” bebernya.
Angka kematian tinggi, masih ujar Prof Tjandra, disebabkan oleh perburukan pasien isolasi mandiri (Isoman). Untuk itu, menurutnya, penting dilakukan periksaan gejala, suhu dan saturasi oksigen pagi dan sore.
Lalu, melakukan pola hidup bersih sehat, termasuk makan bergizi, aktifitas fisik dan mengelola stress, melakukan komunikasi secara teratur dengan petugas kesehatan dan tentang obat.
“Angka kematian dapat terjadi di rumah sakit karena keadaan pasien yang sudah berat ketika masuk RS, dan mungkin juga karena faktor lainnya,” ucapnya. (nas)