Nasional

Kementan Genjot Industri Porang di Madiun

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pertanian menyatakan siap mengembangkan industri porang yang rencananya dipusatkan di Madiun, Jawa Timur, dan dikembangkan menjadi pasar ekspor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Surabaya, Sabtu, meyakinkan Presiden Joko Widodo bahwa dengan membangun pabrik olahan porang, yang budi dayanya sudah banyak dikembangkan di wilayah Madiun.

“Terlebih, porang dengan berbagai macam produk olahannya, diyakini berkhasiat untuk kesehatan,” ujarnya di sela kegiatan proses pelepasan komoditas pertanian melalui Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (14/8).

Menurut dia, saat ini permintaannya tidak terbatas di seluruh dunia karena khasiatnya banyak untuk kesehatan, salah satunya bisa menyembuhkan penyakit diabetes, dan bisa diet.

Ia menyampaikan harga porang sekarang mengacu pada komoditas serupa yang banyak diekspor dari negara Jepang, yakni senilai Rp240 ribu per kilogram.

“Dan itu kita bisa buat. Insya Allah, sesuai perintah Presiden, sekitar 20 Agustus nanti akan diresmikan pembangunan pabrik olahannya di Madiun,” ucap dia.

Sementara itu, Kementan belum mematok target pengembangan pasar ekspor dari komoditas porang setelah nanti pabrik olahannya berdiri.

“Kami dorong saja dulu pengembangan produk olahannya. Itu kan prosesnya setelah dibudidayakan, dibersihkan, diindustrikan, baru kemudian dipasarkan,” kata Mentan Syahrul.

Di sisi lain, pada pelepasan ekspor komoditas pertanian di Terminal Peti Kemas Surabaya, Mentan juga menjanjikan volume ekspor komoditas pertanian bisa mencapai tiga kali lipat ke depannya dari yang dilakukan saat ini, karena komoditas pertanian Indonesia sangat dibutuhkan oleh negara- negara lain.

“Ingat, kita negara tropis. Saya harap tidak ada kabupaten/kota di tiap provinsi se- Indonesia yang tak bisa ekspor. Karena komoditas pertanian sangat dibutuhkan oleh negara- negara lain,” tutur dia.

Pada kesempatan tersebut, pelepasan ekspor dilakukan serentak melalui 17 pintu pelabuhan laut dan udara di Tanah Air dengan tujuan 61 negara, di antaranya China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Arab Saudi dan Pakistan. (mg1)

Back to top button